Pagi itu Haechan yang baru selesai mandi segera turun dan membantu pelayan untuk mempersiapkan sarapan bagi keluarga kecilnya. Ternyata Young Ok juga sudah bangun. Wanita itu tampak mengawasi salah satu pelayan yang tengah membuat minuman.
"Selamat pagi, Nenek !" Sapa riang Haechan tak lupa senyum lima jarinya.
"Oh, kau sudah bangun..Nenek baru saja akan mengantar teh untukmu, takut kau mual lagi.." Beberapa hari belakangan memang Haechan mengalami morning sickness, dan Young Ok dengan senang hati membawakan cucu mantunya itu segelas teh untuk meredakan mualnya.
"Hari ini Nono pintar Nek !" Puji Haechan menirukan suara anak kecil sambil mengelus perutnya. Young Ok pun berjalan mendekati Haechan dan ikut mengelus perut wanita tersebut, "pintarnya cicit nenek !"
"Tapi semalam dia berulah, Haechan agak sedikit mual dan pusing.." Adu Haechan pada Young Ok.
"Eh, nakalnya ! Maaf ya Nenek tidak dengar apapun, kenapa tidak bangunkan Nenek ?" Haechan menggeleng sambil sambil tersenyum, "Ada Jeno Nek, kemarin ia membuatkan teh untuk Haechan, jadi mualnya mereda.."
"Astaga, jadi Nono suka teh buatan Ayah..Iya ?" Goda Young Ok.
"Selamat pagi.." Kegiatan dua wanita berbeda usia itu terhenti karena kedatangan Jeno. Jeno tampak santai pagi ini dengan kaos polo dan celana pendek yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Haechan. Jeno memang sedang ada libur kerja selama satu minggu.
"Aigoo, calon Ayah ini semakin tampan saja.." Ucap Young Ok sembari mengusak rambut cucunya. Tak ingin mengganggu kegiatan mereka, Haechan pun mulai membantu pelayan menata makanan.
"Pagi Nek, bagaimana kondisi nenek hari ini ?" Sapa ulang Jeno.
"Nenek baik, dan sangat bahagia.." Ucap tulus Young Ok. Jeno menyadari, sudah lama sekali ia tidak melihat neneknya tampak sebahagia ini. Terakhir, dua tahun yang lalu mungkin. Saat pertama kalinya ia dan sang nenek berkunjung ke Connecticut untuk melihat David, putra Jaehyun dan Taeyong yang baru saja lahir.
"Makanan sudah siap !!" Seru Haechan, ia lalu menyiapkan makan untuk suami dan neneknya. Mereka makan bersama diiringi obrolan ringan yang menyenangkan, meski itu hanya berlaku bagi Haechan dan Young Ok. Sementara Jeno, ia tampak berkata seadanya. Tidak ingin mengabaikan karena takut Young Ok akan kecewa.
~~~
Hari demi hari terus berlalu, Haechan menjalani harinya dengan penuh bahagia. Kondisi kandungannya terpantau sehat, itu semua berkat dukungan penuh dari Young Ok. Usia kandungannya sudah memasuki bulan ke empat dan sebentar lagi jenis kelamin si bayi sudah dapat dilihat melalui foto USG. Meski Jeno tidak menunjukkan perubahan sikap dan tetap abai dan calon anak mereka, ia tak masalah. Karena sesekali ketika Young Ok meminta Jeno untuk mengelus perutnya, Jeno akan melakukan itu. Bagi Haechan itu sudah cukup. Sedikit sentuhan dari Jeno tanda ia menyapa buah hati mereka. Ya. Itu sudah cukup.
Seperti biasa di siang hari ini Haechan tengah menyirami bunga di taman. Kali ini dia tidak sendiri. Young Ok duduk di teras belakang sembari meminum teh dan mengamati cucu mantunya yang tengah asyik mengobrol dengan bunga-bunga di taman.
"Haechan, nenek masuk dulu ya. Nenek mengantuk, mau tidur.." Ucap Young Ok sembari menguap. Menandakan bahwa ia memang benar-benar mengantuk. Lagipula memang sudah waktunya untuk Young Ok tidur siang.
Haechan beranjak mematikan kran, dan membantu Young Ok menuju kamarnya, "Ayo Nek !"
"Harusnya lanjutkan saja menyiram, nenek bisa sendiri kalau hanya ke kamar.."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️
RomanceUntuk Haechan yang dunianya sudah runtuh-Nono Cast : Nohyuck (GS)