Anadifatul Chusnia
Search photo : http://1.bp.blogspot.com/-62DeMNEy1uo/UBoRvGCUJ-I/AAAAAAAAAYc/aUmmzHovYdo/s1600/IMG021.jpg
Novel Siti Nurbaya yang ditulis oleh Marah Rusli dikenal sebagai salah satu karya sastra Indonesia yang paling terkenal. Meskipun demikian, puisi ini juga memiliki kritik terhadap aspek sosialnya. Berikut ini beberapa kritik sastra Siti Nurbaya dari aspek sosial:
1. Posisi Pria dalam Masyarakat
Dalam puisi ini, posisi pria dinyatakan sebagai sosok yang memiliki jiwa yang tidak baik. Hal ini terlihat jelas dari karakter Lukman Hakim yang menjadi tokoh antagonis dalam cerita. Lukman Hakim diceritakan sebagai seorang pria yang licik dan egois, terutama dalam hal memberikan nafkah pada keluarganya. Kritik atas karakter pria dalam masyarakat bisa berarti kurang tepat karena fanatisme untuk kepriaan umumnya menutupi kompleksitas masing-masing individu.
2. Menjaga Kebijakan Keluarga
Dalam puisi Siti Nurbaya, kebijakan keluarga menjadi hal yang sangat penting. Kritikannya terletak pada pandangan bahwa keluarga memegang kendali tertinggi dalam hidup seseorang, bahkan melebihi keinginan pribadi. Siti Nurbaya merupakan tokoh yang menurut kacamata Barat sebagai korban patriarki yang ketat, di mana ia harus mematuhi kebijakan keluarga menjadi sebuah pengorbanan diri.
3. Penindasan pada Wanita
Puitisasi penindasan atas wanita merupakan aspek kritikan yang sangat kuat dalam puisi ini. Siti Nurbaya diceritakan sebagai tokoh yang menghadapi banyak kesulitan dan pelanggaran terhadap hak-haknya sebagai seorang wanita. Hal ini terutama terlihat pada ketidakmampuan Siti Nurbaya untuk memilih pasangan hidupnya sendiri. Ia dijodohkan dengan Minangkabau keluarga kaya untuk membayar hutang yang dibutuhkan ayahnya. Namun, hal ini tidak sesuai dengan keinginannya yang akhirnya membuatnya menghadapi banyak penderitaan dan kesedihan.
Kesimpulannya, meskipun puisi Siti Nurbaya merupakan salah satu karya sastra Indonesia yang sangat terkenal, ada banyak aspek sosial yang bisa dikritisi dalam cerita ini. Beberapa kritik tersebut termasuk pandangan mengenai posisi pria dalam masyarakat, kebijakan keluarga yang terlalu ketat, dan penindasan pada wanita. Meskipun ada kritik, tetapi secara umum karya sastra Siti Nurbaya tetaplah menceritakan keindahan tradisi Minangkabau dan cinta kasih seorang perempuan yang berjuang keras untuk melepaskan diri dari penderitaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
opini sastra Novel,Cerpen dan puisi
Romanceberisi sebuah gagasan atau pemikiran untuk menerangkan preferensi atau kecenderungan tertentu terhadap suatu hasil karya sastra. opini sastra novel yang pertama berjudul Perahu Kertas karya Dewi Lestari . Perahu Kertas adalah sebuah novel romansa re...