🛬(16) Dijemput Calon🛫

30 4 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Dengan penuh keyakinan Kanaya berusaha meyakinkan Laras jika itu modus penipuan yang sengaja mengatasnamakan dirinya, apalagi sampai membawa urusan soal status sudah dilamar. Walaupun itu memang benar adanya. 

"Lo harus lapor polisi, Nay!"

Kanaya langsung terkejut, "hah? Mau ngapain? Gue kan gak diculik!"

Laras langsung menyentil jidat Kanaya, "lapor polisi karena dia penipu yang udah ngaku-ngaku calon suami lo! Itu kan pencemaran nama baik namanya!"

Kanaya antara terpaksa dan juga menyesal sudah berbohong. Malahan dirinya yang sudah mencemarkan nama calon suaminya sendiri.

"Gausah lah! Tinggal di blok aja nomernya selesai. Gak akan ganggu gue lagi," ujar Kanaya. 

"Tapi kalau si penipu pake nomer lain buat ngelakuin hal yang sama ke elo gimana? Biar dia gak berulah lagi, lo harus lapor polisi supaya penipu itu cepet dipenjara," ucap Laras, Kanaya hanya menelan salivanya sendiri selesai mendengar ucapan Laras dan merasa berdosa sudah memfitnah calon suaminya sendiri. 

Dia bukan penipu, Ras. Dia emang beneran calon suami gue!! 
Untuk om calon suami Naya, Naya minta maaf bilang kaya gitu ya, Naya terpaksa… 
Lagian dia punya nomer gue darimana!?

"Nggak lah, Ras. Gue yakin dia gak akan ganggu gue lagi kok," ujar Kanaya. 

Mereka kembali ke kelas karena Mia memberitahu Laras ada guru mata pelajaran yang masuk.

Sebelum mereka masuk kelas, Kanaya menahan tangan Laras hingga menoleh, "lo jangan bilang Mia sama Caca ya, nanti panjang urusannya. Cape gue ngejelasinnya lagi kan," Laras langsung mengangguk paham. Kanaya menghela nafas lega, dan akhirnya mereka pun memasuki kelas yang sudah memulai pelajaran di jam terakhir. 

oOo


Prastha sudah rapi dengan menggunakan baju kantor untuk jadwal flight sore nanti. Apartemennya sudah rapi dan ia bersihkan sebelum ditinggalkan beberapa hari kedepan. 

Panggilan masuk membuat aktivitas menata rambutnya terhenti dan menoleh ke arah meja di sampingnya, ia pun langsung menggeser tanda hijau untuk berbicara dengan Andy.  

"Hallo, Dy?" 

"Prastha, lo dimana?"

"Bentar lagi mau berangkat ini, masih di apartemen."

"Oh iya deh, untung lo belum berangkat."

"Emangnya kenapa, Dy?"

"Gue mau kasih tau, kalau jadwal flight lo hari ini digantiin sama Captain Tama. Soalnya ada reschedule jadi lo kebagian flight minggu depan, gue udah nyampe di kantor dan pemberitahuannya baru disampaikan barusan."

Prastha mendesah pelan, "yaudah kalau gitu. Makasih ya lo udah ngasih tau gue, Di."

"Sama-sama Captain! Gue mau langsung pulang nih."

"Oke, hati-hati di jalan, Di."

"Siap bos Captain! Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah panggilan terputus, Prastha lanjut merapikan rambutnya meskipun tidak akan ke kantor. Ia bingung harus melakukan aktivitas apalagi sehabis ini, karena semua sudah ia kerjakan. 

Waktu masih siang dan seketika Prastha teringat ucapan calon mertuanya untuk melakukan fitting baju hari ini dengan Kanaya. Ia pun berniat untuk datang ke rumah Kanaya, namun terlebih dahulu menghubungi mama Rita.

Thank You Mas Captain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang