Chapter 037 - Dipukul Sampai Menjadi Bodoh

624 90 2
                                    


Li Da dipukul  sampai tidak sadarkan diri oleh Yan Jinzhou, dan dia masih terbaring disana saat itu. Orang-orang yang lewat tidak mau terlibat masalah, jadi mereka menghindarinya.

Setelah sampai, Zhong Yanhao menjulurkan kaki dan menendang Li Da, "Tinggal dia satu-satunya?"

"Yah, dia pemimpin diantara mereka bertiga." Yan Jinzhou mengangguk, dan ketika dia berbicara, dia seketika melihat ke bawah. Ada genangan darah di bawah kepala Li Da, yang mana mengejutkannya.

Zhong Yanhao juga melihat genangan darah itu, lalu kemudian melirik Yan Jinzhou seolah sadar, lalu berkata, "Jangan khawatir, dia tidak mati." Yan Jinzhou tidak pernah membunuh orang sebelumnya, dan melihat Li Da seperti ini, mungkin merasa ketakutan.

Yan Jinzhou terkejut, lalu membatin, Zhong Yanhao benar-benar berhati-hati, hal sekecil sehelai rambut pun bisa memberinya petunjuk mengenai ketidaknormalannya.

"Baguslah kalau dia tidak mati!"

Dia akhirnya bisa menghela nafas lega. Orang yang tumbuh di zaman perdamaian secara alami menolak untuk membunuh orang lain. Jika dia benar-benar membunuh seseorang, dia mungkin tidak akan tenang untuk waktu yang lama.

Zhong Yanhao menoleh ke kanan dan kiri, lalu merapalkan mantra untuk menyerap air lalu menyiramnya ke wajah Li Da.

Yan Jinzhou, "..."

Sederhana dan kasar, sangat sesuai karakter Zhong Yanhao.

Li Da seketika bangun setelah disiram air, "Hujan, hujan...."

Dia berteriak, lalu bangun dan berlari untuk memeluk batang pohon, seluruh tubuhnya memancarkan kebodohan, dan dia terlihat sangat aneh.

Yan Jinzhou yang melihatnya merasa semakin salah, kenapa bajingan ini menjadi begitu bodoh?

"Yanhao, dia kenapa?"

Zhong Yanhao menatap Li Da, dengan pelan berkata, "Dia dipukuli sampai menjadi bodoh olehmu."

Yan Jinzhou tercengang, "Apa dia terkena pukulan?"

"Ya."

Yan Jinzhou memandang bercak darah di tanah dengan tidak percaya, "Yah, jika kau menghajar kepalanya tanpa memukul syarafnya, harusnya tidak akan menjadi idiot."

Zhong Yanhao berpikir keras, "Aku pikir kau menghajar di titik yang tepat."

Yan Jinzhou, "..."

Zhong Yanhao menarik pandangannya dan berkata dengan dingin, "Karena orang ini sudah menjadi bodoh, aku tidak akan membunuhnya, ayo pulang."

Yan Jinzhou berbalik untuk memandang Zhong Yanhao, lalu bertanya dengan bingung, "Bukankah kamu akan pergi ke kota untuk membeli sesuatu? Adakah yang ingin kamu beli?"

Wajah tegas Zhong Yanhao seketika berubah malu, dia sudah lupa kenapa memori Yan Jinzhou sangat bagus.

"Aku sudah tidak ingin membelinya sekarang."

Setelah bicara, dia berbalik dan berjalan menuju Desa Shangyang.

Yan Jinzhou, "..."

Dia tiba-tiba memiliki tebakan samar, apakah Zhong Yanhao datang kemari khusus untuknya?

Kemarin Zhong Yanhao bilang bahwa dia ingin membalas dendam kepada para premam itu, tapi menilai dari kedatangannya, dia sepertinya tidak bercanda.

"Yanhao, apa kau benar-benar tidak mau membeli sesuatu?" Yan Jinzhou mengejarnya, kembali bertanya dengan menyelidik.

"Tidak beli." Setelah Zhong Yanhao menyelesaikan kalimatnya, dia mempercepat langkah kakinya, melangkah jauh dari Yan Jinzhou, dan berjalan menuju desa.

Segera setelah sampai di rumah, Yan Ningchen, yang sedang duduk di ambang pintu, berlari ke arah mereka berdua, lalu memanggil dengan nada imut, "Ayah, ayah kecil...."

Xiao Nan juga datang, dan dengan malu-malu memanggil, "Paman Yan, Paman Zhong."

Yan Jinzhou meletakkan keranjang dan mengeluarkan pancake yang dia beli untuk kedua anak itu, masing-masing mendapat satu, "Aku melihat banyak orang membelinya, pasti enak, cicipi."

Mata Yan Ningchen melengkung membentuk senyuman, "Terimakasih, ayah."

Xiao Nan sedikit lebih pemalu, tapi juga sangat senang, "Terimakasih, Paman Yan."

Yan Jinzhou menyentuh kepala mereka berdua, dan berkata sambil tersenyum, "Anak baik, ayah akan sibuk, kalian bisa main sendiri."

"Iya."

[BL Terjemahan] Spirit PlanterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang