Nita terus berjalan mengelilingi pesantren hingga akhirnya ia berhenti didepan sebuah Masjib besar.
"Wih gede juga nih masjid, udah luas, lebar, tingkat pula. Bisa buat sholat orang se-kelurahan" kata kata berdecak kagum
"Ekhem"
Sontak Nita langsung menoleh dan mendapati seorang Cowok yang mengenakan baju koko berwaran hitam lengkap dengan sarung putih tak jauh dari tempat Nita berdiri.
Nita tak mengenal siapa laki-laki itu. Jika ditelisik dari penampilannya dia nampak seperti seorang Santri.
"Asalamualaikum" kata laki-laki itu
"Waalaikumusalam" jawab Nita
Nita tak menghiraukan keberadaan laki-laki itu, ia kembali memfokuskan dirinya yang tengah mengangumi bangunan megah didepannya.
"Santri baru?" tanya laki-laki itu
"Siapa? Lo tanya Gue?" kata Nita bertanya balik
"Emang ada siapa lagi selain Lo?" jawab laki-laki itu
Nita menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia melihat sekeliling dan nyatanya tidak ada orang lain selain Mereka berdua disana, keduanya kini saling berhadapan namun dengan jarak yang cukup jauh sehingga nantinya tidak akan menimbulkan Fitnah.
"Ya gak ada sih" kata Nita sambil terkekeh canggung
"Jadi, lo beneran Santri baru?" tanya Gus Farhan lagi
"kalo iya kenapa? Kalo bukan juga kenapa?" jawab Nita
Laki-laki itu mengangkat kedua bahunya "Ya gapapa juga si" jawabnya
"Gue baru di sini"
Laki-laki itu mengangguk pelan mengiyakan perkataan Nita. Tiba-tiba saja laki-laki itu mengulurkan tangannya pada Nita.
"Kenalin, Gue Jaka. Gue vokalis terbaik tim Hadroh Pondok Pesantran Manbaul Hikmah" katanya dengan bangga
Nita melirik tangan Jaka yang sudah terulur menunggu Nita membalas uluran tangan Jaka.
"Ga salah lo ngajakin gue salaman? Bukannya aturan disini Cewok sama cowok yang bukan Mahram gaboleh saling berdekatan apalagi bersentuhan, right?"
Mendengar jawaban yang di berikan Nita, sontak membuat Jaka dengan cepat kembali menarik tangannya.
"Gausah Sok jual mahal. asal Lo tau ya, banyak Santriwati disini yang pengen kenalan sama Gue, jadi Gue minta Lo gausah sok jual mahal sama Gue"
Nita menatap geli kearah Jaka
"Sehat Lo ngomong gitu ke Gue?"
"Sialan" umpat Jaka
Mendengar Jaka yang mengumpatinya, Nita langsung saja memasang wajah terkejutnya.
"Ngeri banget sama vokalis Hadroh" ledek Nita sambil terkekeh pelan dengan wajah terkejutnya
Seperkian detik raut wajah Nita langsung berubah menjadi datar.
"Heh Monyet, Lo pikir Lo se waw itu sampe Gue harus kenalan sama Lo? Dan apa tadi Lo bilang? Jual mahal? Jelas Gue jual mahal, yakali Gue harus jual murah sama orang kaya Lo!" maki Nita
"Berani Lo ngomong kaya gitu ke Gue? Lo gatau lagi bikin masalah sama siapa?!" sentak Jaka
"Lo pikir Gue takut? Gak! Gue ga pernah takut sama Lo, dan Lo harus tau sumpah padahal muka Lo kaya orang bener"
***
Setelah kejadian dihalaman Masjid tadi, Nita langsung meninggalkan Jaka yang kesal dengan makian yang Nita layangkan. Nita terus-terusan menggerutu hingga ia tak sadar jika disana Ada Gus Farhan yang memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Untuk Nita (dirombak)
Novela JuvenilTentang sebuah ikatan halal yang dirahasiakan hingga dianggap haram oleh orang-orang yang tidak mengetahuinya . . . Ini adalah kisah tentang seorang Agasha Alenita As-Sarah yang dinikahkan secara diam-diam dengan seorang Putra Kyai dari sebuah Pondo...