Empat hari setelah kejadian itu Jihoon tidak pernah bertemu lagi dengan Soobin juga Junghwan dan teman-temannya, terakhir kali tiga hari lalu Yoshi datang untuk menjemput Jihoon ke sekolah tapi setelah itu tak ada satupun dari mereka yang datang menjemput Jihoon lagi, hanya Renjun yang selalu menjemput dan mengantarnya
" Jihoon hari ini mau makan di kantin apa di kelas lagi?" Tanya Sunoo sembari membereskan buku-bukunya
" Di kantin aja yuk, lo udah sehat kan Ji? Sekalian ajak Zein biar tahu kantin disini" Renjun berujar sembari menepuk pundak Zein yang duduk didepannya, membuat pria itu menoleh ke belakang
Zein adalah siswa baru di kelas mereka yang datang hari ini, dia duduk dengan Sunoo didepan Jihoon yang sebelumnya duduk sendiri tapi karena ada Zein, Renjun memilih untuk pindah duduk dengan Jihoon dan Zein duduk dengan Sunoo
" Kita ke kantin aja, lagian gue udah baikan kok"Jihoon
Renjun tersenyum lebar, menepuk bahu Jihoon sebelum beralih pada Zein
" Mau ke kantin bareng?"" Kalau boleh?" Sahut Zein dengan senyum manisnya
" Boleh dong, ayo " Sunoo merangkul pundak Zein membuat siswa baru itu sedikit gugup karena baru kenal, tapi Sunoo bertingkah seakan mereka sudah kenal lama
.
.
.
Sampai di kantin setelah mengantri makanan mereka mencari tempat untuk duduk, Renjun duduk di samping Sunoo dan Jihoon didepan Renjun sedangkan Zein didepan Sunoo yang artinya Jihoon dan Zein duduk berdampinganMereka sengaja mencari tempat duduk yang ada di luar kantin, sembari menikmati angin segar pada cuaca yang sangat terik hari ini. Posisinya tepat dibawah pohon dan tak jauh dari lapangan bola, tapi tenang.... lapangan bola di batasi pagar jaring yang menjulang, hingga tidak akan ada hal yang terjadi seperti bola mengenai siswa yang lewat atau masuk ke dalam mangkok para siswa yang makan di luar
" Astagaaaa"
Sunoo yang sedang meniup kuah mienya terkesiap karena tepukan di bahunya, itu ulah Renjun
" Apasih Jun untung gak jatuh ke baju gue!"
Renjun menyengir kuda sembari berdiri
" Bentar gue lupa beli minum"Ketiganya hanya menggeleng maklum, melanjutkan makan siang mereka selagi Renjun kembali ke dalam gedung kantin untuk membeli minum
" Lo pindahan dari mana Zein?" Tanya Sunoo basa-basi, gak enak kan udah di ajak makan bareng tapi di diemin aja
" Dari Indonesia, gak denger perkenalan gue tadi ya?"
Sunoo tersenyum
" Denger sih cuma lupa"Zein hanya mengangguk menanggapi perkataan Sunoo
"Lo tinggal sendiri disini?" Tanya Jihoon sembari melirik sekilas kearah Zein, pria itu sedang menyuap makanan ke dalam mulutnya sebelum menjawab pertanyaan Jihoon
Tapi ketika dia ingin menjawabnya, seseorang lebih dulu menyela
" Emang kenapa kalau dia tinggal disini sendiri?"
Jihoon tersentak mendengar suara yang dikenalinya sekaligus rangkulan di pinggangnya, saat menoleh ke samping sudah ada Haruto dan ke empat temannya
" Kamu mau nemenin dia?" Pertanyaan itu terlontar dari Mashiho yang duduk didepannya, sekilas melirik kearah Zein dengan tatapan tak suka
Zein tentu bingung dengan situasi ini, dia tak tahu kenapa mereka menatapnya dengan tajam. Memangnya apa kesalahannya? Dan siapa mereka?
" Apaan dah kalian, Jihoon kan cuma nanya. Lagian kalaupun mereka tinggal bareng apa salahnya sih?"
Sunoo mengunyah makanannya dengan santai, tak merasa takut sedikitpun dengan tatapan tajam Haruto dan ke empat temannya, bahkan Sunoo membalas tatapan mereka dengan datar. Wajahnya memang terlihat menggemaskan, selalu tersenyum ramah pada siapapun, bertingkah lucu untuk menutupi sisi dominannya yang bisa membuat siapapun tunduk, dia hanya ingin terlihat Dominan didepan banyak orang tapi terlihat manis hanya untuk seseorang
" Kalian ngapain disini?"
Haruto mengernyit saat Sunoo tiba-tiba mengubah raut wajahnya menjadi seperti biasa, tersenyum manis sebelum menoleh kearah seseorang yang baru saja tiba
" Tahu nih, minta makan kalik Jun"
Renjun menggeleng maklum mendengar candaan Sunoo, tangannya menarik seragam Mashiho untuk berdiri dari tempat duduknya
" Minggir gue mau makan "
Renjun duduk, siap menyantap makanannya. Tapi tangannya berhenti sebelum masuk ke mulut saat menyadari bahwa ada ketegangan disini. Baru ingin bertanya tapi semua terjawab saat melihat kelima pria yang mengklaim Jihoon sebagai milik mereka tiga hari lalu tengah menatap tajam kearah Zein
" Emmm... Junkyu, kenalin dia Zein siswa baru di kelas kita"
Junkyu yang disebutkan menoleh dengan tatapan datarnya
" Gak nanya"Hampir saja Renjun melempar makanannya kearah Junkyu jika Sunoo dan Jihoon tidak menahannya
" Kalian ngapain disini sih, orang lagi makan juga!"
Semua mata tertuju pada Jeongwoo yang tiba-tiba menyelip diantara Jihoon dan Zein
" Lagi kangen aja sama si manis "Jeongwoo menyingkirkan tangan Haruto di pinggang Jihoon dan menggantikannya dengan tangannya sendiri, hal itu membuat Haruto menarik rambutnya dari belakang sembari tersenyum kearah Jihoon
" Akkk!"
Jihoon menoleh kearah Jeongwoo yang kini baru akan melayangkan pukulannya pada Haruto tapi gak jadi saat bersitatap dengan Jihoon, senyumannya mengembang dengan tangan yang perlahan turun kembali melingkar memeluk Jihoon
" Jijik deh gue lihatnya"
Jeongwoo menatap datar kearah Junkyu, mengode agar sahabatnya itu membungkam mulut pedas Renjun. Dengan senang hati juga Junkyu menurutinya, karena dia juga jengah dengan sepupunya satu ini
" Cerewet!"Junkyu memasukkan kerupuk milik Jihoon kedalam mulut Renjun membuat si empu mendelik kearahnya tapi tetap mengunyah kerupuk itu
" Nanti pulang sekolah tunggu di kelas, kita jemput"
Itu Junghwan yang sejak tadi hanya diam memperhatikan, pria itu kembali ke lapangan dimana teman-temannya yang lain hanya melihat dari tepi lapangan karena lelah baru saja bermain bola
" Ayo wo " Haruto menarik Jeongwoo untuk bangun, meninggalkan Jihoon yang masih diam sejak tadi. Dia senang karena dua hari ini mereka tidak ada mencari Jihoon, bahkan Jihoon sudah berpikir mungkin perkataan mereka di hari kejadian cuma candaan. Tapi sepertinya Jihoon salah, hari ini mereka kembali untuk menunjukkan bahwa Jihoon benar-benar milik mereka
" Mereka siapa?"
Ketiganya menoleh kearah Zein, tapi baik Sunoo dan Renjun tidak bisa berkata apa-apa. Mereka tidak ingin salah menjawab jadi keduanya menatap Jihoon yang juga tengah menatapnya
" Cuma temen kok"
Zein hanya mengangguk singkat, dia tahu Jihoon berbohong. Lagian mana ada teman bersikap kayak tadi
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihoon Harem
FanfictionJihoon pria lemah lembut yang berusaha untuk menghindari mantan kekasihnya yang terus memaksa untuk kembali malah di pertemukan dengan seniornya yang terkenal paling di takuti di sekolahnya