"Hoek! Hoek!" Wanita itu memuntahkan rasa mual. Dia berjongkok, menekan perutnya sekedar menekan rasa mual yang menyiksa.
"Mikoto Uchiha!" Panggilan itu terdengar seiring suara ketukan di pintu.
"Ya?" Dia berdiri dari jongkoknya dan bergegaa membuka pintu.
Seorang pengawal istana datang. Beberapa kereta datang bersama pelayan.
"Ratu dan pangeran permaisuri akan berlibur satu minggu di tanah ini. Kau... tunjukkan pada kami tempat yang layak untuk disinggahi.
Mikoto merasa mual lagi. Dia mengangguk dan buru-buru masuk ke dalam, muntah di basin.
---*---
"Neji, kau kenapa?"
Kushina hari ini datang ke istana Neji. Setelah dua hari dia dimanjakan oleh pangran permaisurinya, akhirnya ratu ini mengingat pangeran selirnya. Wanita itu bersimpuh di samping Neji. Neji berbaring miring. Sudah tiga kali, racun hampir merenggut nyawanya.
"Ratu Kushina, Oh.. ratuku..," Neji memberikan pelukan erar pada Kushina. Kushina berbarimg di futon, menerima pelukan Neji.
"Kau tidak apa-apa, kan? Wajahmu pucat"
Neji terengah-engah. "Mereka sudah tiga kali melakukan ini padaku. Mereka tidak akan berhasil."
Kushina mengelus pipi Neji. "Aku akan membangun sumur pribadi di istana ini. Dapurmu juga akan dijaga ketat. Kau boleh memilih orang-orang hyuga sebagai pengawal."
"Terima kasih.. oh... terima kasih, Ratu."
"Kau tidak usah kawatir. Kau akan baik-baik saja." Kushina menyenderkan kepala di dada Neji.
"Kushina?"
"Ya,"Kushina menengadah menatapnya.
"Jangan pergi dengannya. Aku mohon."
Kushina tersenyum."Neji, aku harus. Minato Namikaze juga suamiku."
"Kau tidak akan bertemu denganku lagi jika pergi."
"Apa maksudmu?"
"Dia yang melakukan semua ini. Dia yang meracuniku."
"Kau mengada-ada."
"Aku serius!"
"Neji," Kushina mencium dada Neji. "Aku tahu kau cemburu. Percayalah... aku mencintaimu. Tunggulah aku di sini dan kita akan bersama lagi. Percayalah, demi anak kita."
Neji mengelus perut Kushina. Dia memanggut bibir Kushina dan Kushina membalas ciumannya dengan penuh gairah. "Bermalamlah di sini malam ini. Aku mohon."
Kushina mengangguk. Neji mendesah, memeluk Kushina. Dan mereka pun semakin intim sejak saat itu.
---*---
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Of Kingdom
FanfictionTak ada yang tahu sampai di mana desiran hati itu berakhir