Bab 1

4 1 0
                                    

Pada jaman dahulu sebelum rasi bintang terbentuk, Aldebaran merupakan satu-satunya bintang yang bersinar di alam semesta. Namun keserakahan telah membutakan Aldebaran sehingga ia menginginkan kedudukan tertinggi di langit dengan mencoba menghabisi Matahari dan Bulan. Penguasa Langit memberinya hukuman dengan mengambil seluruh kekuatannya dan menghancurkannya menjadi ribuan rasi bintang. Dari seluruh rasi bintang yang bersinar tersisa lima rasi bintang yang masih memiliki kekuatan. Orion terkenal dengan kekuatan bertarung dan berburu yang sangat luar biasa. Sagitarius terkenal dengan kekuatan memanah dan meramal. Gemini terkenal dengan kekuatan meniru kekuatan lawannya. Virgo terkenal dengan kekuatan berkomunikasi dengan alam. Terakhir, Sirius terkenal dengan kekuatan cinta dan pengobatan.

Demi mencegah terjadinya peperangan antar rasi bintang, maka para penguasa rasi bintang memutuskan untuk mendidik putra dan putri mereka dengan membangun sebuah akademi khusus. Akademi Bintang begitulah namanya yang letaknya terpencil di rasi bintang Eridanus. Akademi ini akan mendidik para siswanya untuk menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan menguasai seluruh kekuatan yang dimiliki setiap rasi bintang. Para pengajar di akademi ini merupakan tetua dari perwakilan setiap rasi bintang.

Kepala Akademi Bintang memberikan pembukaan kepada para perwakilan tiba di Eridanus,

"Baiklah anak-anak. Pertama-tama saya akan mengabsen perwakilan dari setiap rasi bintang. Nama yang saya panggil silahkan maju kedepan. Fornax, Cancer, Dorado dari Orion. Indus, Sagitta dari Sagitarius. Libra, Aries dari Gemini. Carina, Mensa, Lynx dari Virgo. Antlia, Andromeda dari Sirius. "

"Tunggu sebentar seperti ada yang kurang......... Andromeda! Dimana Andromeda? Kenapa dia belum datang? Antlia dimana kakamu sekarang?" tanya Kepala Akademi begitu mengetahui Andromeda tidak ada di ruang aula bersama mereka semua.

"Maaf bu.... Saya tidak tau dimana Andromeda berada," jawab Antlia pada Kepala Akademi.

"Dari pagi saya tidak melihat Andromeda ada di asrama bu. Sepertinya dia kabur dari asrama," tuduh Carina.

"Hey jangan coba-coba menghasut yang bukan-bukan ya. Kakak pasti ada keperluan mendesak makanya terlambat datang," bela Antlia yang tidak terima kakaknya dituduh seperti itu.

"Cukup jangan bertngkar lagi. Baiklah mari kita mulai saja. Kalian bisa kembali ke bangku kalian masing-masing," lerai Kepala Akademi.

"Perkenalkan nama saya Cassiopeia selaku Kepala Akademi Bintang di Eridanus ini. Mul.... "

"Pagi semua..... , " sela seorang wanita yang dengan santainya berjalan memasuki aula.

"Andromeda! Darimana saja kamu? Kenapa terlambat? Apa kamu tidak tau peraturan disini?" tergur Ibu Cassiopeia.

"Owh ayolah Bu Cassi. Kalau bertanya itu satu-satu. Saya mau jawabnya jadi bingung," balas Andromeda dengan santai.

"Kamu ini tidak ada sopan santunnya sama saya. Sekarang juga kamu keluar. Pergi ke kebun dan tangkap chamaeleon sebanyak-banyaknya," perintah Ibu Cassiopeia sebagai hukuman bagi Andromeda. Chamaeleon merupakan hewan sejenis bunglon yang biasanya digunakan untuk membuat ramuan obat. Cara menangkapnya cukup sulit karena chamaeleon pandai membuat dirinya menjadi transparan.

"Ini kayaknya Ibu Cassi dendam sama saya ya. Baru masuk akademi udah dihukum aja," gerutu Andromeda dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Andromeda! Cepat keluar dari sini sekarang juga!" usir Ibu Cassiopeia.

"Baiklah kita lanjutkan lagi. Mulai sekarang kalian resmi menjadi siswa di Akademi Bintang ini. Saya harap kalian dapat belajar dengan bersungguh-sungguh. Hari ini kalian bisa beristirahat setelah perjalanan panjang. Kita akan mulai belajar besok pagi. Sampai jumpa," lanjut Ibu Cassiopeia setelah Andromeda pergi dari aula. Semua anak kembali ke asrama untuk melanjutkan istirahatnya, kecuali Andromeda yang harus menjalankan hukumannya.

Sore harinya, setelah Andromeda selesai menjalankan hukumannya, dia kembali ke asrama.

"Astaga lelah sekali aku. Rasanya ingin tidur seharian," kata Andromeda begitu dia duduk di kasurnya.

"Waktu pagi kakak pergi kemana? Kenapa bisa sampai datang terlambat?" tanya Antlia yang sekamar dengan Andromeda karena di Akademi Bintang pembagian kamar sesuai dengan rasi bintang mereka.

"Hhhmmm waktu itu aku sengaja bangun pagi-pagi sekali. Aku ingin melihat-lihat akademi ini. Tapi sewaktu aku tiba di hutan belakang asrama, aku tidak sengaja melihat burung phoenix yang sedang terluka," jawab Andromeda setelah menutup pintu kamar karena dia tidak ingin ada orang lain yang mendengarnya.

"Burung phoenix? Bukannya itu sudah musnah kak?" tanya Antlia karena menurut buku yang dia baca burung phoenix memang sudah musnah ribuan tahun yang lalu.

Andromeda dan AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang