........"bagus banget tuh ra, kamu tertarik mau ikut?", ucap Luna berkomentar lantas berlanjut menjadi sebuah pertanyaan kepadaku tanpa kusuruh.
Aku yang sedang asyik membaca sebuah selebaran kertas temuan itu pun langsung menoleh, "entah... Nemu aja, baru baca juga nih ara", jawabku kemudian kepada teman feminime ku yang berambut panjang itu.Aku pun kembali melanjutkan bacaanku yang belum selesai bersamaan dengan luna yang masih setia mengekor disampingku, "lah sasha mana?", tanya perempuan itu lagi.
"sudah pulang duluan tadi", jawabku tanpa menoleh. Luna tampak mangut mangut saja, "mm.. by the way~ Kamis depan kamu sibuk nggak?",
Kuhentikan langkahku sesaat dan memutar memori otak apakah akan ada kemungkinan bahwa aku memiliki janji atau kegiatan di hari kamis itu,
"mm.. nggak deh keknya ra", jawabku kemudian setelah memastikan bahwa otakku tidak menemukan file memori apa pun dan sepertinya memang hari itu adalah waktu luangku.
"kenapa na?", tanyaku lagi."rencananya sih aku sama kak gabby mau pergi ke acara pameran seni dekat alun-alun kota, tapi ternyata sidang skripsi nya diajukan, jadi yahh.. daripada jatah tiketnya nganggur, mending aku ngajak kamu aja ya ra... sekalian yah nemenin aku yang jomblo ini",
Aku tidak langsung menjawab.
"iyain aja ra", ucap seseorang tiba tiba di dekat telingaku dan membuatku cukup terkejut,
"what! ikal?",Pemuda itu tersenyum jail kearahku, "nde??",
Kuputar bola mataku lantas kembali menghadap ke arah luna,
"ulangi tadi gimana na??", tanyaku merepetisi pernyataan sebelumnya."jadi kamu bisa ikut nggak?", tanya luna mengulangi dengan sabar namun dengan nada khas orang malas bercampur rada geregetan sedikit.
"Kamis depan ara palingan nganggur kok na.. dia mah anak nolepan puol kalo nggak ikal yang ngajak keluar", jawab haikal yang berada di belakangku santai.
"ada kelebihan tiket nggak buat ikal?", imbuhnya lagi pede.Luna menggeleng, "aku lagi nggak pengen ngajak cowok, lagian juga kalau ikal ikut, ntar galeri pamerannya jadi rame gara gara kalian berdua...",
Aku langsung tersenyum menang kearah ikal. Tapi alih-alih cemberut, laki laki itu malah membalas senyumanku lebih lebar dan tak kalah manisnya.
Sesaat arah pandanganku tertuju kearah kedua sepatu baru haikal yang sudah sangat bersih siang ini, "haaa???", aku melongo dibuatnya, "itu sepatumu habis diapain kal??",Haikal kembali tersenyum semanis yuppi kepadaku, dia menggaruk tengkuknya tak gatal sesaat sambil berpaling, "..mm, habis kenalan ama temen-temen tadi",
(Hanya ilustrasi btw..)
"Kenapa ikal bolehin??", tanyaku balik sambil mengambil sebuah tisu pocket dari dalam saku kecil samping tas ku dan memberikan beberapa helai kepadanya lantas kami sama-sama berjongkok untuk membantu haikal membersihkannya.
"Perkenalan antar sepatu yang sangat tidak ramah ini namanya kal", rutukku pelan kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Ghost
HumorKetika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh.. .. Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka. Kada...