ADAKAH YANG MASIH MENGINGAT BOOK INI ?
KALO MASIH, LILI MAU LANGSUNG DOUBLE UP UNTUK MALAM INI😁
...
"Hoek hoek"
Lagi, untuk ke-3 kalinya suara muntahan memenuhi rumah Jay dan Sunghoon. Ini masih pagi, mereka berdua di tambah Jungwon bahkan sedang menikmati sarapan. Tapi semuanya terhenti (lagi) saat Jay lagi-lagi berlari menuju toilet dan hendak memuntahkan sesuatu namun nyatanya hanya lendir bening yang keluar dari mulutnya.
Jadi mau tak mau Sunghoon harus kembali membantu suaminya itu dengan memijat tenguknya. Bisa ia lihat Jay bahkan sudah terlihat sangat lemas dan pucat.
"Gwencana ?"
Jay yang masih berdiri membungkuk lemas sembari bertopang pada pinggiran wastafel mengangguk sebagai jawaban. Bahkan hanya sekedar berkata 'aku tidak papa' saja rasanya berat sekali.
"Hari ini tidak usah ke ke kantor dulu ya ? aku akan menelfon sekretarismu" ujar Sunghoon seraya memapah Jay untuk kembali ke ruang makan.
"Ya, sepertinya aku memang butuh istirahat" balas Jay
Jungwon yang sejak tadi masih setia duduk di kursi makannya lantas menatap kedua orang tuanya dengan bingung "appa sakit ya ?"
Ini sudah terhitung dua minggu sejak mereka resmi menikah dan itu berarti dua minggu pula Jay mengetahui pasal kehamilan Sunghoon yang demi apapun membuat jantungnya berdegup kencang luar biasa. Dan sejauh ini mereka belum sama sekali memberitahukan kabar ini ke siapapun bahkan juga pada Jungwon.
Sebenarnya Jay tidak masalah jika pun orang-orang tau istrinya itu sudah hamil sebelum mereka resmi menikah, toh hal seperti itu bukan lagi hal yang tabu di Korea Selatan. Tapi kembali pada Sunghoon, wanita itu malu.. bukan berarti dia malu karena mengandung anak Jay... hanya saja dia tidak mau sampai di goda habis-habis oleh keluarga, mertuanya dan yang paling parah adalah Sunoo.
Mau di taruh mana muka dia nanti ?
"Tidak, appa hanya lelah saja" balas Jay dengan suara lemahnya. Hah dia memang merasa beberapa hari ini jadi lemah sekali
"Hari ini Jungwon berangkat sekolah dengan Jungwoo samchon dulu ya sayang" ujar Sunghoon sembari mengusap lembut kepala Jungwon. Setiap hari Jungwon memang selalu berangkat dengan Jay, pulangnya baru akan di jemput dengan supir.. tapi berhubung hari ini Jay benar-benar sedang tidak sehat makanya Sunghoon mencoba memberikan pengertian pada anaknya, dan syukurnya anak itu langsung mengiyakan.
Mengerti sekali dengan kondisi ayahnya
"Jungwon sudah selesai eomma, Jungwon sekolah dulu ya"
Anak itu turun dari kursi lalu mencium pipi Sunghoon, tak lupa memeluk pinggang ayahnya yang terduduk di kursi dari samping
"Hati-hati, oke ?" Ujar Jay dengan suara seraknya.
Setelah kepergian Jungwon kini keduanya berpindah untuk di sofa ruang keluarga dengan Jay yang berbaring berbantalkan paha Sunghoon. Posisinya menyamping hingga wajahnya berada tepat di depan perut rata istrinya.
"Aku akan jadi ayah lagi" seru-nya dengan senyum hangat. Dia tidak menyangka jika dia akan kembali menjadi ayah terlebih dari wanita yang amat sangat ia cintai ini.
"Kau senang ?" Tanya Sunghoon sembari mengusap rambut halus Jay secara teratur, dan bisa ia lihat senyum Jay yang semakin mengembang tercetak di wajahnya
"Sangat, ku harap mereka seperti Sangwon dan Eunchae"
Kening Sunghoon mengernyit bingung. Mereka katanya ? Memangnya ada dua ? Dan lagi kenapa Jay kini malah ikut-ikutan sepertinya yang ingin punya anak seperti Sangwon dan Eunchae ?