That Porfessor

1.3K 99 0
                                    

Tahun pertama berjalan dengan lancar tidak ada masalah yang mendatangi El, kecuali satu Professor yang menurutnya sangat-sangat galak dan dingin terhadap muridnya termasuk El sendiri. Professor itu adalah Professor Riddle, ia mengajar dikelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, selama ia mengikuti pelajaran itu selalu saja ia ditegur olehnya hanya karena masalah yang menurutnya kecil. Seperti ia tidak sengaja menjatuhkan bukunya dari meja, memain-mainkan rambut dengan pena bulunya, dan yang paling parah adalah ketika ia tidak boleh duduk dengan Justin teman dekatnya dari awal ia menginjak ruang rekreasi asramanya entah apa alasannya melarang El duduk dengan Justin, ia pun tidak tahu.

Kalau masalah pertemanannya, ia mendapatkan banyak teman dihari pertamanya sekolah. Diasramanya ia berkenalan dengan Justin Finch, Ernie Macmillan yang sekarang menjadi teman dekatnya, ia juga berkenalan dengan Harry Potter karena anak berkaca mata itu pernah membantunya saat ia tersesat dikastil Hogwarts, anak itu selalu bersama kedua temannya Ron Weasley dan Hermione Granger yang entah mengapa selalu menatap sinis kearahnya. Dari asrama Slytherin ia juga dikenalkan teman-teman Draco ada Blaise Zabini, Theodore Nott, Pansy Parkinson, Crabbe & Goyle yang sudah seperti bodyguardnya Draco karena mereka selalu berada disisi kakaknya.

Dia juga sebenarnya tidak kalah pintar dengan kakaknya, Draco mendapat juara 2 seangkatan. Dia sangat marah sekali karena tidak berada diperingkat pertama malah si Granger itu yang menempati posisi pertama, dia yang kedua dan El sendiri berada diperingkat kelima karena ada satu mata pelajaran yang  mendapatkan nilai jelek. El sebenarnya tidak masalah dengan si Granger itu diperingkat pertama, tapi Draco tampak masalah dengan itu, ia berkata.

"Dia seorang Mudblood, bisa-bisanya dia peringkat pertama. Aku benar-benar tidak menerima semua ini, My father will hear about this!"

El hanya menggelengkan kepalanya mengingat sudah berapa kali kakaknya berkata seperti itu, sekarang ini ia tengah berada dikamarnya membereskan barang-barang yang akan dibawanya pulang nanti sampai Susan masuk dengan tiba-tiba mengagetkan El yang sedang sibuk itu.

"Ada apa, Susan? kau terlihat pucat sekali." wajah Susan semakin pucat ketika El berkata seperti itu.

"Aku baru saja keluar dari ruangan Professor Riddle, ia bilang aku harus mengikuti kelas tambahannya karena nilai PTIH ku jelek." El yang mendnegar itu langsung kaku ditempat, pasalnya nilai PTIH nya juga jelek apa itu artinya ia juga akan mengikuti kelas tambahan itu? ia menggeleng-gelengkan kepalanya membayangkannya saja sudah mengerikan, ia mengingat bagaimana kalau Professor itu sudah memberi mereka tugas. Pernah sekali El mengerjakan tugasnya dari pagi sampai malam karena saking banyaknya tugas yang diberinya. Dan sudah pasti dikelas tambahannya ini akan terdapat banyak tugas yang harus ia kerjakan selama liburan musim panas.

"Dan dia memberiku tugas yang sangat banyak." benarkan dugaannya.

"Aaaarghh, liburan musim panasku yang indah huhuuu!!" Susan sudah menangis, namun ia menghentikan tangisannya sesaat lalu menatap El membuat firasat gadis itu tidak enak.

"Oh ya, dia juga menyuruhku untuk memanggilmu keruangannya."

deg..

Benarkan...

Dengan berat hati El melangkah keluar dari kamar dan asramanya menuju kelas PTIH yang berada dilantai dua. Diperjalanan ia diperhatikan oleh banyak siswa yang berlalu laalng dikoridor kastil Hogwarts, mereka menatapnya heran dan bingung sebenarnya kenapa dia sangat lemah, letih, lesuh seperti orang yang baru saja menyelesaikan banyak pekerjaan, tapi sudah diberi pekerjaan lagi.

Setelah sampai didepan kelas, ia menghembuskan nafas berat lagi entah sudah berapa kali ia melakukannya. Lalu ia pun masuk dan segera menuju kearah ruangan Professor, ia mengetuknya.

PROFESSOR RIDDLE (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang