•°Nginap pt.2•°

2 0 0
                                    

Happy reading!
Vote+komen juseyoo

•••

Chae langsung membuka handphone nya dan menelfon Brian.

Tidak di angkat.

Chae mengirim pesan pada Brian.

Briann♡
Online

|Briii
Pacal naa Za masi ngambek hmm?
Maafin Za ya Bri,
Za datauu kalau Bri bakal lama ngambek nya.

|Ya ya maafin yaa?
Sini ke rumah, ntar Za pelukk(⁠っ⁠.⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)⁠っ
√√

|Hm?
|Za jahat sama Bri ಠ⁠︵⁠ಠ
|Gamau! Tapi mau hug:(

|Yaudaa kesini dong kalau mau hug, temen-temen kamu kesini semua loh nginep, masa kamu engga?
√√

|Aku otw, jangan lupa nanti hug aku!

Chae hanya membaca pesan Brian, Ia terkekeh melihat pacarnya yang hanya di bujuk dengan pelukan langsung luluh.

Ia turun untuk kesekian kalinya untuk melihat temannya yang sudah datang beberapa.

Di sofa sudah ada Crist, Jiro dan Clara.
Sedangkan di karpet ada Libra dan Haresh.

Mereka berdua tiduran di karpet, karena sangat lembut dan empuk.

"Gimana? Berhasil ngebujuk?" Crist yang pertama kali melihat Chaeza turun pun bertanya.

"Bujuk siapa? Bribri.com?" Tanya Haresh.

Crist mengangguk singkat.

"Berhasil, iming-iming peluk langsung otw dia."

Chae memilih duduk di samping Clara yang sibuk menebar uwu.

Jiwa julid nya meronta-ronta, jadi dia ingin menyindir Clara.

"Ga ada hubungan apa-apa, eh bertingkah kayak punya hubungan spesial."

"Nyuakk!" Sahut Haresh, Crist, dan.. Libra.

"Bangsyad lo Chae!" Umpat Jiro, Clara hanya menatap Chae dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.

"Ngedate sih selalu jelas, hubungannya yang enggak jelas." Sindir Chae kembali.

"Nyhuwaqss!" Sorak 3 pria yang tadi.

Bugh!

Bantal sofa mengenai wajah Chaeza, pelakunya Clara.

"Lo kalau nyindir ngira-ngira dong, sakit nya nembus ke paru-paru!" Lirih Clara dramatis.

"Bodo, alay lo." Celetuk Chaeza.

"Lo Jiro, kalau beneran suka sama Clara tuh di jedor, pastiin cinta lo cuma buat dia! Jangan di gantung mulu bazeng! Awas kal--" Ngegas Chae sambil menunjuk Jiro.

"Iya elah selaw, gue tentuin waktu dulu." Potong Jiro saat mendengar cerocos Chae.

Clara tersenyum-senyum sendiri mendengar perkataan Jiro, lalu menoel Chaeza, anggap saja sedang salting. Ia juga berterima kasih karena perkataan Chae membuat nya uwah.

BrizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang