Hal aneh terjadi, entah dalam rangka apa Manager meliburkan mereka semua. Padahal kata manager, mereka akan di liburkan Minggu depan kenapa malah diliburkan lebih cepat? Namun bukankah kalo begini lebih menyenangkan? Dengan begitu mereka semua dapat beristirahat.
Seperti Ni-Ki dan Sunoo saat ini. Mereka berdua sedang tiduran di kasur yang sama dengan handphone di tangan mereka masing-masing.
Dimana yang lain? Setelah diberikan kabar oleh manager bahwa mereka libur, Heeseung diminta manager untuk mengantar Jake konsultasi, karena manager masih banyak kerjaannya jadi dia tak bisa mengantar Jake.
Sedangkan Jay dan Sunghoon, entahlah mereka hanya pamit katanya mau pergi ke rumah Sunghoon, katanya ya.. bukan artinya beneran.
"Sunoo hyung, enggak pulang ke rumah?" Tanya Ni-Ki.
"Males, lagipula kalo aku pulang kamu sendirian disini" jawab Sunoo.
Ni-Ki mengangguk mengerti, setelahnya dia mengubah posisinya menjadi duduk.
"Hyung, aku bosan!" Keluh Ni-Ki.
"Hyung juga, gimana kalo kita main PS?" Usul Sunoo.
"Ayok!" Kata Ni-Ki.
Baiklah, mari kita tinggalkan SunKi ini, nah sekarang mari kita lihat HeeJake yang sedang konsultasi. Jake dan Psikolog itu saling mengobrol bahkan diselingi candaan. Mereka terlihat seperti ngobrol biasa aja, enggak kayak pasien dan dokter gitu.
"Jake, ini siapa?" Tanya Psikolog nya sambil menaruh tangan Jake di tangan Heeseung.
"Itu Heeseung Hyung, Hyung ku!" Jawab Jake.
"Wahh ganteng ya?" Kata Psikolog.
Jake menggelengkan kepalanya tak setuju.
"Jake lebih ganteng!" Kata Jake.
Psikolog itu tertawa lalu mengangguk.
"Oke deh, apa Jake mendengar suara-suara jahat itu lagi kemarin?" Tanya Psikolog.
"Huum aku mendengarnya" jawab Jake.
"Apa yang mereka katakan?" Tanya Psikolog itu dengan nada yang sangat lembut. Bahkan Heeseung kaget mendengar itu.
"Mereka mengatakan kalo aku pembawa sial, fans tak menyukai ku, mereka membenci ku bahkan saat kami baru debut, mereka sudah membenci ku. Di Enhypen aku adalah beban yang enggak berguna, seharusnya aku tak pernah ada di Enhypen"
Heeseung menatap Jake yang terlihat ingin menangis, dia merangkul bahu Jake.
"Begitu ya? Ooiya gantungan kunci yang Noona kasih, Jake suka enggak?"
Sepertinya Psikolog itu sengaja mengalihkan pembicaraan agar Jake melupakan suara-suara yang mereka bicarakan.
"Suka bangett!! Makasih Noona!" Kata Jake yang tiba-tiba ceria lagi.
Psikolog itu tersenyum lalu mengangguk, dia menatap asisten nya yang sedang duduk di sofa sambil bermain handphone.
"Yakk! Lee Jihoon!!"
"Apa-apa, ada apa?" Kaget asisten itu.
"Ajak Jake bermain, aku harus bicara dengan kakaknya" kata psikolog itu.
"Haiss mengesalkan, ayok main Jake!" Kata asisten bernama Jihoon itu.
Jake mengangguk dengan cepat, dia beranjak dari duduknya lalu pergi. Tenang saja keduanya tak pergi dari ruangan itu, mereka hanya duduk di sofa dekat sana.
Sang Psikolog menatap Heeseung yang menatap Jake yang sedang bermain game sama Jihoon.
"Heeseung-ssi" panggil Psikolog.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Leader (End)
Fiksi PenggemarKehancuran Member Enhypen setelah Jungwon pergi dari Enhypen. Ending : 1 July 2023