n. Warn!¡ Pegging and sex toys; strap-on dildo.
Hari sudah berganti. Kaiser terduduk di kursi belakang mobil, menatap gedung-gedung yang lewat cepat. Di depannya, ada [Name] yang sedang mengendarai mobil, membawa tuan tersayangnya menuju tempat yang sudah ia janjikan kemarin malam. Sudah lama [Name] tidak kesana, dia tidak yakin apakah toko tersebut buka atau sudah tutup."Tuan, kenapa tidak mengajak Ness bersama anda? Bukankah dia bodyguard kesayangan anda?" [Name] mencoba mencari topik seraya melirik sedikit ke arah belakang, melihat Kaiser yang tak pernah mengalihkan pandangannya sedikit pun pada jendela mobil.
"Dia berisik jika ada kamu," Balas Kaiser. [Name] menganggukkan kepalanya paham. Memang, dia saja tidak tahu kenapa Ness Alexis seperti menyimpan dendam yang mendalam pada dirinya, [Name] rasa dia tidak pernah menyakiti siapapun dulu.
"Oh, kamu tahu? Hanna kemarin, goyangan dia cukup payah. Tapi nilai baiknya, vaginanya sangat sempit." Kaiser tertawa kecil saat memberikan keluhannya pada [Name]. "Ah, benarkah? Gaya apa yang anda lakukan pada dia selama dua jam?"
"Tidak banyak, tapi aku tidak bisa fokus pada seks kami." [Name] melirik ke arah kaca spion dalam mobil, meminta jawaban yang jelas atas ungkapan Kaiser tadi.
"Aku memikirkanmu." Tangan [Name] tanpa sadar meremat kemudi dengan cukup kuat saat mendengarnya. Dia menahan senyuman, Kaiser memang penuh kejutan. Sangat menggemaskan. [Name] bisa saja membanting setir sekarang juga karena ucapan yang menurutnya menggemaskan tadi. Tetapi semua pikiran gilanya pada Kaiser berhenti, mereka sudah sampai di sebuah toko berwarna merah maron.
Kaiser kaget di dalam mobil. Dia bisa melihat dengan jelas baju tidak senonoh yang terpampang di dalam toko tersebut, sudah cukup membuktikan bahwa toko tersebut menjual barang-barang yang tidak senonoh. Tanpa menunggu [Name] membukakan pintu untuknya, Kaiser sudah terlebih dahulu keluar mobil. [Name] baru saja melepaskan sabuk pengaman, tapi Kaiser sudah keluar mobil. Tidak sabaran.
[Name] akhirnya menyusul turun keluar mobil, "ini tempatnya, ayo masuk," Ajak [Name]. Kaiser yang memang seorang tuan disini maju terlebih dahulu masuk ke dalam toko tersebut, bau-bau aneh mulai tercium dan dia cukup kaget melihat sambutan dari toko ini. Dimana dua pasangan yang sepertinya merupakan pegawai disini saling bercumbu dan akhirnya sang perempuan lepaskan ciuman.
"[Name]! Sudah lama sekali!" Gadis yang memiliki warna rambut merah berlari memeluk [Name], meninggalkan laki-laki yang tadinya mencumbunya di depan kasir. [Name] terkekeh saat teman lamanya yang bernama Laura memeluknya, Kaiser melirik tak suka ke arah tangan [Name] yang memeluk pinggang perempuan yang bersurai merah tersebut.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya [Name].
"Sangat baik, aku kira kamu tidak akan pernah datang lagi." [Name] menggelengkan kepalanya. Laura yang sadar ternyata masih ada orang lain di sini langsung melepaskan tangannya yang melingkar di leher [Name] dan membungkukkan tubuhnya di depan Kaiser.
"Selamat datang, pelanggan. Ada yang bisa saya bantu?" Kaiser melihat ke arah [Name]. Dia tergagap, lebih jelasnya lagi hampir tak bisa mengeluarkan kata. Dia ingin mengucapkan benda yang dia cari, tetapi tidak bisa. [Name] tersenyum lalu menepuk bahu Laura, "aku ingin mencari benda itu."
"Oh, kamu datang bersama dia? Kemari-kemari, akan aku tunjukkan strap-on dildo dan juga dildo-nya langsung pada kalian." Laura berjalan lebih dulu daripada mereka berdua. Melihat Kaiser yang terlihat bingung membuat [Name] berinisiatif untuk menggenggam tangan Kaiser dan mengikuti langkah Laura.
Kaiser terdiam melihat tangannya yang digenggam oleh sekretarisnya, tetapi alih-alih melepaskan tangan [Name], Kaiser lebih memilih untuk mengeratkan genggamannya pada [Name], seolah-olah tak ingin tangan yang lembut ini terlepas. Mereka berdua dibawa ke sebuah ruangan oleh Laura, beberapa rak tinggi berada disana. Kaiser mengerjapkan matanya melihat benda-benda vulgar yang ada, dildo, vibrator, Whip, Mouth gags, Nipple clamp, dan Feather.
KAMU SEDANG MEMBACA
【Fanfiction Blue Lock】 Serendipity⚠ [Kaiser Michael]
Fiksi RemajaKaiser Michael, seorang pengusaha muda melanjutkan karier ayahnya. Siapa yang tidak mengenal Kaiser? dia terkenal akan penggila seks. Ya, memang. Kaiser selalu bermain-main bersama para gadis yang tidak bersalah, hingga suatu hari dia memutuskan unt...