🖇warn!🖇
•harsh word
•15+
•kedepannya bakal banyak adegan thriller
•FIKSI 100%
•tidak untuk ditiru
Kini semua berada di rumah sakit. Semua orang berkumpul di lantai paling atas rumah sakit kecuali Bagas yang masih belum sadar juga Theo yang pergi begitu saja tadi. Sedangkan Arjuna sudah diseret paksa oleh Grandpa Alex dari ruang milik cucu sulungnya itu.
"Langsung saja kita serang. Aku sudah tak tahan ingin memenggal mereka" Ucap Arjuna yang membuat Hanan dan Haikal jantungan.
"Arjuna Davino Putra Ganendra! " Sentak Opa Brata.
"Cepet nyet! Kalo ga kita mati nih disini! " Bisik Hanan ke Haikal yang sedang mengutak-atik komputer di rumah sakit. Kenapa bisa? Ya ini univers jadi apapun jadilah.
"Gue tremor anjing! Jan bikin gue makin panik! Asu lo memble" Umpatnya pada Hanan.
Disaat Hanan dan Haikal fokus pada komputer. Di sisi ada Opa Brata yang menyusun rencana. Mereka memang bisa saja langsung serang, tapi kali ini mereka akan 2 lawan 1 tentu butuh lebih banyak persiapan. Tadi mereka juga telah mengirimkan anak buah untuk mengawasi area tempat kaivan disekap atas informasi yang didapatkan Hanan.
"Opa juga marah. Kenapa mereka membawa kaivan sebagai ancaman untuk kita. Bahkan sampai sekarang belum ada panggilan dari orang itu tentang tebusan apa yang ia minta agar kaivan bebas. Belum lagi fakta bahwa mereka dari dua kelompok yang saling berkerja sama. Jika boleh jujur Opa bisa saja langsung jalan dan meratakan mereka semua. Tapi kali ini musuh kita lebih dari yang kita kira"
"Tenangkan dirimu Arjuna. Cukup sudah Theo yang nekat. Kita akan berusaha secepatnya untuk menyelamatkan adik-adik kalian" Ucap Opa Brata.
"Apa yang harus aku lakukan Ayah? Aku harus segera menyelamatkan anak-anakku! " Sahut Askara.
"Biarkan anak muda itu berkerja dahulu. Nanti ayah akan bilang rencananya"
"What? Oh shit! " Umpat Askara.
"Kenapa masalah terus menyerang kita Brata? Baru kita tinggal sebentar untuk menyelesaikan masalah, ehh masalah yang lain muncul" Seru Grandpa Alex.
"Masalah? Bukannya kalian ke Eropa untuk menemui Uncle Tristan? " Heran Surya.
Surya sudah sadar dari satu jam sebelum rapat yang lalu. Sempat memberontak lagi namun dengan segala kekuatan Jayden bisa membuat Surya dia dengan tamparan mautnya. Bahkan tangan Jayden masih tercetak jelas di pipi Surya.
"Benar, tapi bukan hanya untuk itu. Ini juga berkaitan dengan Stella" Ucapan Opa Brata langsung membuat semua orang yang tau masalah-masalah sebelumnya langsung diam.
"Apalagi yang dilakukan oleh gadis itu? " Tanya Arjuna sengak.
"Dia kabur dari asramanya setelah membunuh tiga penjaga gerbang belakang di malam hari. Kami kehilangan jejaknya. Dia begitu cerdik dan benar-benar dapat mencerna apa ajaran keluarga ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY HOME - HUENINGKAI [Lokal]
FanfictionTentang perjalanan Kaivan. Anak berumur 12 tahun yang diusir oleh Papanya sendiri, yang ternyata adalah orang jahat yang telah menculiknya saat berusia 2 tahun. Perjalanan itu membuat Kaivan bertemu dengan keluarga kandungnya yang sudah terpisah sel...