Intro

6 0 0
                                    

00.00 a.m.

--*--

*Brukk*

Seseorang terkapar lemas karena digebuk seorang Gadis...

"Masih gamau jawab?"

Si orang bayaran tertunduk lemas

"Ck. Punya mulut kan? Bisa jawab? Atau mau hidupmu dipotong oleh rekan kerja ku?"

"G-gak mau akkk"

*Dorr*

"Di tembak mulu mbak, kaga sabaran amat dah"

Sang gadis hanya melihat malas rekannya begitu saja dan pergi meninggalkan rekan payahnya tersebut.

*Bzzzz..... bzzzz.....*

"Ha-"

"MIAAAAAAAAAA. KENAPA DI TEMBAK MULU BANGS*T? MIAAAAAA LU GA TA-"

*Tuutttt...*

(Menghela nafas.....)

"Mia lain kali jangan ngga sabaran gitu dah."

Mia hanya menatap rekan kerjanya itu, namanya Rion, si cowo payah yang ntah kenapa di tugasin bersama mia. Kerjanya cuma bacot menakut-nakutin penjahat, yang bikin penjahatnya babak belur hanya Mia, si gadis yang tidak punya batasan bertindak tetapi sikap tenang dan attitude high class nya yang membuat dia di takuti dalam 15 class tingkatan.

PERKENALKAN-

1. Mia (Upper Class Killer 1)
Sepanjang 15 Class golongan pembunuh, Mia adalah sosok yang sangat menakutkan. Sifat pendiam dan high grade attitudenya membuat setiap orang yang bertemu dengan nya merasa ngeri. Umur 20 tahun dengan tinggi 170cm. Seorang Gadis Albino ras Netherland-England + Indonesia. No wonder dengan perawakan tinggi berkulit putih pucat dengan postur tubuh hourglass yang tampak terlatih menjadikan dia yang ditakuti sekaligus di sukai semua Kru pembunuh serta Kepala Satgas pun sangat tersanjung kepada nya. Tetapi Mia itu orangnya bodoamat banged. Ke semua orang rasanya seperti bodoamat begitu. Hanya kepada 1 orang dia ngga bodoamat.

"Aku pulang."

"Malam sayang. Ayo kita makan malam bersama."

Seorang laki-laki muda yang berhasil menjebolkan hati sekeras baja nya itu, mengenakan celemek masak dan menyambut pacarnya dengan seadanya.

"Bukan ayang yang masak tapi pakai celemek segala."

"Ini aku cosplay ayang, cosplay jadi koki pribadi kamu. Kamu masak tiap pagi untuk pagi dan siang, malemnya aku yg masak donk."

"Masak indomie doank."

"Iyyy intinya aku masak yeuuu."

"Bentar mau mandi dulu, air mandi dah ada kah?

"Udah baby mandi yang wangy yah."

"Bisa besok ngga? Aku pegel banget."

"Tau aja :<"

"Haihh."

*Cupp*

"Besok malam aja okeii?"

"Okeii dehh, selamat mandi princess."

"Oki"

Mia baru beranjak sebentar, mendengar pacarnya mendapat sebuah panggilan.

"Dia tidak memuaskanku malam ini jadi akan ku tinggal pergi malam ini juga, dimana akan kau sediakan uangnya."

"......."

"Oke."

Mia merasa dibohongi oleh kekasihnya setelah mendengar pembicaraan tersebut, dengan begitu Mia sudah tau bagaimana mengatur dirinya untuk siap membunuh pacarnya dan juga seseorang yang dia ajak bicara. Malamnya Mia bermain drama kecilan dengan pacarnya.

"Mari tidur."

Mia tersenyum seringai

"Any last words for this night, darling?"

"Ayo tidur yang nyenyak, sayang"

Mia tersenyum layaknya senang, tetapi dia sangat menyukai permainan malam ini. Dia merasakan efek obat tidur yang dicampur ke minumannya. Dia memainkan peran kecilnya untuk berpura-pura tidur. Walaupun efeknya sangat kuat tetapi dia harus tetap fokus dan bangun. Sementara si pacar sibuk merapikan barang-barangnya dan menulis surat. Mia mendengar pergerakannya hanya bisa berdiam sembari harus fokus. Ketika si pacar sudah tutup pintu kamar disitulah Mia bangun mengikuti pelan sang pacar keluar rumah dari jauh.

Flashback

"Rion"

"Naon?"

"Jemput aku kalo nanti aku call balik."

"Rumah ka-"

*Tut... tut....*

'Kebiasaann' -Rion

End of flashback

*missed call (1) from Mia*

'Cuma di missed call, cih jinjja' -Rion

Rion ngebut jemput mia dirumah nya. Ketika sudah di depan rumahnya. Mia keluar dengan setelan jumpsuit ketat hitam kulit dengan sepatu boot hitam kesehariannya, dengan jas hitam juga serta topi ala mafia miliknya.

"Keren amat mba mau ngapain dah?"

"Ntar juga tau. Ikutin ni mobil."

"Siap bos ku."

Rion melaju seperti raja yang punya jalan mengikuti mobil yang di instruksikan Mia sampai ke arah bangunan konstruksi yang terbengkalai. Mia turun dan melihat 2 manusia menjijikan yang akan dia bunuh. Setelah di pacar dapat uangnya dia hendak ingin pergi, tapi sebelum itu-

*Dorr... dorr...*

Mia berhasil menembak tepat di bahu dan di kaki sang pacar. Berhasil dengan taktik nya mia melancarkan aksinya memukul pria pesuruh sampai babak belur, lalu mendatangi pacarnya.

"Thought u are smart, but I guess u are a piece of sh*t."

Mia tersenyum lebar mematikan.

"Ayo tidur yang nyenyak, sayang" sembari menodongkan pistol ke kepala si pacar

"Mia ak-"

*Dorr...*

Tidak ada kalimat lain dari Mia, sang gadis langsung memaparkan serangan gebukannya ke pria bayaran.

Fast track back

*Bruk*

Seseorang terkapar lemas karena digebuk seorang Gadis...

"Masih gamau jawab?"

Si orang bayaran tertunduk lemas

"Ck. Punya mulut kan? Bisa jawab? Atau mau hidupmu dipotong oleh rekan kerja ku?"

"G-gak mau akkk"

*Dorr...*

"Di tembak mulu mbak, kaga sabaran amat dah"

Sang gadis hanya melihat malas rekannya begitu saja dan pergi meninggalkan rekan payahnya tersebut.

*Bzzzz..... bzzzz.....*

"Ha-"

"MIAAAAAAAAAA. KENAPA DI TEMBAK MULU BANGS*T? MIAAAAAA LU GA TA-"

*Tuutttt...*

(Menghela nafas.....)

"Mia lain kali jangan ngga sabaran gitu dah."

End of track back

Mia diantar pulang oleh Rion, si rekan kerjanya.

"Malam ini aku pindah pastikan disaat aku pindah ngga ada informan luar tahu bahwa aku pindah."

"Siap bos tiati yee. Happy curing."

Mia bergegas mengemas semua barang-barangnya dan pindah untuk tinggal di lingkungan kantor. Rion tidak mengantar karena sedang cuti dari pekerjaan, cuti karena istrinya ngamuk Rion kerjanya intimidasi orang.


- Loveable bab I -

LoveableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang