Budayakan vote dulu sebelum membaca >3
Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.
🏵️🏵️🏵️
"El!"
"KAK EL!"
"KAK EL!" Ara sudah seperti orang gila karena terus berteriak. Mengejar El yang terus berjalan, tidak sama sekali menoleh ke belakang.
"KAK ELL!!!" Kali ini Ara berhasil menghentikan langkah El. Ia bernafas lega lalu berlari menghampiri.
"Lo kenapa sih? Dipanggil dari tadi juga." Ara berkata dengan terbata-bata karena capek, mengejar El.
El hanya diam, tidak menatap gadis berjilbab itu. "Kak." Ara menggoyangkan lengan El kesal. El menghela nafas berat lalu menghempaskan tangan Ara kasar, membuat gadis itu tersentak.
"Kenapa?" tanya El sedikit membentak. Ara menunduk, memegang tangannya gugup.
El yang menyadari nada suaranya yang sedikit membentak menjadi tidak tega. "Maaf." El memandang Ara.
"Ngapapa, aman," balas Ara, menatap El lalu tersenyum.
"Kenapa?"
"Gue ngapapa." El menggeleng.
"Kalau terjadi sesuatu bilang, kak." El mengangguk lalu berjalan pergi meninggalkan Ara. Sedangkan Ara, ia menatap punggung El hingga benar-benar menghilang.
Sekarang Ara sedang berjalan menuju gerbang sekolah dengan sendiri. Tidak sengaja, ia melihat El yang sedang memakaikan Nara helm. Sepertinya mereka akan pulang bareng. Meskipun El bukan siapa-siapa, hati Ara tetap sakit melihatnya. Ia memalingkan wajah, menghela nafas panjang lalu berjalan lurus.
Dia bukan siapa-siapa lo. Seharusnya lo sadar diri
Akhirnya Ara berhenti di halte. Ia duduk, menatap lurus pada jalanan. Hari ini, cuaca sedang tidak bersahabat karena terlalu panas. Membuat Ara selalu mengeluarkan keringat. Ara sudah menelepon abangnya untuk menjemput, karena ia sudah tidak ada uang untuk pulang.
Disengaja atau tidak, motor El lewat di halte tempat Ara menunggu jemputan. Ara sudah pasti melihatnya. Di motor tersebut, terlihat Nara yang berpelukan mesra pada pinggang El. Bahkan kepala Nara di letakkan di pundak El tanpa keluhan sedikit pun dari El.
Meskipun sakit, tapi Ara tetap melihat motor El hingga hilang. Saat masih setia menatap motor El yang sudah menghilang, tiba-tiba terdengar bunyi klakson tepat di depan halte.
"OM DUDA!" teriak Ara terkejut. Ia memegang dadanya lalu menghela nafas, berusaha menetralkan detak jantungnya.
Ara menatap mobil di depannya tajam, begitu juga laki-laki yang keluar dari kursi pengemudi. "Kenapa lo? Kaget?" tanya Tio tidak bersalah sama sekali.
"Kagetlah!"
"Bareng gue," kata Tio, kembali melangkahkan kakinya menuju mobil. Memberi kode agar Ara masuk mengikutinya.
"Nga perlu, gue udah nelpon abang gue. Bentar lagi pasti datang."
Benar saja, tidak lama Brian datang dengan motor kesayangannya. "Cepetan!" ujar Brian membuka kaca helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELARA
Novela Juvenil[ USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] DILARANG PLAGIAT!!⚠️⚠️ ----------------------------------------------------------------- Rara Adhisti Wijaya, panggil saja Ara. Gadis berjilbab yang ceria dan murah senyum yang langsung suka pada El Denandra ketik...