Prolog

80 34 185
                                    

Maafkan aku guys😌
Aku tahu cerita aku sebalah blm selesai tapi aku gak bisa nahan buat gak post jadi semoga kalian suka sama cerita aku yang ke sekian ini

Ini murni pemikiran sendiri so please Jangan diplagiat karena nyari inspirasi itu gak mudah

Semoga suka ya Lyluv dan ya jangan lupa untuk vote dan komen;)

Kata orang jangan kembali mencari apa yang sudah Tuhan jauhkan. Tapi jika semesta kembali mempertemukan kita, apakah artinya Tuhan yang kembali mendekatkan?

-Reinan Aditia-

_____________________________________

__________~𝓗𝓪𝓹𝓹𝓾 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~___________

Motor sport berwarna putih itu melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota. Tak mau kalah, motor lain berwarna merah berusaha menyusul dari arah belakang.

Garis finish semakin dekat. Hingga kemudian suara sorakkan dan tepuk tangan menggema saat motor berwarna putih berhasil melewati garis finish.

Reinan membuka helmnya disambut oleh tepukan di bahunya. Sementara tak jauh dari sana laki-laki yang tadi mengendarai motor berwarna merah sudah berdecak dengan amarah yang memuncak.

"Mantap Re, gak sia-sia gue bolos demi lo," ucap Panji yang diketahui adalah sepupunya.

"Re, kayaknya dia emosi banget deh," ujar temannya yang lain.

Tampak rivalnya itu berjalan ke arahnya membuat Reinan turun dari motornya. Senyum miring terbit di bibir Reinan. "Gue menang, artinya lo harus ngejahuin Nabila."

"Brengsek!"

Bugh!

Satu pukulan mendarat di pipi Reinan. Wajahnya tertoleh ke samping, Reinan memegang pipinya yang terasa ngilu akibat pukulan itu.

"Lo udah nyakitin adik gue, Dela. Dan sekarang lo mau ngerebut cewek yang gue suka ha?!" bentak laki-laki itu pada Reinan.

Reinan mendengkus remeh. "Nabila lebih milih gue dibanding elo. Jadi mending lo terima kenyataan."

Emosinya semakin memuncak setelah mendengar ucapan Reinan. Ia kembali memukul Reinan dan tentunya dibalas oleh laki-laki itu. Para siswa dari dua sekolah yang berbeda itu akhirnya saling berkelahi, masing-masing membela teman mereka.

Tiga puluh menit setelah kejadian tadi. Kini Reinan sudah kembali mengendarai motornya untuk pulang ke rumah. Untung saja Reinan mendapatkan telepon untuk segera kembali. Sehingga pertengkaran para remaja itu bisa berhenti sebelum menciptakan korban jiwa.

Bibir yang kini berdarah, bersama lebam di area bawah mata sudah terlukis di wajahnya.

Namun Reinan tidak perduli. Luka ini tidak ada apa-apanya bagi Reinan. Dia sudah pernah merasakan hal yang lebih menyakitkan dari ini. Di bawah rinai hujan yang kini sudah membasahi jaketnya, Reinan terus melaju menyalip pengendara lain yang berada di sekitarnya.

Hingga akhirnya ia harus berhenti, karena lampu merah yang menyala. Bagaimanapun Reinan tak ingin ditilang oleh polantas. Sudah cukup masalah yang ia ciptakan hari ini. Kakaknya pasti juga sudah tahu jika dia bolos dari sekolah. Dan setelah ini, Reinan pasti akan dimarahi habis-habisan.

Reinan terdiam menanti lampu merah berganti hijau. Hujan sedikit mereda. Tanpa sengaja ia menoleh ke arah samping. Hatinya berdegup kencang. Menatap gadis yang berdiri di tepi jalan dengan sebuah payung hitam di tangannya. Tampaknya juga baru pulang sekolah. Mata itu, wajah itu, bahkan rambutnya juga masih sama. Masih seperti saat pertama Reinan melihatnya. Hanya tinggi badan yang sedikit berubah. Dan juga, lebih ... cantik.

Reinan terus menatap gadis itu seakan ada magnet yang membuatnya tidak bisa berpaling. Sementara sang empunya yang ditatap. Tampak menoleh ke kanan dan ke kiri. Seperti mencari sesuatu.

Tanpa sadar lampu kini sudah berubah hijau. Membuat kendaraan lain kembali berjalan dan sebuah mobil menutupi pandangan Reinan.
Klakson dari para pengendara di belakang juga sudah berbunyi. Karena Reinan tak kunjung menjalankan motornya. Ia tampak masih sibuk mencari sosok tadi. Namun setelah mobil itu pergi pun, Reinan tak lagi melihat gadis itu. Dia telah hilang, seperti semua kebahagiaan yang ada di kehidupan Reinan.

Reinan pun tersadar setelah suara klakson yang semakin membising. Ia pun kembali menjalankan motornya. Dengan gundah yang kini bertamu di hatinya.

___________~𝓑𝓮𝓵𝓾𝓶 𝓤𝓼𝓪𝓲~___________

Di dalam kamar, kini Reinan sudah menganti pakaiannnya dengan pakaian yang lebih santai.

Di atas tempat tidurnya, sedari tadi matanya terus menatap ke arah sebuah foto yang ia pegang. Reinan membalikkan foto itu. Menatap tulisan dengan tinta tebal yang bertuliskan kata Reisha di sana. Satu kata yang tampak biasa. Namun memiliki banyak kenangan di dalamnya.

__________~𝓣𝓸 𝓑𝓮 𝓒𝓸𝓾𝓷𝓽𝓲𝓷𝓾𝓮~___________

614 words ✨

Gimana prolognya semoga kalian suka ya🥰

Spam Reinan ganteng🐊

16 Juli 2023

Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang