"Kok pagi banget?" tanya Vanessa pada Reyhan yang menjemputnya terlalu pagi.
"Ya, gapapa, Sayang. Biar nggak telat," jawab Reyhan cengengesan. Vanessa hanya mengangguk seraya memasuki mobil yang telah dibukakan pintunya oleh Reyhan.
"Kok lewat sini?" tanya Vanessa mengernyit saat Reyhan mengambil jalur lain menuju sekolah.
"Kita lewat rute persawahan ini aja, Sayang. Lumayan pagi-pagi gini liat yang seger-seger," kata Reyhan seraya menyingkap rok Vanessa dan membelai pahanya.
"Ih, ini masih pagi, Reyhan," rengek Vanessa sambil menjauhkan tangan pacarnya. Reyhan tak kehilangan akal. Tangannya merayap naik dan meremas buah dada Vanessa.
"Reyhan!"
"Cuma remas-remas doang, Sayang," bujuk Reyhan yang masih tetap meremas dada Vanessa dari luar. Ia membuka 1 kancing seragam Vanessa. Tangannya menyelusup masuk ke dalam BH perempuan itu dan langsung meremas kedua gundukan itu bergantian.
"Ahh.." desah Vanessa saat Reyhan memelintir puncak dadanya.
Cukup lama Reyhan bermain dengan dada Vanessa, kemudian tangannya beralih membelai paha Vanessa hingga menuju pangkalnya. Ia belai perlahan garis lurus memek Vanessa hingga membuat perempuan itu berjengit.
"Ohh Rey.."
Tiba-tiba gerakan jari Reyhan berubah sangat cepat. Sesekali tangannya menyentil itil Vanessa hingga perempuan itu terengah karena mendapat serangan kenikmatan di sekujur tubuhnya.
"Uhh Reyhan.." erangnya seraya mencengkram tangan Reyhan.
"Nikmati, Sayang.." ujar Reyhan serak. Dirinya sendiri menjadi bergairah mendengar erangan Vanessa. Belum lagi celananya yang mulai sesak.
"Akh!" Vanessa tersentak saat 1 jari Reyhan masuk ke liangnya dan bergerak begitu cepat. "Ouh.. ouhhh.. ouuhh.."
Reyhan menambah jarinya dan menekuknya ke area atas hingga menggaruk titik-titik sensitif memek Vanessa.
"Mmmm.. mmm..." Vanessa menggigit bibirnya saat gelombang itu akan datang. Matanya terpejam erat dan tangannya mencengkram erat pinggiran jok mobil.
Saat tahu ceweknya akan orgasme, Reyhan menambah 1 jarinya lagi tanpa mengurangi kecepatan geraknya. Ditambah lagi ibu jarinya yang menggosok itil Vanessa hingga perempuan itu berkelojotan penuh nikmat.
"AAAAAHHHHH!!!" Tubuh Vanessa bergetar hebat. Dadanya membusung kemudian punggungnya terhempas ke sandaran kursi mobil. Matanya terpejam. Nampak wajahnya memperlihatkan raut penuh kepuasan. Belum lagi napasnya yang terengah-engah membuat dadanya bergerak seduktif.
Reyhan mencabut tangannya dari memek Vanessa kemudian melapnya dengan tisu. Ia menarik tangan Vanessa untuk diletakkannya di selangkangannya yang sudah membengkak.
"Sekarang giliranku untuk dipuaskan, Sayang," ucap Reyhan dengan seringai mesum.
Vanessa membelai dan sesekali meremas gundukan itu hingga Reyhan mendesah kecil. Dengan tangan kanan yang masih menyetir, tangan kiri Reyhan membuka kancing dan resleting celana beserta celana dalamnya sebatas paha. Ia mengeluarkan kontolnya yang sudah mengacung tegak.
Lantas, Vanessa menggengamnya sesekali meremasnya dan mempermainkan kepalanya. Ia membelainya kemudian berubah mengocoknya.
"Oh, shit, Vanessa!" geram Reyhan menahan nikmat. "Sepong dia!" perintahnya.
Vanessa menundukkan wajahnya dan mulai menjilat batang itu dari pangkal hingga ujung kepalanya. Ia masukkan batang itu ke dalam mulutnya dan mulai menyepongnya. Tangannya juga turut mengocok batang itu hingga membuat Reyhan merem melek.
YOU ARE READING
Vanessa
RomanceWARNING! FULL 21+ YG GK SUKA MINGGIR JAUH"! Bercerita tentang pengalaman Vanessa dengan lelaki dari berbagai kalangan.