Denan menatap sekeliling sudah banyak orang yang berdiri mengelilingi mereka seolah menunggu jawaban dari mereka
"Kalian ikut saya ke kantor!"ucap seorang guru yang nampaknya guru killer di sekolah itu
*
*
Sesampainya di ruang guru, anilla hanya bisa menunduk dan denan berdiri dengan wajah seolah-olah biasa saja"Kalian ngapain di lab?kalian semalaman di situ?"ucap guru itu dengan nada membentak nya
Mereka berdua mengangguk,kemudian anilla mengangkat wajahnya dan berusaha menjelaskan semuanya, tapi karena terlalu takut dia tak ada berbicara sepatah katapun. denan menatap anilla kemudian memasang wajah memelasnya
"Jadi gini buk, kemarin kita di suruh narok buku di lab sekalian bersihin karena besok mau di pakai, setelah selesai kita mau keluar ternyata pintunya udah di kunci mungkin penjaganya kagak tau kita di dalam"ucap denan menjelaskan dengan wajah datarnya
Guru yang mendengar kan penjelasan kemudian memanggil guru yang di maksud, setelah beberapa saat hal yang menjadi masalah perlahan-lahan selesai. denan dan anilla kemudian di minta untuk pulang kerumah masing-masing
*
*
*
*
Beberapa saat kemudian,denan sampai di rumahnya, rumah putih besar yang terlihat megah dengan pekarangan yang luas, denan berjalan memasuki pekarangan luas itu, dia membuka pintu kemudian berjalan masuk ke dalan rumahnua"Assalamualaikum, papa mama"ucap denandra sedikit berteriak
"Waalaikum salam,denan kamu dari mana saja ha anak nakal?seharian tidak pulang ke rumah!"ucap seorang wanita paruh baya dengan kerudung putih menutupi kepalanya
"Maaf ma,nanti denan ceritain"ucap denan
"kamu ini ya,nakal sekali"ucap wanita itu menarik telinga denan anaknya
"Ah ma ampun ma"ucap denan memegangi tangan wanita yang dia panggil mama itu
"Ada apa ini pagi-pagi sudah ribut"terlihat seorang pria yang sudah cukup berumur menuruni anak tangga sembari menatap denan dan ibunya
"Ini loh pa,denan"ucap ibunya kembali menarik telinga denan
"Sudahlah ma, biarkan saja namanya juga anak laki-laki"ucap ayah denan menenangkan istrinya
Denan hanya terkekeh pelan menatap sang ibu yang terlihat kesal kepada dia dan ayahnya sembari melepaskan cubitan pada telinga denan
"ya udah ma,denan ganti baju dulu ya"ucapnya beralih mencium pipi sang ibu dan berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya
Di kamarnya, kamar dengan nuansa abu-abu dengan rak besar yang du isi dengan figuran miliknya, denan melepaskan seragamnya, sudah seharian dia tidak mandi.Denan berjalan memasuki kamar mandi
*
*
*
Setelah lama di dalam kamar mandi, denan akhirnya selesai dengan ritual mandinya"Segar banget"ucapnya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di lilitkan di pinggangnya, denan dengan segera menggenakan kaos dengan celana hitam pendek
Denan berjalan keluar dari kamarnya, dia menuruni anak tangga melihat ibu dan ayahnya yang ada di ruang makan sedang duduk menyantap sarapan mereka
"Widih nasi goreng, enak nih"ucap denan sembari menarik kursi dan duduk
Ibunya segera berdiri menuangkan nasi di piring denan, dengan segera denan memakan nasi gorengnya
Sembari makan mereka bercerita tentang apa yang terjadi pada denan kemarin. Denan menceritakan semua kejadian yang dia alami sedangkan ibu dan ayahnya hanya mengangguk dan sesekali menggodanya
*
*
*
Setelah sarapan yang di isi dengan cerita denan, denan kembali ke kamarnya, dia merebahkan tubuh nya di kasur ia menatap langit-langit kamarnya, ia mengeluarkan handphone nya membuka salah satu ikon bergambar kamera di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Denailla
Подростковая литература"DENDANDRA AZKARA I LOVE YOU" ucap anilla memperlihatkan senyumannya . . . "Aku mencintai anilla ku,begitu dan selamanya"ucap denan . . . "Tuhan itu baik ya, aku selalu di kasih kesempatan bahagia" ucap anilla Kamu memang selalu mengharapkan sesua...