Dengan langkah kecil nya anak dengan tubuh gembul itu terus menuruni tangga menuju ke lantai satu, hari ini adalah weekend yang dimana seluruh keluarga nya sedang libur untuk menemani bungsu nya bermain, sebenernya kalau saja tidak ada elvino di tengah-tengah keluarga mereka akan tetap bekerja walaupun hari minggu sekalipun.
Ia masuk ke dalam dapur untuk mencari maid atau tidak koki untuk membuatkan nya susu, tapi di dalam dapur tidak terdapat seorang pun karena sekarang jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, sedangkan para maid akan mulai bekerja pada pukul 6 pagi.
Elvino terkulai lemas dan duduk sembari menyandarkan tubuh nya di antar rak dapur, ia ingin susu tapi ia tidak tega untuk membangunkan daddy nya.
"El ingin susu", gumam nya dengan mata sayu.
Tiba-tiba saja ekor matanya melihat sesuatu yang benar-benar ia inginkan sejak tadi, ya itu adalah sekaleng susu yang berada di rak yang cukup tinggi, mata itu berbinar senang, rasa kantuk yang tadi nya melanda sekarang sudah terbang bak di tiup angin.
Langsung saja ia mengambil kursi dan naik ke kursi tersebut untuk mengambil sekotak susu itu.
Tangan gemuk nya terus saja berusaha mengambil kaleng susu tersebut, tapi apalah daya nya, dengan tubuh yang pendek sangat mustahil ia bisa meraih kaleng susu tersebut.
Tidak putus asa ia segera mencari sesuatu yang mungkin bisa meraih kaleng susu itu, dan sepertinya dewi keberuntungan sedang berpihak kepada elvino, ia menemukan tongkat kayu yang berada di ujung ruangan, ia sempat bingung untuk apa tongkat kayu ini berada di dapur tapi elvino mengabaikan nya dan kembali mencoba mengambil kaleng susu nya menggunakan kayu.
Usaha nya berhasil tongkat kayu itu berhasil mencapainya, ia tersenyum senang dan segera berusaha menggeser kan kaleng susu nya sampai kaleng susu itu terjatuh dan menimbulkan suara yang cukup besar, elvino melotot kaget ia melihat ke sekitar dan setelah beberapa menit kemudian tidak ada seorang pun yang datang, itu menandakan semuanya aman.
Elvino mengambil kaleng itu, ia sedikit kaget karena isinya sedikit tumpah di lantai, "gimana nih, nanti kalau ketahuan daddy pasti dimarahin", gumam elvino panik.
Segera ia mengambil susu bubuk yang ada di lantai menggunakan tangan nya dan memakan nya, ini benar-benar sungguh jorok tapi elvino tidak peduli karena rasanya begitu enak.
Ia tersenyum senang dan langsung menuju ke tempat tersembunyi yang jarang sekali di lalui orang, yaitu di bawah tangga darurat yang berada di dekat kamar maid, di bawah sana ada gudang kecil untuk menyimpan beberapa barang.
Elvino duduk di lantai dan langsung saja memakan susu bubuk itu dengan tangan mungil berlemak nya itu, ia berbinar bahagia setiap susu bubuk itu masuk ke dalam mulut nya.
Seteleh memakan banyak sekali bubuk susu, mata bulat itu akan segera memejam, kaleng susu di genggaman nya pun terlepas dan menumpahkan segala isinya di tubuh elvino yang terbalut celana panjang dan juga kaus dalam.
Ia tertidur lelap, tidak peduli dengan segala debu dan kuman lain nya yang akan menyerangnya sewaktu-waktu, ia sangat tahu kalau asma nya akan kambuh kalau berlama-lama di sini, tapi elvino tidak peduli.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, delvan terbangun karena suara alarm yang cukup memekan telinga, ia mematikan alarm itu dan segera bangun dari tidurnya.
Sebelum membangunkan bungsunya untuk sarapan ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu agar terlihat lebih segar.
Setelah semuanya siap ia berjalan menuju ke kamar bungsu nya, dan ia cukup bingung karena melihat pintu kamar nya sedikit terbuka, dengan perlahan delvan membuka pintu itu dan ia tidak menemukan buntalan lemak yang biasanya selalu masih tertidur di kasur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO 2
Teen FictionIni kisah kedua dari pemuda menggemaskan bernama elvino, setelah kejadian dia di culik itu keluarga nya semakin overprotective kepada nya, bahkan sekarang peraturan yang di buat keluarga nya semakin membuat nya terkekang, oh ayolah dia bukan melakuk...