[14.] Virgin {18+}

8.2K 61 1
                                    

Reyna rasanya ingin tertawa melihat wajah Gasendra yang takut-takut menatapnya saat mengatakan kata 'Adik'.

"Oh... Kita ini Adik ya," Reyna berucap dengan nada pura-pura sedihnya.

Wajah laki-laki itu berubah pias. Ia takut wanitanya ini akan marah padanya.

"Maaf sayang, aku nggak tahu harus bilang apa. Nggak mungkin 'kan kalau aku bilang kita ini pacaran?" Gasendra menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Reyna. Ia takut melihat wajah Reyna yang tampak tak bersahabat.

Ya ampun, bayi besarnya ini lucu sekali.

Reyna mengelus surai tebal kekasihnya. "Iya, nggak papa." Ia mengecup singkat kening laki-laki itu.

"Kamu nggak marah?" Tanyanya dengan pelan.

"Enggak lah, ngapain juga aku marah. Kan emang seharusnya begitu. Kita ini lagi ngejalanin rencana."

Gasendra tersenyum tipis. "Kita harus sampai kapan kayak gini?" Tanyanya. Ia sudah lelah menjalani drama ini. Ia juga sudah lelah harus selalu ditempeli oleh perempuan sok polos yang menyandang sebagai pacarnya di publik.

Reyna tersenyum manis. Sangat manis bagi Gasendra. Reyna mengecup bibir tebal kekasihnya, lalu melumat pelan bibir candu itu. "Sampai ulang tahun Eric. Aku mau bikin kejutan buat dia tepat di hari ulang tahunnya dia."

Dahinya mengkerut. "Kapan?"

"Tujuh hari lagi."

•••••

Lagi-lagi Tania harus menahan rasa kesalnya melihat Adik-nya yang tengah asik bercumbu dengan seorang jalang.

Kini Kakak berAdik itu tengah berada di sebuah club malam, menghadiri pesta ulang tahun temannya Tania. Dan tentu saja Tania membawa Adik-nya itu karena teman Tania yang berulang tahun nyatanya menyukai Adik-nya itu.

"Tania, lo diem-diem aja di sini. Nggak ikut gabung sama yang lain?" Tanya Miky, seorang laki-laki yang menghampiri Tania.

Tania menggeleng malas. Ia malas mengikuti teman-temannya yang kini tengah berjoget ria di dance floor dengan pasangannya masing-masing.

Miky menatap gadis yang ada di sampingnya itu dengan heran. Kenapa wajah gadis itu terlihat sangat jengkel sekali?

"Lo kenapa? Nggak nyaman, ya?" Tanyanya.

Tania mengedikkan bahunya. Ia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa dengan mata yang dipejamkan.

Miky yang melihat itu menatap lamat wajah cantik Tania. Tania itu sempurna di mata Miky.

Perlu kalian ketahui, Miky sudah lama menyimpan rasa terhadap Tania. Tania itu adalah cinta pertamanya. Bahkan Miky beberapa kali menolak gadis yang mengejarnya hanya karena ingin menjaga hatinya untuk Tania. Namun, ia belum berani untuk mengungkapkan rasa cintanya pada Tania dikarenakan gadis itu yang sudah memiliki pasangan. Miky tahu siapa laki-laki itu. Laki-laki itu juga termasuk teman masa SMP-nya dulu.

Miky menggigit pipi bagian dalamnya ketika ia mulai tergoda untuk membelai pipi mulus Tania. Matanya menggelap melihat bibir berwarna merah milik Tania. Sangat menggoda.

Masa bodo soal Tania yang memiliki pasangan. Miky akan mengutarakan cintanya pada Tania walau dengan cara yang salah.

Miky mendekat pada Tania. Tanpa ba-bi-bu ia menempelkan bibirnya pada bibir merah Tania. Melumatnya dengan kasar seolah-olah menandakan jika itu adalah miliknya.

Tania yang mendapat serangan seperti itu tentu saja terkejut. Hei, Tania masih sangat-sangat sadar, ya.

Tania memukul kencang dada laki-laki itu. Namun Miky tak bereaksi apa pun. Dia tetap melumat rakus bibir yang selama ini laki-laki itu dambakan.

Miky menggendong tubuh gadis itu ala bridal style. Mengabaikan pukulan gadis itu yang sama sekali tak berefek baginya.

"Lep—mhhh!" Napas Tania kini mulai terengah karena laki-laki itu yang mencumbunya dengan sangat kasar. Sial, bibir yang selama ini ia jaga sudah tidak suci lagi. Padahal ia ingin yang mengambil firts kiss-nya itu adalah Gasendra, kekasihnya.

Miky membawa Tania masuk ke dalam kamar yang sudah ia pesan beberapa jam yang lalu. Sepertinya memang Miky sudah merencanakan hal ini dari awal.

Tanpa disadari keduanya, ada seseorang yang mengamati mereka dari kejauhan.

Seseorang itu tersenyum senang sambil melihat foto dan beberapa video yang barusan dia ambil. "Ternyata gini kelakuan murahan lo itu. Oke, tunggu tanggal mainnya, sayang."

Di dalam kamar, Tania terus-terusan memberontak dari Miky. Miky menatap wajah merah Tania dengan penuh nafsu. Tidak! Miky sudah tidak waras!

"Lo ngelakuin apa, sih?!" Teriak Tania tepat di depan wajah laki-laki itu.

"Sorry, gue harus ngelakuin ini. Gue cinta sama lo, Tania. Gue sayang sama lo! Gue benci nerima fakta kalau lo itu pacaran sama Sendra! Gue benci! Dan dengan cara ini, gue bisa milikin lo seutuhnya." Miky menyeringai puas melihat raut ketakutan gadis itu.

Miky menahan tangan Tania yang hendak menahan tubuhnya.
"Nikmati malam ini sayang, please."

Miky kembali melumat bibir gadis itu. Di sana hanya ada kelembutan penuh cinta yang Miky berikan, tidak seperti beberapa menit yang lalu.

Tania memejamkan matanya ketika tangan Miky mulai bergerak menelusuri area bawahnya. Sial, ia mendadak basah di bawah sana.

"Mikyh," Air matanya menetes ketika Miky mulai membuka seluruh pakaiannya.

Kini keduanya sudah sama-sama naked. Miky memberikan beberapa tanda dan kecupan di area leher dan juga payudara Tania.

Tania yang sudah mulai terangsang pun mulai membuka lebar pahanya, memberikan akses untuk Miky memasuki intinya.

Miky mengocok miliknya yang sudah tegak terlebih dahulu. Ia mengarahkan miliknya pada milik Tania.

Dahinya mengerut ketika dirasa area bawah itu masih tertutup rapat.
"You're still a virgin, huh?" Senyum Miky melebar mengetahui fakta bahwa dirinyalah yang pertama kali memasuki gadis itu.

Dengan perlahan Miky berusaha memasuki inti Tania.

Darah mulai merembes dari area bawah ketika inti mereka menyatu.

"Good, finally I can have you. To hell with your lover."

Ya, keduanya benar-benar melakukannya. Tania yang awalnya menolak keras kini mulai terbuai dan menikmati setiap permainan laki-laki itu. Melupakan dirinya bahwa kini ia memiliki kekasih. Melupakan bagaimana masa depannya. Ia hanya memikirkan kenikmatan yang sedang ia nikmati saat ini. Jadi ini yang namanya berhubungan badan. Pantas saja Adik-nya itu sangat candu dan tergila-gila dengan yang namanya sex. Ternyata memang senikmat ini.

Tania baru menyadari jika temannya ini sangatlah tampan. Ia terkejut ketika mengetahui jika laki-laki yang sedang mencumbunya ini mencintainya. Mengingat hal itu wajahnya tambah memanas. Tubuhnya menegang ketika merasakan cairan mereka berdua keluar begitu saja. Terlebih, Miky mengeluarkannya di dalam membuat rahimnya terasa hangat.

Tania terpesona dengan ketampanan Miky. Jantungnya berdegup ketika laki-laki itu membisikkan beberapa kata cinta sambil menghentakan dirinya.

Dan malam itu, menjadi malam panjang untuk mereka berdua. Malam penuh dengan kenikmatan, tanpa memikirkan kedepannya.

TO BE COUNTINED.

Vote dan komennya yaaa!

Makasih yang udah mau mampir ke cerita aku yang ini!

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang