prolog

208 13 3
                                    

seongmin itu penyuka game.

sudah banyak game yang dia mainkan selama 20 tahun hidupnya. dari mulai game khusus pc di warnet dekat sekolahnya, sampai game-game yang sekarang gratis atau berbayar dan bisa diakses melalui smartphone.

salah satu game yang paling sering dia mainkan adalah game berjenis simulator. malam ini seongmin baru saja menyelesaikan salah satu game simulator yang baru diunduh sejam yang lalu.

seongmin menutup aplikasi gamenya, kemudian dia melihat pada jam dinding yang berada tepat di  pojok ruang kamarnya. jarum jam menunjukkan pukul 12 malam, dan seongmin belum merasa mengantuk sama sekali.

dia beralih menatap pada handphonenya, seongmin membuka sosial medianya, mencari sesuatu untuk dijadikan hiburan malam selagi menunggu kantuk menyerang.

sedang asik menggulir laman twitternya sebuah notifikasi asing muncul di handphonenya. seongmin menarik layar untuk melihat lebih jelas notifikasi tersebut.

notifikasi itu berasal dari sebuah artikel di internet yang mengatakan bahwa akan ada sebuah game berjenis simulator terbaru yang akan rilis pada tahun ini. kebetulan perusahaan yang akan merilis game tersebut adalah perusahaan game paling terkenal di antara pecinta game simulator.

dalam artikel itu juga dikatakan bahwa sudah terbuka registrasi untuk menjadi orang pertama yang bermain permainan itu. membaca bagian ini membuat seongmin merasa tertarik untuk menjadi pemain pertama game ini. tanpa pikir panjang dia langsung menekan huruf bercetak biru pada artikel yang dia baca untuk melakukan registrasi sebagai pemain pertama.

namun, bukan laman pendaftaran yang terbuka, justru muncul cahaya putih yang sangat terang keluar dari layar handphone seongmin. saking terangnya, seongmin menutup mata karena tidak kuat menahan silau.

beberapa detik setelah cahaya putih itu muncul, seongmin merasa tubuhnya seperti tertarik masuk ke dalam handphone. dan seketika semuanya menjadi gelap.










•••









seongmin membuka matanya lebar-lebar. dia yang tadinya berbaring langsung merubah posisi menjadi duduk di atas ranjang. seongmin mencoba menetralkan napasnya yang tersenggal-senggal.

seongmin menarik napas panjang sebanyak 3 kali untuk menormalkan ritme detak jantungnya. setelah detak jantungnya menormal, seongmin mengedarkan pandangannya pada ruangan sekitar yang nampak sangat asing. dan tak tahu kenapa, dia merasa di bagian pahanya terasa sangat berat.

dia melihat pada bagian pahanya yang sedikit terhalang oleh selimut putih yang menutupi setengah tubuhnya. terlihat jelas disana sebuah tangan tak dikenal yang berada tepat di atas pahanya. mata seongmin mengikuti darimana asal tangan tersebut.

ketika mengetahui siapa pemilik tangan itu mendadak seongmin membulatkan matanya, sebab tepat di sampingnya seseorang yang sangat familiar tengah tertidur pulas dengan raut wajah yang damai.

belum selesai dengan rasa kagetnya, seongmin harus kembali panik karena tiba-tiba saja pemilik wajah tampan di hadapannya justru membuka kedua matanya. cahaya matahari yang masuk melalui lubang-lubang ventilasi mungkin membangunkannya.

saat kedua bola mata itu terbuka setengah, pemuda di hadapannya justru tersenyum lebar kepada seongmin sambil berkata. "mimpi apa gue semalem ada bidadari cantik di depan mata?"

tepat setelah lelaki itu berbicara, seongmin langsung menendangnya hingga terguling dan jatuh dengan sangat keras dari atas kasur. saking kerasnya dia menghantam ubin, lelaki tampan tersebut sampai meringis kesakitan.

sedangkan seongmin langsung turun dari atas kasur. tubuhnya beringsut ke arah tembok yang berada di belakangnya. kini seongmin bersandar pada tembok, tepat di sampingnya terdapat sebuah sapu ijuk. lantas seongmin langsung menggenggam sapu itu, lalu menodongkan ujung sapu tersebut ke depannya.

seongmin seketika menahan napasnya kala mendengar suara lelaki tadi yang meringis kesakitan, disusul dengan dirinya yang kembali berdiri seraya memegangi jidatnya. "aduh, jidat gue." ringisnya.

kepala lelaki itu kemudian menoleh ke arah seongmin yang berada di seberangnya. matanya pun seketika ikut melebar kala melihat siapa yang menjadi pelaku tendangan tadi. "lo... lo siapa dan ngapain ada di kamar gue?!" lelaki itu bertanya terbata-bata, serta dengan suara yang tinggi.

kemudian, seongmin membalas dengan suara yang tak kalah tinggi. "heh, harusnya gue yang nanya sama lo. lo kenapa bisa ada di kamar gue?!"

sejenak lelaki itu terdiam, dia memperhatikan wajah seongmin dengan seksama. "lo... ahn seongmin?" tanyanya sambil menunjuk pada lelaki manis yang masih menodongkan ujung sapu padanya.

seongmin tak merespon, dia tetap diam. menatap waspada ke arah lelaki tersebut.

"lo... ahn seongmin, alumni smansa kapbin yang pernah juara 1 di KSN bidang kebumian itu bukan?" lanjut lelaki itu tanpa menurunkan telunjuknya.

raut wajah seongmin mendadak berubah menjadi bingung. bagaimana lelaki ini tahu jika dia pernah menjadi juara satu di olimpiade KSN ketika sma dulu?

dia menurunkan ujung gagang sapunya, dengan wajah yang bingung dia balik bertanya. "kok lo tau? lo siapa?"

belum sempat berbicara, suara dari arah televisi di kamar mengalihkan perhatian mereka berdua. kini keduanya menatap pada televisi berbentuk tipis, berukuran 45 inci di atas sebuah meja.

sebuah lagu aneh melantun dari televisi itu, tak lama setelahnya benda hitam panjang tersebut menyala dan menampilkan sebuah tulisan pada layarnya.

7 days 7 mission

selamat datang pemain pertama
kim taeyoung
&
ahn seongmin

tepat setelah membaca tulisan itu, seongmin baru teringat jika lelaki yang tadi sempat tidur satu ranjang dengannya adalah kim taeyoung, saingannya semasa sma dahulu.











— TBC

7 days 7 missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang