• Chapter 2 •

3.8K 240 8
                                    

Thankyou for reading this story and don't forget to vote and comment🤍

enjoy every words💗

***

Pagi hari ini cuacanya bagus sekali. Angin bertiup dengan kecepatan secukupnya. Sejuk dan segar. Langit nampak biru cerah, gumpalan awan nampak seperti lukisan. Sinar matahari pun bersinar terang dengan lembut, tidak berlebihan.

Karina keluar dari rumahnya tersenyum lebar. Cuacanya cocok untuk berkendara menggunakan motor. Namun, sayangnya motornya sedang berada di bengkel. Servis rutin.

Haruskah dia naik ojek online? Mungkin iya.

Gadis itu pun membuka ponselnya untuk memesan.

Baru saja layar ponselnya menampilkan homepage dari aplikasi ojek online, terdengar suara Wisnu memanggilnya.

"Karina!" panggil Wisnu yang kini tengah berjalan ke arahnya.

Gila, hanya dengan melihat sosoknya saja membuat denyut nadinya meningkat.

Ia hampir lupa jika tetangga depannya kini sudah kembali.

Karina tersenyum, berlagak tenang.

"Pagi, Mas nu." sapa Karina.

"Pagi, Karina." sapa Wisnu dengan senyum tipisnya.

Wisnu mengulurkan tangannya. Menyerahkan paperbag besar berisi oleh-oleh dari Singapura yang kemarin lupa ia serahkan pada gadis itu, "Oleh-oleh dari Singapore. Kemarin Mas lupa ngasih ke kamu."

Karina menerimanya. Ia mengintip di celah-celah paperbag itu untuk melihat isinya. Macam-macam, ia bahkan melihat jepit rambut dengan hiasan tokoh kartun kesukaannya, Shinchan.

Karina tersenyum lebar.

"Makasih, Mas nu." ujarnya senang, "ada shinchannya aku suka." lanjutnya. Dari sekian banyak oleh-oleh yang ada, coklat, baju, tas, gantungan kunci, dan lain-lain. Karina paling suka dengan Shinchan.

"Mas, aku pamit dulu, ya. Mau ke kampus." Karina hampir lupa kalau dosen pembimbingnya sudah menunggu di kampus. Kehadiran Wisnu seolah menyihirnya.

"Naik apa?" tanya Wisnu.

"Naik ojol."

"Mas anter aja."

Karina segera menggeleng, "Nggak usah, Mas! Mas nu pasti masih jetlag kan baru nyampe."

Wisnu mengangkat kedua bahunya, kepalanya menggeleng, "Sekalian jalan-jalan."

"Make motor nggak apa-apa?" tanya Wisnu, "cuacanya lagi bagus, enak kayanya kalo naik motor." lanjutnya.

Astaga... bagaimana bisa pemikiran mereka berdua sama. Apakah pertanda jodoh?

Karina menggelengkan kepalanya. Nggak, Karina! Yang berpikir cuaca hari ini bagus dan ingin naik motor nggak cuma kalian berdua. Masyarakat Kebayoran Lama semuanya pasti juga berpikir hal yang sama. Sadar, Karina!

"Boleh."

Karina pun menunggu Wisnu yang tengah mengeluarkan motor gedenya berwarna hitam tersebut. Motornya keren. Jujur. Namun yang mengendarai jauh lebih keren. Motor itu bisa makin keren karena Wisnu. Menurut Karina.

Ready to Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang