12. Roh Hitam

350 41 0
                                    

"Sialan kau!" Teriaknya kencang.

Seluruh tempat ini menjadi begitu suram dan gelap. Angin berhembus dingin dan mencekam. Langit yang begitu redup menampilkan kilatan-kilatan menakutkan. Orang-orang kian menjerit seperti seseorang yang dicekik. Kenapa situasi ini membuatku bertanya-tanya? Apakah pintu itu terbuka? Pantas saja banyak roh jahat dimana-mana. Pasti orang itu sedang bersenang-senang hari ini.

"Sir Pedro berdirilah di belakangku!"

"Apa yang anda katakan? Saya ksatria!"

"Saya tahu! Tapi anda bukan ksatria yang bisa membunuh roh. Memangnya anda ingin bernasib sama dengan mereka ini?" Aku menunjuk deretan manusia linglung.

"Roh?"

"Ksatria wajah dingin, berdirilah di belakangku juga!" Pintaku sebelum memulai.

"Baik nona!"

Sepertinya dia tidak begitu kuat. Dia berbeda dengan makhluk itu. Tongkatku terangkat tinggi dan menghentakkannya kembali ke tanah dengan kuat. Suara-suara aneh terdengar lagi dan lagi. Disana wanita hitam itu meraung-raung tanpa henti. Dia menatapku dengan wajah penuh kebencian. Air mata keluar dari matanya.

"Ibu!"

"Ibu!"

"Ibu! Tolong! Jangan sentuh aku! Hiskkk..."

"Ibu..."

Beberapa laki-laki datang dan menyeret wanita itu pergi menuju ke sebuah rumah gelap. Wanita itu terus meraung-raung tanpa henti sampai seluruh tubuhnya bergetar hebat. Laki-laki itu terus melakukan tindakan-tindakan pelecahan padanya.

"Hiskkk... I-bu..."

"Sialan! Wanita ini terus menangis!"

"Tutup mulutnya sekarang!"

"Arghttt... Jangan! Arghttt..."

Dua jam dia diperlakukan seperti hewan. Tubuhnya begitu penuh dengan luka dimana-mana. Matanya menatap dunia putus asa. Dia merasa jijik pada tubuhnya dan dunianya. Dia merasa bahwa ibunya begitu membencinya sampai menjualnya pada orang-orang ini. Nada keputusasaan keluar dari mulutnya.

Beberapa bulan setelah mengalami pelecehan, dia merasakan sesuatu diperutnya. Dia hamil.

"Hiskk... Tidak! Pergi! Jangan muncul!" Dia terus memukul perutnya berkali-kali.

"Hoekkk..."

Orang-orang meliriknya dan mencemoohnya tanpa henti. Dia adalah gadis kotor di desa ini. Tubuhnya selalu mendapatkan banyak kotoran. Dari telur busuk, tomat busuk, apapun itu. Semuanya terlempar pada tubuhnya. Dia menatap kakinya dan melangkah menuju sesuatu tempat. Tempat ibunya berada.

"Ibu..."

"Killa?"

"Kau tahu apa yang ingin kulakukan saat ini? Aku ingin ibu mati bersamaku. Jadi mari mati bersama ibu..."

"Tidak! Tolong! Arghttt..."

"Hahaha... Maafkan aku sayang, mari hidup bahagia di neraka!" Tangannya terangkat dan menusuk perutnya dengan pisau yang penuh dengan darah ibunya.

Ternyata begitu. Aku tersenyum dan menatap wanita hitam itu. Lebih baik dia mempertanggungjawabkan perbuatannya di neraka. Aku menghentakkan kembali tongkat dan mengucapkan sesuatu.

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak."

"Arghttt... Sialan! Wanita sialan!"

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak!"

"Arghttt... Arghttt..."

Suara semua orang menyatu dengan teriakan wanita itu. Aku menatap langit yang berangsur-angsur menjadi begitu terang. Sinar matahari menembus langit gelap menyinari desa ini. Dia sudah pergi rupanya. Aku menarik tangan ksatria wajah dingin dan membawanya pergi ke suatu tempat.

"Sir Pedro beritahu orang-orang untuk membawa semua orang kembali. Katakan pada mereka bahwa arwah Killa telah pergi."

"Ba-ik!"

Lebih cepat dari dugaanku rupanya.

🕊️🕊️🕊️

"Apa yang anda lakukan?" Tanya ksatria wajah dingin melihatku menulis sesuatu di batu nisan.

Aku hanya menambahkan nama Killa dan anaknya saja. Dia bukan mati sendirian tapi dia mati bersama anaknya yang akan lahir. Anak yang berada di dalam perut telah memiliki jiwa yang akan lahir. Bagaimana bisa dia tidak di doakan juga?

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat tenanglah!" Aku mengusap dua batu nisan saling bersandingan.

"Apa anda melihat wanita itu?"

"Iya, dia dijual ibunya di rumah bordir. Sayangnya orang-orang di desa ini tidak menganggapnya dan membuatnya melakukan sebuah tindakan. Membunuh ibunya dan bayi dalam kandungannya. Tapi sepertinya dia tidak begitu puas sampai dia berniat untuk mengambil jiwa-jiwa orang-orang disini. Makanan iblis yang begitu lezat. Beruntung kita datang di waktu yang tepat. Jika kita menunggu kedatangan ayah, mereka sudah mati mengenaskan. Baik kerajaan atau pihak agama, mereka pasti akan mengalami serangan jantung tiba-tiba. Malam ini aku ingin susu hangat."

"Apalagi yang anda inginkan?"

"Tutup mulut Sir Pedro!"

"Saya akan membicarakan hal ini padanya."

Tapi sepertinya akan sulit menutup mulut laki-laki itu. Karena dia masih sangat syok sampai aku kembali dari pemakaman. Memang dia berserta ksatria lain membantu orang-orang yang pingsan. Tapi dari tatapan mereka, mereka mengalami ketakutan melihatku. Aku mendekati salah satu orang yang datang ke rumah. Mungkin dia kepala desa tempat ini.

Dia berbinar menatapku dan menunduk hormat.

"Terima kasih nona! Kami benar-benar berterima kasih pada anda!"

"Bukan masalah, sebagai balasannya tutuplah peristiwa ini dari orang-orang. Aku tidak ingin masalah ini sampai ke telinga orang lain di luar desa ini. Kalian tidak mau bukan di cap sebagai desa kutukan? Setelah aku pergi segeralah datangi makam Killa dan ibunya juga anaknya. Minta maaflah pada mereka dan jangan sampai kejadian Killa terulang lagi. Kau tahu aku sangat tidak suka ada sebuah hal menjijikan di tanah keluarga Madison."

"Kami mengerti! Terima kasih sekali lagi nona!"

"Ya, aku percaya pada kalian. Aku harus kembali, semoga kalian segera kembali sedia kala. Oh dan... Tolong tutup sumur itu! Ada banyak roh disana. Mereka tidak mengganggu tapi mereka bisa berkeliaran. Jadi semoga kalian aman!"

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp! 🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang