Prolog

1.3K 36 4
                                    

"Bagas bilang, kamu fans beratnya Kartini. Kamu tau? Kamu sama sekali nggak cocok jadi fansnya. Kamu justru ngerusak nama dia. Kamu lebih cocok jadi fans Cleopatra atau Frida Kahlo. Cewek-cewek smart, nekat dan licik!" Rei tersenyum dingin. "Bagian tubuh Kartini yang bisa diliat mungkin Cuma betisnya. Itu pun yang bisa ngeliat mungkin Cuma bokap sama sodara-sodaranya. Sementara yang pernah liat badannya, Cuma suaminnya! Beda jauh kan sama kamu?" Langen langsung terbangun dari mimpi buruknya kata-kata tajam Rei masih saja sering menghantui mimpinya. "Ada apa La? Mimpi buruk?" sebuah tangan mengusap punggungnya. "Engga Rei, aku gapapa ko, maaf ya bikin kamu jadi bangun yaudah kita tidur lagi yukk" sahut langen sambli kembali berbaring .

Iya udah dua bulan berlalu setelah Rei megucapkan janji sucinya untuk meminangku, walaupun setelah kejadian di rumah Rangga, Rei tidak lagi mempermasalahkan soal kejadian kebut gunung itu lagi tapi terkadang kata-kata Rei itu masih saja suka muncul di dalam mimpiku.

"Beneran kamu gapapa La? Kamu kalo ada apa-apa bilang sama aku jangan mendem sendiri La"

"Suer aku gapapa ko, udah gausah dipikirin sini tidur besok kan kamu harus kerja sayaaang"

Rei pun kembali berbaring dan memeluk istrinya

"tidur yang nyenyak sayang, I Love youu" Rei mencium kening Langen lalu perlahan menutup matanya

LaReiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang