prolog

8 1 0
                                    

Gadis kecil nan ceria itu berlari begitu riang masuk ke dalam hutan seperti hari-hari biasanya, layak seperti burung kecil yang bebas terbang tanpa berpikir resiko di serang oleh pemangsa, dia tertawa riang tanpa mempedulikan suasana hutan itu.

Suara keras mampu mengundang gadis ceria itu, dia berlari ke sumber suara yang tak jauh darinya. Jalan perlahan dia melihat seorang anak laki-laki baru saja jatuh dari atas pohon yang tinggi, dia yang terkejut segera mendekat pada nya meski dia tidak tahu siapa anak laki-laki itu, tanpa ada rasa takut dia mengulurkan tangan nya untuk di terima beberapa menit anak laki-laki itu menatap tangan gadis itu segera meraih nya di susul suara riang sang gadis.

Mereka berjalan keluar dari area hutan sambil berpegangan tangan begitu erat, sampai dia bertanya namanya.

"Siapa namamu?" Kata gadis itu dengan suara khas anak kecil.

"A-la.. Maksudku xiao" Dia membuang wajah ke arah lain wajah nya memerah karena malu.

"Senang bertemu denganmu xiao, kamu teman pertamaku sekarang. Aku (y/n) kamu boleh memakai nama apapun" Kata gadis ceria itu.

Dia hanya mengangguk malu memperhatikan (y/n) yang tersenyum hangat dengan memperlihatkan gigi putih nya yang rapi.

.
.

Mereka selalu bertemu di tempat persembunyian mereka, gadis kecil itu pernah bertanya kenapa xiao takut berhadapan dengan orang selain dia. Jadi mereka hanya bertemu di rumah tua di dalam hutan, bermain di sekitar luar rumah itu tertawa bersama tanpa memperdulikan rasa lelah mereka yang berlari kejar-kejaran.

(Y/n) selalu mudah di tangkap oleh xiao sementara (y/n) tidak bisa menangkap xiao yang larinya cukup cepat, tapi karena usia kalian yang terbilang sangat muda itu tentunya permainan kejar-kejaran begitu mengasyikan bahkan xiao mengajarkan untuk memanjat dan berenang sampai gadis kecil itu cukup mahir untuk berenang bersama xiao.

Kenangan yang indah...

Sayang nya....

Kenangan itu harus pupus....

Warga telah menemukan tempat persembunyian xiao, dia seakan seperti ancaman. (Y/n) kecil yang tak paham bertanya pada ibunya kenapa sahabat nya di buru.

"Ngga!! Dia teman berharga ku" Kata (y/n) menyusul ayah nya serta warga lain untuk memberitahu xiao untuk pergi.

Untungnya gadis kecil yang enerjik ini mengetahui jalan pintas, dia segera melihat xiao yang menyapanya seperti biasa tapi (y/n) langsung menarik xiao menjauh dari rumah itu.

"Tu-tunggu... (Y/n) ada apa" Tanya xiao yang di tarik untuk mengikuti.

"Jangan bertanya!! Nyawamu akan terancam. Kita harus pergi" Kata kamu menyelusuri hutan yang sangat kamu kenali karena xiao selalu membawamu bermain kejar-kejaran di seluruh hutan.

"Maksudmu? Aku tidak paham-"

Tapi sedetik kemudian hutan yang tadinya bernapas sekarang tiba-tiba muncul asap tebal di tempat rumah xiao, dia membulatkan matanya sama hal dengan (y/n).

"Lihat!? Kita harus pergi" Kata nya segera menarik lengan xiao.

Di depan mereka membentang danau yang begitu lebar xiao langsung melepas genggaman sahabatnya itu, (y/n) yang sudah menangis itu hanya diam melihat sahabat nya diam tanpa mendekat.

"Kamu harus pergi (y/n)"

"Tidak kamu yang harus pergi"

Suara warga mulai mendekat ke arah mereka, isak tangis yang tidak bisa di sembunyikan itu semakin terdengar di telinga xiao. Dia selalu marah jika melihat sahabatnya menangis, dia memeluk nya begitu hangat menenangkan (y/n).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

first i met uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang