don't forget to vote and comment⚠️
*
(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)
Happy reading--
enjoy guys
Vera meregangkan tubuhnya setelah menempuh perjalanan ke bandung kurang lebih 3 jam lamanya.
Sedangkan rafka menggeleng pelan dengan tingkah sang istri yang didalam perjalanan mereka tadi terdapat sedikit kendala kecil yang membuat vera mengomel sepanjang jalan dan berujung tertidur.
Saat ini keduanya telah sampai di depan sebuah bangunan mewah 2 lantai rumah milik neneknya.
"Mau aku bantuin?" tanya vera saat melihat rafka sedikit kesusahan mengeluarkan kedua koper mereka dari dalam bagasi mobil.
Rafka menggeleng "tidak usah, biar aku saja" tolaknya halus.
Vera mengangguk pelan "yaudah" ucapnya cuek, menurutnya jika dia sudah menawarkan hal-hal baik, namun di tolak, ia tidak akan mau memaksa karena orang tersebut tidak mau kan?
Sampai didepan pintu utama, vera mengetuk pintu tersebut dengan barbarnya.
Tokkk tokk tokk!!
"Vera.." peringat rafka pelan.
Vera hanya menyengir "iya-iya, assalamualaikum"
"Iya sebentar" saut suara wanita tua dari dalam.
Tak lama pintu tersebut terbuka lebar, menampilkan seorang wanita tua dengan kursi rodanya, wanita tua itu tampak memicingkan matanya lalu membenarkan tatanan kacamatanya.
"Oh yaampun cucuku!!" seru hera~nenek vera sekaligus ibu dari hendra.
Vera tersenyum lalu berjongkok di depan wanita tua itu "assalamualaikum nek, vera kangen sama nenek" ucap vera sambil memeluk sang nenek dengan erat.
Wanita tua itu tersenyum teduh, dengan mata yang berkaca-kaca "nenek juga merindukanmu sayang, nenek hampir tak mengenalimu karena penampilanmu" balasnya sambil mengusap kepala vera yang tertutupi oleh jilbab pashmina yang digunakannya.
Rafka ikut berjongkok di samping vera "Ini rafka nek, suami vera"
Wanita tua itu menepuk jidatnya pelan "oh maaf yaampun, silahkan masuk cucu-cucuku"
Ketiganya masuk ke dalam rumah, wanita tua itu memerintahkan seorang pelayan untuk membawakan 2 koper cucu-cucunya ke dalam kamar.
"nek, ayah mana? Vera kangen banget nih sama ayah" rengeknya pelan.
"Ayahmu sedang membantu tante dian mu dikantor, oh ayah mu itu bodoh sekali, dulu aku sempat hampir serangan jantung karena mendengar berita perusahaan nya yang ada di jakarta disita pihak pesaing" jelas sang nenek.
Vera terkekeh geli "iya nek, masa aku ditinggalin di jakarta sedangkan ayah hidup enak disini"
Wanita tua itu kemudian menatap rafka "ayahmu sudah menceritakannya kepadaku, ternyata pilihannya sangatlah tepat, pemuda ini telah merubah mu sejauh ini" hera terkekeh kecil.
"Vera, masuklah ke kamar dahulu, nenek ingin berbicara 4 mata dengan suamimu"
Vera mengerutkan dahinya "jangan nenek apa-apain ya, pokoknya jangan sampe kenapa-kenapa suami vera" ujarnya kemudian beranjak dari ruang tamu menaiki tangga menuju kamarnya.
Wanita tua itu hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah cucu kesayangannya itu. Lalu fokusnya kembali kepada rafka yang duduk di depannya.
"Hey anak muda, apa kau tau kalau vera memiliki seorang kakak laki-laki?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
History of love
Teen Fiction☞⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ _ Menceritakan tentang awal mula pertemuan seorang gadis kaya raya yang bersifat jutek, dan hidup serba berkecukupan. Gadis itu adalah zavera putri syaqiela. Jatuh miskin karena perusahaan orang tuanya bangkrut total tid...