Seperti biasa sein sudah rapih dengan pakaian nya sudah duduk di meja makan.
" Ambu, balin kemana belum bangun?"
"Belum, aden"
" Ya sudah sein bangunkan dulu balin Ambu"
"Baik den , sein"
"Ambu ira terkaget pemandangan langka sein membangunkan adik nya den balin, Ambu ira terharu.
Sein terpaksa membangun kan balin karna rasa bersalah kemarin , telah meninggikan suaranya kepada balin adiknya.
" Balin, ayo bangun, waktunya sekolah sudah hampir telat"
Balin yang di dalam selimut keheranan
Apa dia salah dengar yah, tapi itu suara kaka nya, tapi tidak mungkin mana mau kakanya membangunkan nya , balin pun masa bodoh hari ini dia tidak mau masuk ke sekolah.
Sein yang di depan pintu pun mulai lelah akhirnya dia masuk, ke dalam kamar balin.
"Balin, ayo bangun sudah hampir telat! "
Balin yang di dalam selimut terlonjak kanget sama hal nya dengan kakanya sein melihat tikah adik nya senyum senyum sendiri.
"Ya sudah kaka pergi dulu balin, dah sampai jumpa.."
"Balin hanya mengganggu kan kepala sambil senyum senyum tidak sejalas
Sein pun terheran dan bergumam kata aneh tapi tak lama langsung keluar kamar balin.
Karna cuaca bogor sedang hujan jadi sein mengendarai mobil, tidak memakai pak agus biar balin saja yang pakai karna masih di bawah umur .
Tak lama dari sein pergi balin sudah siap dengan seragam sekolahnya tanpa mandi karna senang telah di bangunkan kakanya sambil terburu buru balin ke meja makan mengambil sepotong roti dan susu,sambi senyum senyum sendiri,Ambu ari yang melihat nya terheran-heran dan bertanya.
"Den balin sehat? "
" Sehat Ambu memangnya kenapa dengan wajah balin, ada yang aneh? "
"Tidak den, den balin tanpak sedang senang"
" Iya Ambu balin sedang senang, Ambu balin pamit dulu yahh, dahh Ambu"
Di perjalanan ke sekolah pak agus terheran melihat anak majikannya den balin senyum -senyum menghadap jendela
Pak agus sampai mengelus dada takut den balin kenapa kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bittersweet farewell ( Sudah Lengkap Mari Di Baca)
RandomPertemuan yang manis yang Tuhan rencanakan untuk sebuah waktu yang singkat namun bermakna dalam sein dengan tidak sengaja bertemu dengan anak dari teman papanya dan pertemuan kembalinya sein dengan paman nya dan sein terlibat dalam membuat kejutan...
