"Ini kebun anggur! Apakah anda ingin mencobanya? Rasanya sangat mirip dengan anggur di wilayah Verena. Dulu paman saya mendapatkan benihnya dari tempat itu." Jelas Julia panjang lebar.
Aku sudah tahu sejarahnya! Jangan beritahu! Aku menekan perutku dan tersenyum pada Julia yang terus menjelaskan apapun. Dia sangat bersemangat hari ini tanpa kenal lelah. Aku mengikuti setiap langkahnya dan melihat seluruh roh sedang memperhatikan kami. Mereka tidak ada satupun yang ingin mendekat padaku.
"Mereka jadi aneh! Saat aku datang dan memberitahu mereka, saat itu semua orang sangat antusias. Tapi saat ini mereka menjaga jarak darimu."
"Julia, dimana keberadaan Duke Vector dan ayah anda? Apakah saya bisa menyapa mereka, saya merasa tidak enak hati jika kita berkeliling tanpa menyapa mereka."
"Kau mau apa? Menggali kuburanmu sendiri?"
"Aku ingin tahu sesuatu!" Bisikku pada Lucius.
Tempat ini begitu aneh!
Jika aku telah bertemu semua orang disini. Aku bisa pergi meninggalkan mereka. Aku tidak butuh penjelasan dari para roh karena aku bisa melihat dengan mata kepalaku sendiri tentang semuanya. Para roh tidak bisa mendekatiku, aku tahu alasannya. Tapi aku tidak ingin menjelaskannya pada Lucius disini.
"Benar! Kenapa saya bisa bertindak seperti ini? Kakek dan ayah saya sedang bekerja di ruangannya. Mereka sibuk hari ini, beberapa hari ini mereka tidak bisa saya ganggu. Sepertinya mereka juga tidak bisa menemui anda. Maafkan saya. Kakek dan ayah juga menolak saya saat mengunjungi mereka."
"Apakah mereka sedang melakukan pekerjaan serius?"
"Kata mereka, mereka sedang melakukan bisnis penting. Saya juga merasa heran, kenapa mereka terus mengurung diri disana? Apakah mereka tidak ingin saya datang? Saya juga merasa kesepian, hanya kakak saya yang selalu bermain dengan saya. Tapi akhir-akhir ini, kakak juga sama saja!"
"Jika anda kesepian, anda bisa mengirimkan surat untuk saya. Nona Julia, saya harap anda memakai kalung pemberian saya. Jadi saat anda kesepian, anda akan mengingat saya."
"Jadi saya bisa mengirimkan surat untuk anda? Apakah saya bisa meminta waktu anda lagi?"
"Saya akan usahakan!"
"Saya ingin membicarakan hal lain dengan anda. Anda harus meluangkan waktu anda dengan saya! Jika tidak, saya akan datang ke rumah anda!"
"Iya!"
"Kalau begitu saya akan kenalkan anda pada kakak saya. Kakak saya sangat tampan, dia juga baik! Anda pasti akan menyukainya. Kakak! Kakak!" Julia berlari masuk ke dalam rumah.
Sialan! Rumah ini begitu suram. Aku mengetuk tongkat dan mengeram pada para roh yang berkumpul amat banyak di rumah ini. Sir Diego berdiri di belakangku diikuti Lucius. Tempat ini tidak ada yang benar.
Tekanan padaku kian meningkat, aku menahan rasa sakit di seluruh tubuhku. Julia membawa seseorang bersamanya. Rambut abu-abu dengan mata biru. Aku tersenyum dan menyambut kedatangannya diikuti ribuan roh jahat di belakang tubuhnya.
Dia... Orang itu!
"Nona penolong! Perkenalkan dia kakakku, Lucas! Kakak, dia Lucy! Dia yang menolongku. Bukankah nama kalian mirip? Apakah ini takdir? Lucy dan Lukas?" Julia tersenyum begitu cerah.
"Senang bertemu denganmu lagi, Lucy!" Lucas menyodorkan tangannya padaku.
"Senang bertemu dengan anda, Tuan Lukas. Maaf, saya bertindak tidak sopan pada pertemuan terakhir kita. Saya juga ingin berterima kasih atas anda yang telah menolong kakak saya."
"Kita hanya saling membantu!" Dia tersenyum membuatku ingin mengeluarkan seluruh isi perutku.
"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Julia.
"Iya, Tuan Lukas menolong Kak Lavender. Tapi ternyata saya juga menolong anda, nona. Satu sama. Dunia ini memang begitu aneh. Bahkan takdir seperti ingin mempermainkan kami." Aku mengetuk tongkat lagi mengusir roh menjauhi kami. Lucius meringkuk di belakang tubuhku dari tatapan tajam Lukas.
"Apa kau baik-baik saja Lucy? Kenapa wajahmu begitu pucat?"
"Benarkah, saya tidak tahu. Mungkin karena saya baru menyadari bahwa pertemuan kita adalah takdir. Apakah anda percaya ramalan?"
"Apa itu? Aku suka ramalan!" Lukas tersenyum lagi.
"Saya juga! Apa itu nona penolong?"
"Nasib buruk akan segera berakhir. Saya harap anda menjauhinya sebelum anda terlena pada nasib buruk. Anda tidak akan bisa lari jika terus berada disana."
Aku tidak bisa kehilangan kesadaranku! Ada Sir Diego disampingku, jika aku terus disini. Aku tidak bisa menjamin hidup kami semua.
"Itu saja yang bisa saya sampaikan tentang ramalan hari ini. Saya harus segera kembali, ada banyak pekerjaan yang menumpuk. Jika kalian membutuhkan pengusiran roh. Katakan saja pada saya, saya akan membantu dengan upah yang menjanjikan tentu saja. Nona Julia terimakasih telah mengantarkanku mengelilingi tempat ini. Tuan Lukas, semoga kita bertemu lagi. Saya ingin berbicara banyak dengan anda."
🕊️🕊️🕊️
"Hoekkk..."
Apa tadi itu?
Semua roh di belakang tubuhnya seakan ingin membunuhku disana. Bukan hanya satu atau dua, tapi hampir 20 roh jahat siap menyerangku. Jika bukan karena kekuatan Eric, mungkin aku tidak bisa bertahan disana. Lucius menatapku prihatin. Dia tidak boleh tahu jika aku menggunakan kekuatan Eric. Kekuatan itu digunakan untuk melindungiku dari roh jahat. Tapi jika sebanyak itu dalam waktu bersamaan. Perlindungan itu tidak akan bisa bertahan.
"Sir Diego?"
"Iya, nona?"
"Saat sampai di rumah. Tolong... Tolong, kirim surat pada pihak keagamaan atas nama Eric. Katakan padanya aku dalam masalah! Lucius!"
"Apa? Kau baik-baik saja? Kenapa kau tidak memberitahuku apapun? Sialan, disana menjadi sangat berbahaya! Lucy, kau pasti lelah! Apa yang harus kulakukan?"
Aku tidak bisa bertahan lama. Kami baru saja pergi dari tempat suram itu. Aku tidak yakin dengan keselamatan Julia disana. Bahkan kakek dan paman, aku tidak tahu kondisi mereka saat ini. Kalung itu mungkin bisa membantu Julia untuk tidak dirasuki roh lagi. Walau aku tahu Lukas tidak akan menyentuh adiknya.
Tapi, tetap saja.
Lukas!
"Sebentar lagi Lukas akan mengirimkan orang-orang untuk mengejar kereta ini. Masuklah dalam tubuhku. Kalian harus kembali dengan selamat menuju tempat Duke Levin. Jika keadaan mendesak, pergilah ke tempat Duke Jacorey. Tempat itu lebih dekat dari tempat ini. Jadi... Berhati-hatilah..."
Brukkk...
🕊️🕊️🕊️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )
FantasíaTentang sebuah pengorbanan demi kebebasan! 🕊️🕊️🕊️ Sejak kecil Miya selalu mendapatkan banyak pelecahan dari keluarganya. Dari ayah yang tidak suka padanya, ibu yang tidak menganggapnya, dan kedua kakaknya yang sama buruknya. Tidak ada seorangpun...