Untitled Part 1

33 4 0
                                    

 " senja selalu indah, tapi kenapa hanya sementara, walau esok datang kembali tapi rasanya sangat lama menunggu kedatangannya"

pagi ini hujan cukup deras, mobil yang biasanya mengantar yasha sekolah sedang berada di bengkel. sedangkan kakak kakak yasha yng lainnya sudah berangkat lebih dahulu. yasha memberanikan diri untuk meminta tumpangan kepada sang ayah. walau ia tahu jika sang ayah tidak mungkin mau memberi tumpangan kepada yasha. 

"Ayah hari ini hujan, boleh Yasha berangkat bersama ayah??"

"Tidak." balas singkat Gibran

"Baiklah." balas yasha denagn lesuh

Yasha dewangga. Anak bungsu dari 4 bersaudara, Yasha memiliki 3 saudara laki- laki, mereka tidak pernah mengganggap keberadaan Yasha, hanya karena kesalah fahaman 16 tahun yang lalu .

" huh.. Lalu aku harus bagaimana, abang juga sudah berangkat semua, yaa.. wakaupun mereka belum berangkat pasti tidak ada yang mau berangkat bersama Yasha." Lirihnya

Yasha keluar rumah untuk melihat keadaan di luar, Yasha melihat sekeliling dan tidak menemukan satu orang pun kecuali Pak Yanto. Yasha melihat sebeda butut milik pak Yanto, Yasha berinisiatif untuk meminjam sepeda milik pak Yanto

" permisi pak Yanto."

"Eh.. iya den ada apa,den yasha kenapa belum berangkat."

"Yasha di tinggal abang pak, mobil yang biasany nganter Yasha lagi di bengkel, oh.. iya pak, Yasha boleh pinjam sepeda bapak tidak??" izin Yasha

" boleh den tapi aden ga malu berangkat sekolah pake sepeda butut?, ini juga lagi hujan lohh den." jawab pak Yanto dengan raut sedih. Pak Yanto tau keadaan Yasha yang selalu di abaikan oleh keluarganya.

" nggakpapa pak, dari pada saya tidak berangkat sekolah"

Pak Yanto hanya tersenyum, sunggu tuan mudanya ini sangat kuat hidupnya tidak pernah mendapatkan keadilan tapi dia selalu tersenyum dan terus berusaha untuk memperjuangkan keadilan.

" kalau begitu Yasha berangkat dulu ya pak.." pamit yasha

" iya den hati-hati."

30 menit perjalanan dengan menggunakan sepeda butut itu yasha terus berusaha walau nafasnya sudah berat.

" huhh huh.. sudah telat 15 menit."lirih yasha dengan nafas yang tersenggal-senggal

yasha bisa melihat kakak ke3nya, Arzan malik ravindra di depan gerbang sekolahnya. arzan menjabat sebagai ketua Osis, itu sebabnya Arzan berada di depan gerbang untuk menghukum murid-murid yang datang terlambat.

"aduh bagaimana ini, baju aku basah.." gerutu Yasha

Arzan POV

Pagi ini jadwal Arzan menjaga gerbang depan untuk menghukum murid-murid yang telat dan mendiskipinkan murid yang tidak menggunakan dasi dll

Pagi ini suasana sedikit hujan, arzan menjaga gerbang di pos satpam agar tidak kehujanan. dapat dilihat dari arah jalanan terdapat adiknya yang datang dengan sepeda butut yang ia ketahui itu dalah sepeda milik pak Yanto, dengan keadaan yang jauh dari kata baik. Baju basah, nafas tersenggal-senggal, dan celana abu-abunya terdapat tanah.

" Terlambat 15 menit.." to the point arzan pada yasha yang sudah ada di depannya

" maaf bang" jawab Yasha dengan kepala menunduk

" jangan panggil gw abang, gw bukan abang lo. Sekarang lari di lapangan in door 5 kali, setelah itu bersih- bersih dan masuk kelas."

"iya.." Yasha hanya bisa menunduk dengan mata berkaca-kaca.

Yasha meletakkan sepeda pak yanto di parkiran khusus sepeda, setelahnya yasha menuju lapangan in door untuk melaksanakan hukuman yang diberikan kakaknya. Yasha lari lapangan dengan hati yang campur aduk, sedih karena kakaknya menolak untuk mengajuinya, dan bahagian karena akhirnya dia bisa mendengar sudaranya berbicara panjang kepadanya, walau kata- katanya sangat menyakitkan.

setelah lari mengelilingi lapangan Yasha menuju loker untuk mengambil baju ganti. setelahnya Yasha mengganti pakaiaanya di ruang ganti Yasha menuju kelasnya untuk melaksanakan pembelajaran.

tok.. tok.. " permisi pak"

" masuk.." sahut guru ynag mengajar di kelas Yasha, keas 10 ipa 3

yasha memasuki kelas dengan menunduk, dia takut akan dimarahi guru yang mengajar di kelas

" apa-apaan kamu Yasha. jam berapa ini kenapa baru masuk kelas." marah guru itu

" maaf pak." lirih yasha

" sudah sekarang duduk di bangkumu dan catat materi yang sudah saya tulis di papan"

yasha berjalan menuju bangkunya yang berada di barisan ke4 di pinggir jendela, selama pelajaran yasha hanya diam termenung dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.00 yang berarti ini waktu istirahat. yasha menuju kelas 10 ipa4 yang berada tepat di sebelah kelasnya. yasha menghampiri temannya yang bernama David. David dan yasha sudah berteman sejak kelas 3 SD.

" David ayokk ke kantin." Teriak yasha dari arah pintu.

" ga usah teriak-teriak gw dengar"balas david dengan wajah masamnya dia sudah hafal dengan kelakuan temannya ini

Yasha hanya menyegir lucu, mereka berjalan menuju kantin sambil sesekali berbincang-bincang. saat sampai kantin yasha melihat sesuatu yang membuat hatinya sesak.

TO BE CONTINUED......

haiiiii jangan lupa vote yaaa

MAAF KALAU MASIH BANYAK KESALAHAN KARENA INI CERITA PERTAMAKU😊😊

YASHA | JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang