Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Karya Taufiq Ismail

30 7 13
                                    

Anadifatul Chusnias

Search photo : https://images

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Search photo : https://images.app.goo.gl/ZDb4Np4AwRfsLhLT8

Taufiq Ismail merupakan penyair dan tokoh sastrawan. Taufiq ismail mempunyai gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah beliau lahir 25 Juni 1935. Taufiq Ismail tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dan saat ini dia dikenal sebagai seorang penyair Indonesia. Dia pernah mendapat penghargaan dari Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994), Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994). Dua kali ia menjadi penyair tamu di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1971-1972 dan 1991-1992), selanjutnya menjadi pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).

Salah satu karyanya yaitu puisi yang diciptakan dengan bahasa yang sederhana dan memiliki pemaknaan yang mendalam dalam setiap puisinya. Tokoh ini merupakan angkatan '66 ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Puisi yang dibuat oleh taufik ismail membahas tentang demonstrasi. Kumpulan puisi yang dituliskan oleh sastrawan angkatan 66 banyak diterbitkan pada buku salah satunya puisi yang berjudul "Kembalikan Indonesia Padaku" karya taufiq ismail terdapat kritik sosial dalam puisi tersebut dan makna dari puisi tersebut penyair ingin mengatakan bahwa jangan sampai kebijakan itu membelenggu kreativitas manusia yang hidup dibawah naungan NKRI. Kedua ada puisi yang berjudul 'Malu aku jadi orang Indonesia" kritik yang ada dalam puisi tersebut yaitu kehidupan masyarakat saat ini menujukkan adanya sebuah kejahatan yang tidak ditakuti, namun sekarang menjadi wadah untuk menghidupi keluarganya.

Ketiga puisi yang berjudul "Kita dalah pemilik Sah Negeri Ini" karya Taufiq Ismail mengungkapkan rasa kecewanya terhadap masyarakat. Masyarakat dianggap tak berani bersatu seharusnya dengan masyarakat yang berkuasa di negeri Indonesia mempertegas bahwa tidak ada pilihan lain, semua masyarakat harus terus maju dan semangat dalam memperjuangkan dan mempertahankan negeri ini. Puisi ini juga mendukung sifat kepatriotismean dari setiap baitnya Taufiq Ismail menggunakan kata kata yang terlihat mengajak kita sebagai warga Indonesia untuk mempertahankan negeri Indonesia.

Dari ketiga puisi tersebut dapat diketahui bahwa puisi yang dibuat oleh Taufiq Ismail menggunkan media estetis dalam menyampaikan karya yang dibuat melalui ekspresi baik dari segi sosial maupun protes terhadap keaadaan disekitar pengarang. Dari kumpulan puisi itu juga dinyatakan adanya sebuah kejujuran dan ketulusan dalam karya yang telah dibuatnya. Oleh sebab itu kita sebagai pembaca yang baik kita harus bisa mendalami atau menghayati sebuah karya sastra salah satu contoh pengarang yang terkenal di indonesia yaitu Taufiq Ismail.

opini sastra Novel,Cerpen dan puisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang