Saat ini Li Ranran sedang duduk santai di rumah besar, menikmati semangkuk buah persik dingin yang sudah dipotong-potong oleh Shaoting.
Setelah pulang dari Dokter Kandungan lalu melewati segala kehebohan para saudarinya di rumah dinas, akhirnya Li Ranran bisa istirahat dengan nyaman.
Shaoting sedang menelpon keluarganya di desa, lalu menelpon keluarga Li Haoran. Semua yang mendengar kabar kehamilan Li Ranran sangat bahagia.
Mereka semua berpesan pada Shaoting untuk lebih menjaga Li Ranran. Bahkan ibu Shaoting mengatakan untuk lebih memahami perasaan wanita yang sedang hamil.
Shaoting hanya meng-iyakan setiap perkataan ibunya, karena baginya baginya hamil ataupun tidak hamil, keinginan istrinya adalah hal yang paling utama.
Shaoting membawa segelas susu untuk istrinya.
"Ranran ayo minum susu dulu. "
"Um, terimakasih kak. " Li Ranran segera meminum habis susunya.
"Ranran ingin apa lagi? " Tanya Shaoting sambil mengelus perut istrinya yang masih rata.
"Tidak ingin apa-apa kak. Kak, jika ada masih ada yang harus dikerjakan, kakak kembali saja ke militer, disini sudah ada saudari Zangyi dan bibi Sinning. " Entahlah, Li Ranran seperti tidak merasa seperti hamil, dia merasa baik-baik saja.
"Tapi aku ingin menemani Ranran dirumah. " Shaoting masih tidak tega meninggalkan istrinya, dia ingin sepenuhnya berada disamping istrinya.
"Kak, tanggung jawab kakak masih banyak. Saudari Zangyi dan bibi Sinning sama cerewetnya dengan kakak, mereka akan menjagaku dengan sangat ketat. " Li Ranran memutar matanya, merasa semua orang sangat berlebihan kepadanya. Dia kan hanya hamil bukan sakit keras, bergerak sedikit saja sudah harus berhati-hati.
" Lagipula aku mengandung anak kakak, calon anak kita ini pasti kuat. Jadi jangan kawatir. " Li Ranran menyakinkan suaminya.
Dengan sangat terpaksa Shaoting akhirnya kembali ke militer, tapi sebelum itu dia memberikan banyak pesan kepada Zangyi dan bibi Sinning.
Shaoting segera kembali ke pangkalan, disana Shimin dan Jiaming sudah menunggu dengan berbagai macam laporan.
____***____
Kehamilan Li Ranran tidak menemui kendala apapun, dia juga tidak mengalami yang namanya mual atau tidak doyan makan.
Hanya saja banyak keinginan aneh yang membuat beberapa orang di sekitarnya kadang geleng-geleng kepala.
Li Ranran meminta tidur dengan Shaoting yang memakai baju militer lengkap seperti akan perang, selama satu minggu penuh meminta makan siang di kantin militer.
Bahkan Li Ranran pernah meminta untuk menginap di barak militer, dia berkata ingin merasakan rasanya menjadi prajurit.
Li Ranran juga memanggil suaminya dengan panggilan Mayor Gu, tidak ada lagi panggilan manis Kakak Gu untuk Shaoting.
Jenderal Bing dan sang istri tertawa terbahak-bahak mendengar cerita dari Shaoting.
"Sepertinya calon anakmu akan mengikuti jejakmu di militer. " Ucap Nyonya Bing.
"Sepertinya begitu bibi, saat aku mengatakan jika menginap di barak sangat tidak nyaman, istriku justru menghukummu untuk pushup 100 kali. "
"Begitu Shaoting, beberapa wanita akan sedikit mengalami perubahan sikap dan sifat selama hamil. Tapi biasanya akan kembali setelah melahirkan. " Nasihat Nyonya Bing, dia juga sangat ikut merasa antusias dengan kehamilan Li Ranran.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Istri Yang Dimanjakan ✅
FantasíaLi Ranran adalah gadis jaman modern yang menyebrang ke sebuah novel. Hidup didalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama. Ditemani sistem multifungsi. Cerita ini berkonsep ala terjemahan yaaa Start -> Kamis, 11 Mei 2023 End ->