+ Bonus Chapter (1)

527 67 7
                                    

Maaf kalau ada typo huwee pura-pura gak liat aja (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠) happy reading minasan!


— Pengasuh ; bonus chapter (1)
















"Kapan, Jake?"

"Pagian, Bang. Ntar gue kabarin lagi, pokonya jangan sampe telat"

"Iya iya"

"Udah dulu, gue mau lanjut packing barang"

"Iya"

Panggilan terputus.

Heeseung yang sebelumnya duduk sekarang beranjak dari kursinya.

Dia jalan pelan naik tangga buat balik lagi ke ruang kerja dan mulai lembur lagi malam ini biar besok bisa jemput Jake di bandara dengan damai. Di tengah perjalanan menuju lantai dua, pandangannya mulai beredar.

Ini bukan saatnya buat sedih tapi gak tau kenapa tiba-tiba jadi agak cry cry baby dikit. Yah, rumah gede ini kan dulunya rame banget dipenuhi sama suara Ni-ki Jungwon dan Sunoo yang bertugas sebagai perusuh handal. Belum lagi kalo Sunghoon mulai tantrum, juga Jay dan Jake yang reflek konser di ruang tengah dengan gerobak dangdut andalan mereka.

Tapi itu sih dulu, karena sekarang...

"PAPAAA PAPAAA HUAAA OM ONU UKUL ATUU HUAAA"

Lebih rame.

Heeseung menghembuskan napas pasrah. Belum bener-bener nginjek tangga terakhir menuju lantai dua untuk menikmati masa-masa kejayaannya di ruang kerja kemudian menghirup udara segar kesuksesan, ehh dari bawah udah kedengaran suara gaduh. Sejak kapan coba Heeseung pelihara tuyul?

"Bukan gue, bang, sumpah! Demi apapun bukan gue, bang! Ini semua gara-gara Ni-ki" Kata Sunoo membela diri.

Tapi karena Ni-ki udah ngibrit pergi jadi cuma Sunoo yang di tuduh. Kadang dunia emang suka bercanda sama Sunoo.

Heeseung yang masih nangkring di tangga cuma lihatin mereka dari atas. Senyumnya udah sangat mengerikan. Sabar ada batasnya, walaupun batasnya cuma 2 detik doang.

"Sora kasih tau Papa kamu bukan om Onu yang nakal" Sunoo mulai meng-brainwash tuyul klepon itu, yang suka jajan pop es pink gak bayar.

"OM ONU NAKAL HUAAA!"

"ah.. gak heran ini kan darah daging Salma" bisik Sunoo sambil senyum pahit. Baru inget siapa yang melahirkan Sora dan mendidik dia sampe jadi selicik ini.

Untung Sunoo cepet sadar. Tapi, dari pada mikirin itu mending sekarang Sunoo pergi dari sini sebelum Heeseung sampai ke bawah. Bisa bahaya kalo Sunoo dapet hukuman dari Heeseung kasih makan piton. Jijay banget. Gak sudi Sunoo, masih mending kasih makan biawak sih.

"Bang, gue minta maaf tapi.. AAAA SUMPAH ITU ULAH NI-KI NGEREBUT PENGHAPUS MINION SORA, BANG!" Teriak Sunoo sambil lari kabur dari tkp

Emang lebih baik gitu sih, soalnya orang dari planet lain juga tau kalo Heeseung udah ngamuk bakal kayak gimana bentuknya. Jadi dari pada kena jepret lagi solusi terbaik emang kabur.

Heeseung melototin Sunoo yang larinya udah sekencang motor pembalap.

Tapi setelah sampai ke lantai bawah lagi, di hadapan Sora yang sesenggukan, Heeseung menyamakan tinggi bocah tiga tahun itu lalu mengusap rambut hitam yang di kuncir dua dengan hiasan pita merah muda di atasnya.

"Sora kenapa nangis?" Kata Heeseung, lembut.

"Sola di ukul om onu, Papa. Buk buk ampai akit, Sola sedi.. hiks.."

Pengasuh ; Enhypen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang