Part 37

25.7K 720 17
                                    

Saat adzan magrib berkumandang,

Aku langsung mandi terus menunaikan kewajibanku, setelah itu aku membantu nenek memasak untuk makan malam.

Wa Aji dan Bi Siti tak ada dirumah karena mereka masih berada di rumah orang tua Wa Aji.

Jadi malam ini aku hanya berdua saja dengan nenek dirumah, setelah makan malam dan ngobrol sebentar nenek pamit untuk tidur duluan karena mengeluh kepalanya pusing yang langsung kuiyakan setelah sebelumnya ku suruh dia untuk minum obat sebelum tidur agar besok mendingan.

Setelah memastikan Nenek beristirahat aku pergi kekamar dan memainkan hpku, barang kali ada hal penting.

"Tok, tok!"

Saat tengah asik memainkan hp tiba-tiba ada yang mengetuk jendelaku.

Aku diam saja karena mungkin aku salah dengar tapi suara itu terdengar lagi, aku pun memberanikan diri mendekati jendela.

"Siapa!" ucapku sedikit keras.

"Ini Uwa Ram" terdengar suara pelan dari luar. Aku pun membuka jendela dan ternyata itu Wa Ujang.

"Ngapain Wa?" Tanyaku terkejut melihatnya diluar jendela malam-malam begini.

"Ijinin uwa masuk dulu Ram" Saat itu Wa Ujang memakai jaket berwarna hitam dan celana training oanjang dengan sarung yang dibawanya.

" Ya kalau mau masuk mah lewat depan atuh Wa"

" Udah dari sini aja biar cepet"

Aku pun membuka lebih lebar jendelaku membiarkannya masuk, setelah itu Wa Ujang memanjat jendela kamarku yang memang tak terlalu tinggi.

"Bener Minggu depan kamu mau balik ke Jakarta?" tanya Wa Ujang tiba-tiba setelah duduk di atas ranjang ku.

"Ia Wa kan udah mau waktu nya sekolah jadi aku harus balik lagi" ucapku menjelaskan.

Wa Ujang terdiam beberapa saat. " Uwa gak bisa ngentot kamu lagi dong" ucao Wa Ujang setelah beberapa saat terdiam.

"Hmm gak bisa ngentot lagi dong sama Uwa" ucapnya vulgar. Wa Ujang pindah duduk nya di samping ku.

"Hnm iyahh Waa" jawabku sambil sedikit mendesah karena merasakan mulutnya tepat di leherku.

"Kalo gitu boleh dong Uwa minta sekarang, sebagai salam perpisahan gitu" ucapnya lagi sambil menciumi dan menjilati leherku .

"Iyahh Waa"

Di peluknya tubuhku ke tubuhnya dan di lumatnya bibirku dengan liar.

Lidah kami saling membelit mengabsen seluruh isi mulut masing masing.

Tangannya masuk kedalam kaosku meremas remas dadaku.

"Hmmm,,, mhhh shh slurppo mhhh"

"Mmmhhh shhh hmmn mhhm slurppp shh mhhh"

Ciuman kami semakin liar remasan nya di dadaku juga semakin keras, ku arahkan tanganku ke selangkangannya.

Wa Ujang ternyata tak mengenakan dalaman karena aku langsung merasakan kontolnya yang sudah keras.

Ku masukan tanganku kedalam sarungnya menggenggam kontolnya.

Kurasakan kontolnya yang hangat dan besar tak muat di dalam genggaman tanganku. Ku mulai gerakan naik turun mengocok kontol Wa Ujang.

"Mhhh!!!" Dia mengerang diantara ciuman kami.

Aku terus mengocok kontolnya naik turun di balik sarung ku variasikan gerakan kocokan ku dari pelan ke cepat dan begitu seterusnya , ku cubit-cubit juga kepala kontolnya yang membuat dia semakin mengerang keenakan.

MEMIKAT PARA LELAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang