"Wow, aku tidak menyangka kau akan mengeluarkan banyak uang untuk hal ini."
"Hal ini? Winter, ini adalah bridal shower ku!"
Winter memutar bola matanya dan mengikuti Ningning naik ke lantai dua villa tersebut. Ia memandangi setiap sudut ruangan yang dilaluinya. Benar-benar mewah dan antik. Winter tidak tahu kalau Ningning benar-benar mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk bridal shower. Ia menyewa satu villa yang sangat mewah yang terletak di tepi laut Jeju, Bomok-ro 64beon-gil, Seogwipo.
Pasti Jaejun yang membiayai semua ini, batin Winter. Namun sebelum ia yakin dengan opininya, Ningning tiba-tiba membuat pernyataan.
"Kau tidak akan menyangka siapa yang memberi hadiah ini."
Ningning merentangkan tangannya membuat Winter mengernyitkan kening.
"Calon suamimu, bukan?"
"Ah, tentu saja tidak. Sebenarnya Jaejun ingin membiayainya, tetapi sudah terlambat. Ada yang menghadiahkannya untuk kami."
"Menghadiahkannya? Maksudmu, memberimu villa ini?"
"Hahaha, tidak, tidak. Ia menyewanya selama satu minggu untuk kita."
Winter hanya mengangguk-angguk paham. Ia memikirkan siapa yang sangat dermawan kepada Ningning. Giselle mungkin? Atau Yunjin? Atau Minju dan Yujin? Kalau ada di antara mereka, Winter bisa bertanya nanti malam ketika mereka berkumpul untuk makan malam.
"Sudahlah, nanti kau juga tahu. Sekarang, inilah kamarmu. Nanti akan ada yang sekamar denganmu. Kau tidak keberatan, bukan?"
"Tentu saja aku tidak keberatan, Ning. Terima kasih."
"Istirahat saja dulu. Kita akan makan malam tiga jam lagi. Aku harus kembali ke bawah untuk menyambut teman-teman yang datang."
Winter tersenyum dan melihat Ningning menutup pintu kamarnya. Winter merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk. Ah, villa ini memang bagus sekali, ia berkata di dalam hati.
Wanita itu menghela napasnya kemudian memejamkan mata. Ia ikut senang akhirnya Ningning akan menikah dengan kekasihnya. Mimpinya terwujud. Tidak seperti dirinya yang masih sengsara menanggung penyesalan.
Lalu Winter memutuskan untuk mandi. Ia tidak ingin tertidur dan terlambat untuk makan malam. Mengingat Ningning mengundang teman-teman dekat mereka saat sekolah dulu, Winter cukup khawatir menunggu siapa saja yang akan datang.
**
Setelah membersihkan dirinya, Winter berpakaian santai dan mengambil Leica M6 miliknya lalu keluar kamar. Winter belum melihat orang lain di dalam kamarnya jadi ia berasumsi bahwa mungkin ia akan tidur sendiri saja. Lagipula Ningning tidak mengundang banyak teman, hanya yang terdekat saja. Tetapi jika boleh memilih, Winter akan meminta Giselle atau Kazuha untuk sekamar dengannya.
Namun saat ia tiba di tangga, ia bisa melihat Kazuha dan Chaewon masuk ke dalam kamar mereka. Winter berdecak dan menggelengkan kepala. Tampaknya Kazuha tak bisa berpisah dari 'sahabat'nya itu.
"Oh, Winter. Akhirnya kau bangun. Kemarilah!" Giselle berseru memanggil Winter yang masih menuruni tangga. Winter menghampiri mereka dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Apa aku masih memiliki waktu untuk menjelajah ke luar sebelum makan malam?" Winter bertanya. Ia menghenyakkan tubuhnya di antara Giselle dan Yunjin.
Para gadis itu duduk di ruang tengah sambil menikmati minuman serta cemilan. Winter telah saling menyapa dengan teman-temannya saat tiba tadi. Dan yang dilihatnya saat ini di ruang tamu masih Yeji, Ryujin, Yujin, Minju, Yunjin dan Giselle. Tak lupa Kazuha dan Chaewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex With My Ex
FanfictionMereka sudah tidak bersama, tetapi takdir mempertemukan mereka kembali. Rasa cinta yang selama ini dikuburkan dalam-dalam, dengan mudahnya kembali ke permukaan hanya karena sentuhan penuh cinta dan gairah. Baik Karina dan Winter sadar, pada akhirnya...