Tidak bermaksud menyinggung siapapun.
'Hancur' adalah kata-kata yang cocok untuk
mendeskripsikan perasaan Ten sekarang,
ia sudah mencoba untuk melupakan
perasaanya, selalu berusaha membuang
jauh-jauh semua ingatan tentang sang pemilik hati yang kini telah bersama orang lain yang bukan dirinya.Namun sepertinya tidak ada yang berbaik hati padanya entah karna dosa yang telah ia perbuat, setiap detik ia selalu memikirkan gadis itu, memori demi memori terus bermunculan di kepalanya menimbulkan rasa sakit yang mendalam di dalam hati.
Sekuat apapun Ten untuk melupakan Hikaru
sang pujaan hati selalu berakhir tidak mulus.Pil pahit bernamna 'kenyataan' harus ia
telan setiap hari tanpa jeda, seakan ingin
terus berusaha mengingatkannya tentang
perasaanya pada gadis tersebut.Ten benci, harusnya dia yang berada di samping Hikaru, bukan orang lain, dia yang lebih cocok jadi pasangan Hikaru dan Bukan orang lain.
Dia ingin.
Dia sangat ingin.
Tapi Ten sadar, Hikaru mungkin tidak sebahagia itu kalau dia ada disana.
Ten bukan dia, mereka jauh berbeda. kalau
sekarang Hikaru bersamanya mungkin orang
itu akan putus dengannya saat hubungan
mereka baru sebulan.Dia bukanlah karakter utama sebuah
novel yang dimana biasanya sang pemeran
utamanya akan mendapatkan semua yang ia
mau, bahkan jika itu sudah menjadi 'milik'
orang lain, bahkan rela merusaknya dengan
alasan 'orang itu tidak cukup baik untuk
menjadi pasangan mu'Ten bisa melihat seberapa bahagianya
Hikaru ketika bersama orang itu. dia bahagia, benar-benar bahagia, saat mereka mengumumkan hubungan romansa mereka, senyum manis Hikaru tak pernah luntur dari wajahnya ketika ia bersama sang kekasih matanya terus memantulkan bayangan, pipinya juga sering memerah.Jika disinggung soal sang kekasih hati, lewat
tanda-tanda diatas, harusnya Ten sudah paham kalau dia tak punya kesempatan lagi, dia harusnya menyerah, melepaskan orang yang tak mungkin bisa ia gapai lagi.Ten bukan orang jahat, tapi dia hanya iri, dia harusnya bisa menerima, melepaskannya. ya, melepaskannya, melepaskan rasa cintanya dengan suka rela, tanpa siksaan, tanpa tekanan, menerima fakta kalau dirinya bukanlah orang yang di inginkan.
Fakta itu memang pahit, tapi ia harus
menerimanya jika tak ingin perasaannya
hancur lebih jauh lagi.Ten harus bisa melepaskan, dia harus ikhlas, walau hatinya terus menyangkal untuk ingin tetap mencintai dia.