🥀63🎁⚠️ and MT

56 8 1
                                    

Keesokan paginya.

Nayeon terbangun dan mendapati tinggal dirinya sendiri di kamar yang luas itu. Suaminya pasti sudah bangun lebih dulu dan telah mulai beraktivitas.

Wanita itu menatap langit-langit kamar yang ditempatinya.

"Jungkook pasti masih marah. Haruskah aku berterus terang? Ah... Tidak"

"Kenapa dia harus tau segalanya. Aku tak boleh memiliki privasi? Kalau terus seperti ini tidak seru"

Nayeon bermonolog.

Di saat yang bersamaan ponsel Nayeon berdering. Setelah di cek ternyata itu dari suaminya. Dia pun mengernyit bingung.

"Memang dia ada di mana sampai-sampai menghubungiku?" Nayeon bertanya-tanya.

Setelah bergumam dia mengangkat panggilan itu.

"Ya?" tanya Nayeon.


(...)


"Oh iya ya, terkadang aku melupakan fakta itu. Kau bahkan kalah dari Ocean. Dia sangat pemberani" jawab Jungkook tersenyum tipis.

"Jangan membandingkannya. Ocean kan memiliki darahmu, sedangkan aku memiliki darah ayahku yang juga tak bisa berenang" Nayeon beralasan.

Sebenarnya dia malu jika harus dibandingkan dengan Ocean. Secara, di usia putrinya yang masih sangat belia dia sudah mencoba banyak hal. Dia bukan tipe anak yang penakut dan tidak suka berdiam diri di dalam rumah terlalu lama.

Keahlian dan jiwa seninya hampir keseluruhan turunan dari Jungkook. Hanya wajahnya saja yang meyakinkan kalau dia anak Nayeon.


(...)


"Bagaimana kalau Ocean meminta sampai menangis?" tanya Jungkook.

"Hah... Masa iya aku yang menangis. Pokoknya jangan mau" tegas Nayeon.

"Okay, nanti aku akan menasehati Ocean"



.
.




Setelah sarapan Nayeon memutuskan untuk membaca majalah yang tersedia di sana. Tapi pada akhirnya dia mulai bosan. Sedangkan Jungkook sedang snorkeling seperti yang dia rencanakan.

Karena bosan tanpa sadar Nayeon pun tertidur, itu tak direncanakan. Dia tak sengaja tidur di hari yang masih pagi ini.

Hingga beberapa jam kemudian. Jungkook yang baru kembali dari snorkeling itu memasuki villa sambil membawa kardus.


(...)



"Sayang. Kau memesan sesuatu dari pelayan?" tanya Jungkook berseru bahkan sebelum melihat batang hidung istrinya.

"Sayang" panggil Jungkook lagi.

Dia meletakkan kardus di pantry lalu memutuskan ke halaman belakang karena dia tak menemukan istrinya di dalam villa.

"Ya tuhan... Ternyata dia tidur disini" gumam Jungkook saat melihat Nayeon tertidur di bangku panjang yang biasanya diletakan di pinggir pantai. Majalah yang tadi di baca Nayeon pun terlihat sudah tergeletak di bawah.

"Sayang. Hey, kenapa tidur disini?" Jungkook membangunkan Nayeon.

"Heung? Memang aku tidur? Aku sedang
membaca majalah" jawab Nayeon yang terbangun.

"Membaca majalah di dalam mimpi?" sindir Jungkook sembari mengambil majalah yang tergeletak di bawah dan memindahkan nya ke atas meja yang ada disana.

Nayeon mencabikkan bibirnya.

"Ayo ke dalam. Kalau mau tidur jangan di sini, anginnya cukup kuat" Jungkook mengajak Nayeon.

"Oh iya, pesananmu telah sampai. Tadi ada pelayan yang datang untuk mengantarkan pesananmu tapi kau tak keluar-keluar, untung saja aku pulang"

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang