12| Malam -malam

13.8K 914 25
                                    


Tetaplah di sisiku hingga lelah waktu berdetak ---- Rakha


" Mau kemana?" Mala terlonjak kaget.  Saat berbalik dilihatnya Rakha yang sudah terduduk sambil menatapnya tajam.

"itu,, mau..." Mala bingung mau menjawab apa. Rakha berjalan ke arah Mala. 

"Ngga mau kabur kan?" Rakha semakin mendekat. Mala memundurkan badannya, punggungnya sudah menempel pada pintu. Tapi Rakha masih saja mendekat. Hingga jarak yang sudah sangat dekat. Masih dengan tatapan yang tak lepas dari Mala. MAla ingin kabur tapi Rakha mengurung Mala dengan tangan nya. Membuat Mala tidak bisa berkutik. Rakha tersenyum miring. Lalu berjalan mundur meninggalkan Mala yang masih mematung.

"Aduh Rakha, hobi banget si nyiksa jantung gue!" Mala masih saja berdiri di posisi tadi. Dia melihat Rakha masuk ke dalam kamar. Lalu kembali lagi membawa sesuatu.

"Nih pake!" ternyata mengambil hoodie untuk diberikan pada Mala. Mala menerima hoodie dan memakainya.

"Ayo!" rakha menggandeng tangan Mala keluar dari markas.

" mau kemana Kha?" Mala berjalan mengikuti Rakha. MAsih dengan tangan yang masih bergandengan.

"Cari makan, gue laper!" Rakha tahu Mala lapar tapi tidak mau mengakuinya.

"Gara-gara lo, gue ketiduran sampai lupa makan" Mala menunduk merasa sedikit bersalah, karena dia Rakha juga belum makan. Mereka berjalan keluar dari gerbang. Menyusuri jalan yang sudah sepi. Meski ada beberapa lampu di kanan kiri jalan tapi suasananya tetap mencekam. Hanya ada satu dua kendaraan yang lewat. itupun jarang.

"Kha kita mau kemana?masih jauh ga?kaki gue sakit! ko gak pake motor aja si?" Mala merasakan sedikit nyeri di kakinya. Rakha menghentikan langkahnya.

"Sial." umpat Rakha dalam hati. Dia melupakan luka di kaki Mala. Maksud Rakha berjalan kaki karena dia pikir jarak penjual nasi goreng langganannya tidak terlalu jauh. Dan dia tidak ingin membangunkan anak-anak di markas. 

Rakha tiba-tiba menggendong Mala ala bridal style. Manuju warung yang sebenarnya sudah dekat. Mala terkejut tapi tidak bisa menolak karena akinya benar-benar nyeri. Dia tidak sanggup berjalan lagi. Sesampainya di warung.

"eh,,loh mas Rakha itu si eneng kenapa di bopong gitu" tanya mang Aan penjual nasi goreng langganan Zero.

" kakinya sakit adi habis jatuh mang"

"owalah hati-hati atu neng?"

"nasi goreng 2  ya mang, jangan pedes-pedes" 

"siap mas!"

Rakha berjalan menuju salah satu meja. Menurunkan dan menyuruh Mala untuk duduk Sambil menunggu Nasi goreng yang sedang dibuatkan mang Aan. Rakha tiba-tiba berjongkok di depan Mala. Mala terkejut.

"eh Rakha lo mau ngapain?"

"sst ,,," Rakha menggulung celana MAla untuk melihat luka di lutut Mala. Masih belum mengering. Malakukan hal yang sama pada kaki satunya.  Lalu bangun dan duduk di sebelah Mala.

"biarin gitu aja, biar kering" 

" tapi?" 

"jangan banyak tanya ,,!"Rakha menatap Mala tajam.

Mereka hanya diam. Sambil menunggu pesanan nasi goreng meraka jadi. 

" kha , tante Dara ngga nyariin?" Tanya Mala memulai pembicaraan.

"Tadi gue dah telepon bilang Lo tidur di markas" Mala mengangguk-angguk.

"Tadi ada yang cocok kan" 

"Apanya?" 

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang