jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!Happy reading guys!!
****
Felicia keluar dari ruangan Alan dengan membawa tasnya dan juga botol serta susu bayi. Wanita itu berjalan kearah dapur berniat membuat susu untuk putranya. Dahi Felicia mengerut saat menyadari bahwa ruangan timnya itu tampak sepi. Kemana yang lainnya?
"Untuk Khayri?"
Felicia menoleh sejenak pada sumber suara kemudian fokus kepada kegiatannya kembali. Wanita dengan baju kaos dipadukan celana panjang dan tentunya Felicia sangat mengenalnya, dokter pribadi nya, Sia.
"Gue gak perlu ngejawab kan?"
Sia mendengus sebal mendengar itu dia lalu duduk dikursi yang ada disana memperhatikan Felicia yang tampak lihai.
"Apa rencana lo selanjutnya?" tanya Sia membuat Felicia melirik sekilas gadis itu, "gak ada orang kok"
"Hah...gue tau," ucap Felicia lalu duduk didekat Sia, "sekarang sih...jangan sampai hamil aja."
"Jangan sampai hamil gimana. Lo berdua hampir setiap hari ng-"
"Yak! Gue udah berapa kali bilang?! Filter dulu mulut lo!" kesal Felicia membuat Sia terkekeh.
"Ya lagian juga sih. Gue ngerasa mustahil aja. Alan udah ngizinin?" tanya Sia membuat Felicia tersenyum kecut.
"Jangankan ngizinin, ngembalas itu dia gak mau. Eh Si, tau gak? Gue udah dapat petunjuk loh tentang tanggal spesial itu!" seru Felicia dengan semangat.
"Lo habis godain Alan?"
"Iya, hehehe seru tau," ucap Felicia membuat Sia berdecak mendengar itu.
"Gila ya lo, bangun dari pingsan langsung godain laki, ngapain aja kalian tadi?" tanya Sia.
"Cuma ciuman," ucap Felicia dengan blak-blakan, "hampir sih mau tapi keganggu sama Scarlet juga bocah cowok, layaknya itu deh yang Neandro."
"Ya, ya. So itu bukan hanya ciuman biasa tapi ciuman panas. Kalian udah nikah hampir 2 bulan loh, udah punya anak juga, tapi suasana masih kayak pengantin baru aja."
"Harus dong, besok kalau lo udah nikah biar gue ajarin gimana cara bikin setiap malam jadi malam pengantin baru walau udah nikah lama."
"Serius lo belajar dari siapa sih sebenarnya? Beberapa tahun lalu lo masih polos loh Fe."
Felicia hanya terkekeh sebagai balasan. Ya mungkin hanya dengan Sia sebagai dokter sekaligus temannya Felicia bisa terbuka tentang ini semua bahkan beberapa rahasianya ya walau wanita itu lebih tua 5 tahun darinya. Lagipula kalau sama Ethan...gak mungkin kan dia ngomong hal begituan. Apalagi candaan mereka memang agak frontal kalau berdua.
"Ada fakta baru yang lo temuin tentang Ayri ya makanya lo panik kayak tadi pagi," ucap Sia mengalihkan topik.
"Gak juga, gue...cuma takut. Lo tau sendiri kan, Ay itu berbeda Si, gue takut dia diambil dari gue. Gak ada yang menjamin hidupnya panjangkan. Gue juga belum bisa nemuin Om Leo," ucap Felicia agak lirih tatapannya tampak sendu.
"Gue gak terlalu tau sih. Dia anak yang beruntung punya orangtua kayak kalian, walau psikopat. Tapi gue berpendapat lain Fe. Aneh ya, lo yang ketakutannya udah hilang dan selama ini berpura-pura sekarang malah takut, lo udah jadi ibu yang hebat diusia yang sangat muda," ucap Sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...