09

22.6K 1.2K 17
                                    

Eyow

Jangan lupa vote and share

Typo?tandain say

⭐⭐⭐⭐⭐
"Berani lo sama gue?" tanya Rendra.

"Kenapa gue harus takut? Kalo pun lo ketua geng, atau tukang bacok, pembunuh berantai, mafia, psikopat, gue gak bakal takut sama lo, karena gak akan ada yang buat gue gentir selain tuhan," jawab Alea santai.

"Anjing!" umpat Rendra.

"Ngatain diri sendiri bos?" tanya Alea.

"Lo yang sopan dong kalo bicara sama yang lebih tua," ucap Nico.

"Gak usah ikut campur lo anjing!" bentak Alea.

Plak

Rendra menampar keras pipi Alea membuat Alea menoleh kesamping, terlihat darah segar mengalir dari sudut bibirnya, Alea mengusap sudut bibirnya yang berdarah dengan menggunakan ibu jarinya. Alexa menatap darah itu.

"Hahaha," Alea tertawa dan melemparkan tatapam tajam membuat mereka ketakutan, lihatlah saat ini Alea terlihat seperti Harimau kelaparan yang siap memangsa mereka.

Alea berjalan ke arah Rendra sembari tertawa pelan, lalu tanganya bergerak dengan cepat dan,

Bughh

Bughh

Bughh

Alea membogem pipi Rendra membuat semua syok, sedangkan Alea masih tertawa.

"Alea!!" pekik mereka secara bersamaan saat melihat Alea menghajar Rendra.

"Itu balasan buat lo, karena udah berani nampar cewek!" bentak Alea sembari menunjuk muka Rendra.

"Gue bukan Alea yang dulu, yang kalo lo tampar langsung nangis, karena Alea yang dulu udah MATI!" ucap Alea sembari menekan kata terakhir, "sekarang hanya akan ada Alea yang jika di usik gak akan pernah diam," lanjut Alea membuat suasana semakin mencekam.

"Lo semua denger gue baik baik! Jangan pernah ngurusin hidup gue, jangan pernah sentuh milik gue, jangan pernah nuduh gue tanpa bukti, dan jangan pernah memaksa kehendak gue! Kalo lo semua berani ngusik gue, gue akan pastikan hidup kalian gak akan tenang," ancam Alea lalu pergi menuju kamarnya meninggalkan mereka bertujuh.

"Anjing, barusan suasananya mencekam banget," ucap Gilang sembari mengusap dadanya.

"Gue gak nyangka Alea bisa seberani dan semenakutkan itu," sambung Fauzan.

"Ren, lo gak papa?" tanya Carlos.

"Gue gak papa, cuma kaget aja dia bisa kaya gitu," jawab Rendra.

"Lo kayanya udah keterlaluan Ren, seharusnya lo gak nampar dia," ucap Nico.

"Semua ini gara-gara perkara kucing," ucap Gilang.

"Lo banyak berubah Al, gue risih sama lo yang dulu, tapi gue gak suka sama lo yang sekarang terlalu kasar," batin Radit.

"Hiks hiks, aku takut Alea kaya tadi lagi," ucap Amanda.

Radit langsung mendekap Amanda, "tenang ya, aku bakal selalu ada buat jagain kamu," ucap Radit.

Back to Alea

Kini Alea tengah meninju tembok beberapa kali untuk meluapkan emosi nya, bahkan tangan yang semula bersih kini berlumuran darah, setelah selesai dengan tembok Alea beralih ke depan cermin

"SETAN LO BABI, BANGSAT, SIALAN, DASAR LEMAH!" umpat Alea kepada dirinya sendiri lalu menghancukan cermin fullbody yang ada di hadapannya.

Ini lah sisi lain dari Alea, dia akan merasa kesal dan emosi ketika dirinya berhasil di lukai oleh orang lain, jika bukan Rendra yang menampar Alea, mungkin Alea sudah menghabisi nya detik itu juga.

Transmigrasi Alexa [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang