Want to be with You...

۝۩ •53• ۩۝

💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kedua Mata Hitam keabu-abuan... terus menatap kepergian sang Siswi itu. Seincipun Kawaki tak mau melepaskan pandangannya , hingga pada akhirnya ia terpaku dengan sosok wanita paruh baya..

Deg

Deg

"Tihdakk~~ mungkinnnn~~~~~!!!"

Tiba tiba tetesan airmata mengalir deras hingga membasahi kedua Pipi nya , terjatuh sampai ke dagu.

Tubuhnya tiba tiba melemas dan hampir ter jatuh, bila tidak ada seseorang mungkin ia akan terjatuh menghantam keramik.

Rasa sesak di dada kini dirasakan Kawaki, ekspresi kesakitan kini sangat kentara di wajah Tampan namun imutnya. Kawaki terus meremas dada nya berharap rasa sakit dan sesak cepat pergi.

Hahh~hahhh~hahhhh~

Tiba tiba pernafasan nya tak beraturan membuat seseorang yang menolongnya ketakutan . Ia terus mengguncang guncangkan tubuhnya berharap Kawaki bisa bernafas teratur. Namun sayang...!

Nihilll.....

Dengan ekspresi panik walau di luarnya sangat tenang namun tidak dengan hatinya yang terus cemas setengah mati.

"Kawaki....! Kawaki.....! Kawaki.....!'' Sosok itu yang sebenarnya adalah Kakak Iparnya terus memanggil manggil nama Kawaki berkali kali namun malah keadaannya semakin parah. Hingga tanpa peduli sekitar Boruto langsung mengangkat tubuh Kawaki ala bridal style dan pergi dari Kafe yang sedikit heboh.

Boruto terus berlari di sepanjang jalannya sambil Kawaki berada di gendongannya menuju Mobil yang terparkir di parkiran. Semua Siswa/Siswi yang masih berlalu lalu detik itu juga ketika ia melihat jelas siapa sosok itu apa lagi seseorang yang di gendongan, mereka kenal betul. Tanpa sadar mereka bergumam memanggil nama Kawaki.

Wush

Grek

Grungg

Setelah menaruh Kawaki ke dalam Mobil . Boruto langsung menancapkan pedal Gasnya , diatas kecepatan rata rata.