✦ᥕh᥆?
happy reading!
𖤍Terlihat di tepi pantai, seorang pemuda sedang melukis lautan dengan pemandangan langit malam yang sangat banyak di hiasi oleh bintang bintang, dia adalah kayvi earnature. Ia sangat menyukai melukis, melukis adalah separuh dari jiwanya.
"Tenang amat nih jiwa kalau udah natap langit malam." Lirih kavi sambil menatap bintang bintang dan kemudian melukis nya di atas kanvas.
"Udah jam berapa si njir, kok udah sepi banget ya pantai nya?"
Gumam nya dengan wajah bingung, karena tempat ini sudah sangat sepi, tentu saja tambah membuat suasana menjadi tenang.Saat sedang asik melukis, samar samar terdengar suara tangisan. Tangisan itu tertangkap jelas oleh telinga kavi.
"Anak siapa sih yang nangis, kok gak ada yang tenangin ya?" Karena penasaran kavi pun membereskan alat melukis nya dan mulai berjalan mencari sumber dari suara tersebut.
Dia berjalan ke arah sampan yang sedang terparkir di tepi pantai, suara tangisan itu sangat begitu jelas saat ia sudah mendekat ke arah sampan, ia sangat yakin bahwa suara tangisan itu berasal dari sampan yang berada di depan nya ini.
"Siapa?" Tanya nya dengan suara lantang, berharap akan di dengar oleh orang yang sedang menangis tesebut. Tiba tiba suara tangisan itu berhenti sejenak, tetapi pertanyaan nya tadi tidak di saut oleh orang yang sedang menangis di balik perahu ini. Tiba tiba suara tangisan itu mencul kembali.
Karena pertanyaan nya tadi tidak di jawab oleh orang tersebut, kavi pun berjalan ke arah samping sampan dan melihat seorang wanita sedang menangis sambil memeluk lutut nya sendiri.
Kavi melihat tubuh wanita tersebut tidak di balut dengan kain apa pun, ia pun langsung menjatuhkan alat lukis nya dan berinisiatif untuk memberi Hoodie Big size milik nya kepada wanita yang sedang menangis itu.
"Dingin ya? ni pakai Hoodie gw." Ucap kavi khawatir sambil menyerahkan Hoodie nya dengan terburu-buru kepada wanita yang sedang menangis sambil memeluk lututnya itu. Tetapi wanita tersebut sama sekali tidak merespon dan terus menangis.
Karena tidak ada pergerakan sedikit pun, kavi pun langsung membalut kan Hoodie nya ke badan wanita yang sedang menangis itu. Saat Hoodienya sudah selesai di balutkan pada badan polos wanita tersebut, tiba tiba saja tangisan wanita itu berhenti dan membuat senyap kawasan pantai, yang terdengar kali ini hanya desiran ombak pantai. wanita itu masih berdiam di posisi yang sama, dengan memeluk lutut nya.
"Kok tiba tiba merinding ya gw." Ucap nya sendiri melihat aneh wanita di depan nya. Dia pun segera berjalan mundur sambil buru buru mengambil alat lukis nya untuk meninggalkan wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDER
FantasyAnak nakal memang harus di hukum, apa hukuman memang begitu menyeramkan? Atau sebaliknya. Bukan kah hukuman itu membuat kita sadar dengan kesalahan? Menjadi dewasa memang sesulit itu. ʜᴜᴋᴜᴍᴀɴ ᴀᴋᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴋɪᴛᴀ ᴍᴇʀᴀꜱᴀᴋᴀɴ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴋɪᴛᴀ ʀᴀ...