"Nyed, lu pernah ngerasain deg-gedan ga pas deket sama seseorang?" Tanya Juna pada Ben dan Hesa yang duduk tidak jauh darinya.
Mereka saat ini sedang nongkrong ala cowo gitu di warkop deket rumah Ben. Nongkrong sambil sebat tipis-tipis, ditemani segelas kopi sambil mabar game online.
"Deg-degan pas deket sama seseorang? Ga pernah sih, emang kenapa?" Tanya Ben yang mendapat gelengan kepala Juna, "ga jadi hehehe."
"Jatuh cinta itu tandanya, lu suka sama siapa emang nyed." Celetuk tiba-tiba Hesa membuat Ben melebarkan matanya terkejut.
"Widih suka sama siapa lu nyed? Kaga bilang-bilang lu kalo suka seseorang." Tanya Ben penasaran menepuk bahu Juna cukup keras.
"Kaga, mana ada. Gue ga suka sama siapa-siapa kok!" Elak Juna.
"Bintang kan?" Tanya Hesa membuat Juna makin panik.
"Apanya yang Bintang? Bintang kenapa?" Tanya Juna pura-pura tidak mengerti.
"Halah sia sok bego, lu suka sama Bintang kan?!" Tanya Ben menyudutkan Juna yang terlihat semakin panik.
"Udah ga papa, cerita aja sama kita-kita." Kata Hesa yang diangguki Ben, "tenang rahasia aman sama kita mah."
Juna menghela nafasnya kesal, "ya gue juga gatau. Setiap gue deket sama Bintang atau liat apapun yang berhubungan sama Bintang, gue selalu deg-degan, hati rasanya berbunga-bunga juga perut gue rasanya mules, aneh pokoknya." Cerita Juna.
Hesa dan Ben hanya manggut-manggut mengerti mendengar cerita dari Juna, "fiks, lu suka sama Bintang ini." Kata Hesa.
"Beneran ya?" Tanya Juna sambil menatap jalanan yang cukup ramai.
"Ga usah denial lu nyed, entar kalo Bintang diembat yang lain, mampus lu." Kata Ben membuat Juna menoleh dengan wajah kesalnya.
"Ga segampang itu monyed. Gue takut harus punya hubungan lebih sama Bintang, apalagi kalo pacaran. Gue takut kalo kita putus entar kita ga bisa balik kayak biasanya." Gerutu Juna yang mendapat tempelengan dikepalanya.
"Bego, lu khawatirin hal yang ga perlu. Kalo lu emang bener-bener sayang sama Bintang, ga mungkin lah lu bakalan mutusin dia." Kata Hesa kesal dengan pikiran Juna.
"Ya kan siapa tau ada suatu hal yang emang ngebuat gue mau ga mau harus mutusin Bintang." Bela Juna.
"Ya kan bisa diselesaikan secara baik-baik, kita juga udah gede kan, ga semua masalah kudu diselesaikan dengan perpisahan. Kalo sayang perjuangin, bukan dilepas gitu aja." Bijak Ben membuat Hesa bertepuk tangan mengapresiasi perkataan bijak Ben.
"Tuh dengerin apa kata Ben, dia yang biasanya bego plus ga peka aja bisa sebijak ini, masa lu ga bisa sih." Kata Hesa membuat Ben kesal.
"Ga usah diperjelas gitu, udah tau gue emang bego." Rajuk Ben membuat Juna dan Hesa tertawa terbahak.
"Udah, makasih ya nyed, rasanya lega gitu habis cerita ke kalian." Kata Juna tulus.
"Santai nyed, kita kan temen, pastilah kudu saling ngebantu." Mereka kemudian melanjutkan mengobrol random sampai jam menunjukkan pukul 11.25
"Gess gue pamit duluan ya, ada janji sama Bintang." Pamit Juna pada dua temannya.
"Yoi." Balas Ben yang masih menatap ponselnya serius.
"Yaudah bhay, met ketemu besok para monyed ku." Juna kemudian berlalu keluar warkop dan menaiki motornya untuk kerumah Bintang yang satu komplek dengan rumahnya.
Sekitar dua puluh menit kemudian sampailah Juna didepan pagar rumah Bintang. Disana sudah ada Bintang yang duduk menunggu Juna diteras rumahnya itu.
"Lama bener sih, luntur ini bedak gue kena panas." Kesal Bintang menghampiri Juna yang hanya terkekeh gemas.
"Maaf ya yang, tadi habis main sama Ben Hesa." Kata Juna sambil memakaikan helm pada Bintang.
Bintang hanya diam menurut walaupun tak dipungkiri jantungnya berdetak sangat kencang saat ini. Begitu juga dengan Juna yang sama keadaannya dengan Bintang.
"Udah selesai." Kata Juna menepuk pelan helm yang digunakan Bintang.
"Makasih." Lirih Bintang kemudian naik ke boncengan motor Juna.
Setelah memastikan Bintang sudah duduk dengan nyaman, Juna mulai menjalankan motornya untuk pergi menemani Bintang membeli buku di gra**dia.
Friends?
Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend? | Yeonbin [End]
Teen Fiction[END] katanya sih temen, tapi kok dag dig dug serr? "kita mah temen, ya ga yang?" Yeonbin short story Warn!! : bxb, homophobic silahkan angkat kaki dari book ini, short chapter, typo writing, bahasa kasar, garing, gaje, dan cringe. Yeonbin area!! T...