Tak terasa, sudah 5 tahun lamanya Fourth meninggalkan kota masa kecilnya ini.
Dengan tas ransel yang cukup besar berada di punggungnya, Fourth berjalan menyusuri jalanan setapak yang tersedia di pekarangan sebuah rumah sederhana.
Setelah mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan, ia mencoba meyakinkan dirinya untuk mengetuk pintu coklat kokoh di hadapannya.
TOK! TOK! Tok!
"Permisii.."
Terdengar suara derap langkah kaki yang samar-samar terdengar semakin jelas.
"Iya, tunggu sebentar." Pintu pun terbuka. Menampilkan sesosok wanita cantik paruh baya yang mengenakan pakaian sehari-hari nya.
"FOURTH?!" Pekik wanita itu sangat terkejut.
"Budhe.." lirih Fourth dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
Wanita yang di sebut sebagai budhe itu segera memberikan pelukan hangat untuk pria di hadapannya. Mencoba menguraikan kerinduan yang selama ini mereka simpan.
"Fourth kangen sama budhe.." Suara Fourth mulai bergetar bersamaan dengan air matanya yang membasahi pipinya.
"Budhe juga kangen banget sama Fourth.. Kenapa kamu baru pulang sekarang..?" Wanita itu mengusap lembut surai hitam milik Fourth.
Fourth tidak menjawab. Kepalanya ia benamkan pada tengkuk indah wanita yang berada di pelukannya.
***
Fourth menatap kosong pada ponselnya yang telah ia matikan sejak 2 hari lalu.
Entah kenapa ada rasa khawatir di dalam dirinya saat mengingat sosok pria jangkung itu.
Ceklek
Pintu kamarnya terbuka perlahan, kembali menampilkan wajah budhe nya dengan secangkir teh di atas nampan.
"Fourth, ini budhe bawain teh hangat."
"Eh, iya. Makasih budhe.." Fourth mengambil alih nampan dan meletakkannya di atas meja belajarnya dahulu.
Budhe atau yang lebih akrab disapa dengan nama Irma, memilih untuk duduk di samping Fourth.
"Kamu lagi kuliah kan?" Tanya Irma pada Fourth yang sesekali menyesap teh buatannya.
Fourth tersenyum tipis. "Iya, budhe."
"Emangnya udah musim liburan ya?"
Fourth menggeleng. Kepalanya tertunduk lesu. "Belum."
Melihat hal itu, Irma sangat yakin bahwa telah terjadi sesuatu pada ponakannya itu.
Irma meraih kepala Fourth lembut. Menyandarkannya pada bahunya yang masih kuat walau sudah termakan usia.
"Fourth lagi ada masalah ya?" Suara lembut itu masuk begitu saja dalam indra pendengarannya. Membuatnya merasa aman.
"Fourth gamau cerita sama budhe?"
Tidak ada jawaban. Hanya ada isak tangis yang terdengar memenuhi kamar kecil Fourth.
Cukul lama, namun perlahan suara isakan itu mulai tenang. Irma masih setia menjadi sandaran bagi bayi manisnya.
"Budhee.." lirih Fourth.
"Iya.."
"Fourth mau tanya sama budhe."
Irma terkekeh. Rupanya Fourth masih sama seperti Fourth kecil yang ia kenal dahulu. Manja dan selalu meminta izin sebelum bertanya.
"Iya, Fourth mau tanya apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] MINE || GEMINIFOURTH
Teen FictionCerita apa hayoooo... 🌚 Baca aja langsung biar ga kepo :v Geminifourth🌞🌻 Lapak Beel ⚡WARNING⚡ • Mengandung unsur BL • Kata-kata kasar 😵 • karakter 80% tidak menggunakan 🧠 karna lebih percaya mulut temen. • 🔞🔞🔞🔞 (baca dari awal bia...