[ B ] Silence | RussXfemIndo [END] ✓

Chapter 05

Happy Enjoy and Reading ~

.

.

.

.

.

   "Euwwww, kau sangat mengerikan." Ejek Indonesia melihat Amerika yang badannya penuh dengan darah.

     "Diamlah, darah mereka sangat busuk. Apa mereka ada perkembangan?." Tanya Amerika.

     "Perkembangan? Nyaris tidak ada, malah sebaliknya." Ucap Canada yang sibuk dengan teropongnya.

      "Bantu mereka. Muak aku disini." Ucap Russia memberi keputusan.

      Tanpa pikir panjang pria ber Ushanka itu melakukan teleport ke tempat divisi tiga.

     "Dasar curang." Ucap Indonesia kesal, dia ikut menyusul Russia dengan terbang.

      "Apa bedanya kalian berdua. Huh, ayo Ame." Cibir Canada.

      Pria itu melompat dari gedung ke gedung-- sebelum menjadi seperti sekarang dia mantan atlet parkour. Amerika segera menyusul mereka bertiga sambil menahan bau amis dari badannya.

🌼🍁🌼

    
Brrtzz.

    Russia berdiri di dekat Germain yang nampak membungkuk dengan nafas terengah- engah. Pria itu menengok ke tamu yang tak di undang itu.

    "Kau nampak menyedihkan." Sindir Russia.

     "Diamlah." Balas Germain.

     "Apa yang di makan monster itu?." Tanya Russia.

      "Dia memakan hampir setengah tubuh Malaysia." Jawab Germain.

      Russia menengok ke arah Malaysia yang sedang bertarung bersama Fillipina. Ah, dia lupa kalau Malaysia memiliki regenerasi paling cepat diantara mereka berdua belas. Pandangannya terfokuskan pada monster itu. Dia dapat melihat kalau monster itu memiliki daya regenerasi yang sama dengan Malaysia. Mirip dengan kejadian Indonesia kemarin, bedanya mereka sempat membiarkan monster itu berkembang hingga menjadi sosok hampir sempurna.

      "Kenapa kalian tidak meledakkan mereka saja?." Tanya Indonesia yang sudah tiba.

      "Kalau saja di divisi ku ada wanita metana itu kami tidak akan kesulitan." Jawab Germain kesal.

      "Kalian hanya menghabiskan tenaga saja." Ejek Russia.

       "Di banting kalian mengejek kami. Kenapa tidak ikut membantu?." Ucap Germain kesal.

       "Malas, lagi pula di divisi kami ada mesin pembunuh dan tukang bom." Balas Russia santai.

      "Dimana Poland?." Tanya Indonesia yang sibuk mencari kembarannya itu.

      "Dia? Coba lihat di bawah lubang itu." Tunjuk Germain.

     Ternyata, pria yang menjabat sebagai kembaran Indonesia tengah membantai monster- monster yang menjadi makanan monster besar diatas mereka. Mereka membagi tugas, tanpa berpamitan Indonesia langsung membantu kembarannya itu.