SL - 24 🤍

2.1K 181 40
                                    

Baru muncul lagi, bukan karena menghilang.. tapi, karena saya gk punya quota.. 🤣

Bisanya buat wangsaff'an gess. Maapin yah 🫶

//mengcryy~~


*.*.*.*




Hari berlalu dengan cepat.

Setelah banyak pertimbangan, akhirnya Mark benar-benar menikahi Nana sebelum kelahiran bayi mereka. Kedua keluarga yang awalnya masih sama-sama terkejut juga tidak memiliki pilihan lain, karena itu yang diinginkan oleh Mark dan Nana.

Acara pernikahan berlangsung tertutup, hanya keluarga dan beberapa kerabat dekat saja yang hadir di acara sakral tersebut. Nana sendiri yang meminta agar acaranya tidak terlalu mewah, mengingat perutnya yang sudah membesar, dia juga tidak mau terbebani oleh banyaknya rangkaian acara resepsi jika dilangsungkan secara mewah seperti kakaknya dulu.

"Jadi, hari ini aku beneran pulang ke rumahnya Kak Mark, ya?"

Nana yang menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa sembari mengelus perutnya itu bertanya pada orang-orang dewasa di sana dengan santai.

"Kamu kan udah nikah, masa masih mau tinggal sama bunda terus?" Diana menimpali pertanyaan sang anak sembari geleng-geleng kepala.

"Kalau Nana masih mau di rumah, Mark nggak apa-apa kok, Bunda.." lirih si menantu baru itu.

"Loh, kamu ini istrinya nggak mau dibawa pulang kok dibolehin?!" tegur Teresa.

"Kalau Nana belum mau, masa iya harus Mark paksa? Kan nggak mungkin, Mami," balas Mark menghela nafas lelah.

Nana pun langsung berdiri. "Enggak kok, bukan aku nggak mau. Tapi, aku cuma nanya apa harus hari ini?" lirihnya merasa bersalah karena telah membuat salah paham.

"Kamu capek ya, sayang? Mau besok atau lusa aja ke rumah Mami?" tanya Teresa perhatian.

Diana menatap Nana dengan nyalang. Seolah memberi Nana penjelasan bahwa, 'kamu udah jadi istri orang.'

Yang mana langsung membuat Nana menelan ludahnya sedikit takut akan tatapan bundanya sendiri.

"Eng-enggak kok, Mi. Kalau mau bawa Nana ke rumah hari ini nggak apa-apa, daripada nanti bolak balik juga," ucap Nana sedikit canggung.

"Yakin kamu? Aku beneran nggak apa-apa kalau kamu masih mau di rumah bunda dulu," tutur Mark mendekati istrinya.

Nana mengangguk. "Iya, nggak apa-apa sekarang aja. Lagian ada kakak dan Ryn juga di rumah hari ini," balasnya tersenyum tipis.

"Ya sudah kalau memang kamu nggak keberatan.." final Mark.

Teresa di sana sudah tersenyum lebar karena bisa membawa Nana pulang bersama dengannya. Selama ini dia di rumah sendirian, jadi ketika ada Nana dia merasa sedikit terhibur karena memiliki teman berbincang atau melakukan sesuatu.

Bahkan, Teresa juga belum mengizinkan Mark tinggal sendiri bersama dengan Nana sampai bayi mereka lahir lebih dulu. Teresa masih belum mau ditinggal oleh anak dan menantunya.

"Akhirnya bisa bawa menantu Mami yang cakep ini ke rumah," ucap Teresa semangat penuh.

"Seneng kamu ada temennya di rumah?" timpal Jonathan tersenyum miring.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang