JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!
[CHAPTER 15 : Restu]
Waktu berlalu sangat cepat, sekarang mereka sudah selesai dari kampusnya. Niatnya aiden ingin pulang, tapi ia urungkan niat itu, aiden rasanya ingin menemui tasya, karena belakangan ini aiden tak menemui tasya.
"mau kemana lo al?" tanya alex.
"kalian duluan aja, gue mau ketemu sama tasya" jawab aiden sambil melajukan motor dengan kecepatan tinggi.
"dih, kumat lagi tuh bos kita, kalau soal tasya aja nomer satu" ucap alga setelah kepergian aiden.
"maklumlah, kan dia pacarnya, gue juga gitu kali" sahut alex sambil mengangkat bahunya.
Sekarang aiden sudah berada di depan gerbang sekolah tasya, ia menunggu cukup lama dan akhirnya tasya keluar dari gerbang sambil memegang tali tasnya.
"Bee" teriak aiden dan tasya langsung menoleh ketika mendengar suara familiar.
Bukan tasya saja yang menoleh, tapi semua siswa yang di depan gerbang disana juga ikut menoleh, membuat mereka langsung berteriak histeris melihat ketampanan ketua geng lion yang terkenal itu.
"kok nggak chat dulu sih, pake manggil bee, tuh kan semua orang liat kita" ucap tasya menghampiri aiden dengan pipi yang menggembung.
"ya gak papalah bee" sahut aiden sambil mencubit pipi tasya yang menurutnya sangat lucu dan gemas.
"ihh, al aku tuh di sekolah masih stay privat hubungan kita. Malah kamu panggil aku bee, kebongkarkan"
"biar pria lain bisa dekat sama kamu, hem?"
"ishh gak!"
Cup...
Cup...
Aiden langsung mencium pipi tasya kanan kiri membuat tasya risih dan menahan malu.
"al! Malu tau, tuh diliat banyak orang"
"biarin"
"aku mau pulang al! Sekarang!"
"iya sayangku sini naik"
Aiden langsung menarik tangan tasya untuk melingkar di pinggangnya dan melajukan motor menuju rumah tasya.
"gak mampir dulu al?" tanya tasya setelah sampai di rumahnya.
"emm, gak aja deh, cium dulu dong" jawab aiden sambil menunjuk pipinya.
"eh, eh belum sah kalian, gak boleh cium cium" ucap nida, mama tasya dari arah pintu tiba tiba.
"oh tante" sahut aiden sambil bersalaman "gak tan, al sih mau tunangan sama tasya, kalau udah lulus tasyanya nanti " lanjut aiden sambil melihat tasya yang pipinya sudah memerah.
"kalau tante sih terserah tasya aja"
"baiklah kalau begitu tan, saya akan membicarakan tentang ini kepada orang tua saya"
"iya nak al"
"tapi m-"
"mama kamu aja ngerestuin, masa kamu tolak sih bee" potong aiden sambil tersenyum bahagia.
"tapi, tap-pi kan?"
"udah lah tasya, nak aiden kan niatnya baik, nak al mampir dulu sini"
"maaf tan, ini al masih ada urusan jadi nggak mampir dulu, permisi tan"
"oh gitu, ya udah hati hati dijalan"
"iya tan" jawan aiden dan melirik ke arah tasya, sedangkan tasya hanya cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN ALEXANDER ✓
Подростковая литератураAiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang ia jumpai untuk per...