🛬(13) Menuju Lamaran🛫

26 3 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Sesuai dengan perintah mama Rita yang tidak memperbolehkannya untuk keluar rumah seharian, Kanaya memilih mengurung diri dikamar dengan menguletkan badannya yang dibalut selimut tebal. Padahal dari minggu lalu ia sudah merencanakan untuk jogging bareng ketiga sahabatnya, dengan terpaksa ia membatalkan dengan alasan sakit. 

"Gak seru gak ada lo, ah!" suara Mia yang bete di balik video call. 

"Ya sorry mana gue tau bakalan demam," ucap Kanaya. Dan untung saja ia kepikiran untuk menempelkan plester gel yang biasa digunakan untuk menurunkan demam pada keningnya sebelum ada video call dadakan.

"Lo emang suka pake yang begitu ya?" tanya Laras yang keheranan melihat Kanaya. 

"Ya kan gue demam, Ras." 

"Kayak bocah pake yang begituan," kata Mia yang sedikit mengejek Kanaya. 

"Biarin! Terserah gue dong!" 

"Caca juga suka pake yang gitu kok kalo demam," ucapnya yang membuat Kanaya tersenyum puas. 

"Noh, bukan gue doang kan yang pake!" 

"Ca, lo dikasih tau Kanaya bilang gitu kan?" tanya Mia yang menuduh Kanaya secara tidak langsung lewat Caca. 

"Heh! Enak aja gue kalem gini malah dituduh!" 

"Masih pagi elah kalian!" kata Laras yang dari tadi diam, "jadi gimana ini? Gue udah siap juga." 

"Yaudah ayok!" 

"Emangnya mau kemana?" tanya Caca. 

"Mending lo cuci muka dulu deh, Ca," pinta Mia. 

"Caca udah make up, Mia!" kata Caca tak terima. 

"Yaudah lo otw, kita mau jogging oke? Udah ya gausah nanya-nanya lagi mau kemana." Masih pagi Mia harus dibuat pusing oleh kepolosan Caca. 

"Nanti gue jenguk lo ya!" Kata Laras tiba-tiba yang membuat Kanaya panik. 

"Jangan!" ucap Kanaya dengan cepat. 

"Lah?" jawab mereka bertiga serempak. 

"Maksud gue gausah, gue gak sakit parah kok, beneran!" kilahnya.

"Lo sakit bohongan ya?" terka Laras. 

"Enak aja! Gue sakit beneran gini!" kata kanaya jengkel.

"Yaudah nanti kita ke rumah lo!" kata Laras. 

"Ada nenek gue di rumah." 

"Bagus dong sekalian kita jengukin nenek lo juga," kata Mia yang membuat Kanaya gelagapan. 

Aarghh ... sialan! Bukan alasan yang tepat! 

"Nenek gue harus bedrest jadi gak boleh ada yang jengukin dulu," tuturnya. 

"Serius?" 

"Iyalah! Nenek gue kan sukanya tidur di kamar gue kalo kesini! Jadi gak boleh diganggu." 

"Yaudah deh, kalau gitu," kata Laras. 

"Kepercayaan gue ke elo tinggal dua puluh persen lagi," kata Mia yang membuat Kanaya terpancing emosi. 

"Terserah mau percaya atau nggak!" ucapnya yang langsung memutuskan video call dan membanting hp ke kasur. 

Ia pun langsung mengurung wajahnya dengan selimut dan tidak peduli sekarang sudah siang, yang penting ia menuruti perintah mamanya untuk tidak keluar rumah dan memilih untuk tetap dikamar seharian. 

Thank You Mas Captain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang