"Apa cinta ku selama ini belum cukup untuk membuatnya takluk?"
^
^
~ Gus Azam🌞🌞🌞
Dua mobil Alphard milik Gus Azam dan Gus Afi membawa mereka kembali ke pesantren. Supir membunyikan klakson sehingga satpam dengan sigap membukakan gerbang. Udara ini yang Ayda rindukan, vibe mewah di New York tidak akan pernah bisa menandingi kenangan yang Ayda punya di pesantren.
Di depan ndalem terlihat dua santriwati yang tengah bersiap untuk membantu mereka menurunkan barang-barang. Ayda mengukir senyuman tatkala dua santriwati itu menyalaminya dengan sopan.
"tolong bawa ke dalem ya",
Ayda memberikan satu tas besar pada santrinya. Sekarang Ayda berusaha menjadi bijak layaknya Ibu Nyai, ia harus bisa bersikap bodoh amat pada beberapa santriwati yang masih tidak menyukainya.
"Kalau gitu Mia sama Clara izin pamit ya",
Ujar Mia saat semua barang-barang sudah diturunkan dari mobil.
"Loh.. ngga istirahat disini saja Mi?",
Ibu Nyai menghampiri calon mantu nya itu.
"Insyaallah besok Mia kesini lagi Mi, ini Mia mau nganterin Clara pulang",
"Nginep disini saja, Ra",
"Pas nikahan Mia sama bang Afi saja nginepnya Mi",
"Ya sudah, biar Afi yang nganterin kalian pulang".
Setelah Mia dan Clara pamit pulang, Ayda dan Gus Azam pun kembali ke kamar. Ayda sibuk membongkar oleh-oleh yang sudah ia beli saat di New York. Ayda mencari-cari tas mini yang sudah ia belikan untuk Fanya, lebih tepatnya Gus Azam yang membelikannya.
"Sholat dzuhur dulu By, ngasihnya nanti saja ke Fanya",
Gus Azam melihat istrinya yang sepertinya sudah tidak sabar ingin cepat-cepat menemui Fanya.
"Iya Mas, Ayda lupa kalo belum sholat",
Ayda menggaruk tengkuknya, kemudian berlalu ke kamar mandi untuk berwudhu.
Ayda membawa satu tas belanjaan yang akan ia berikan ke Fanya, sampai di anak tangga terakhir, seseorang memanggil namanya dari arah samping, dan ternyata beliau adalah Umi.
"Mau kemana Ayda?, Kok sepertinya semangat sekali",
"Ini Mi mau ngasih oleh-oleh ke Fanya",
Ayda nyengir.
"Oalah, kirain mau kemana"
"Ayda pamit ya, Mi",
Kemudian Ayda melanjutkan langkahnya menuju pesantren. Ia berjalan dengan anggun, karena statusnya sudah menjadi istri seorang Gus yang merupakan anak dari pemilik pesantren. Jadi, dimana pun Ayda berada, ia harus bisa menjaga perilakunya.
"Mbak Ayda, ya ampun kita kangen loh ke mbak",
Teman kamarnya berhamburan memeluk Ayda, mereka benar-benar merindukan mantan teman kamarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BIDADARI SATU HATI
RomanceRuwayda atau kerap kali dipanggil Ayda. Salah satu santriwati yang diam-diam sudah dijodohkan dengan Gusnya, Gus Azam. Keduanya akhirnya menikah dengan ikatan perjodohan. Ruwayda yang ternyata tak mencintai Gus Azam, perlahan-lahan Gus Azam berhasil...